Indigo dan GDM Hadirkan Playtest Seru: 12 Game Indie Raih Pujian

Kolaborasi Indigo dengan Game Developer Malang (GDM) sukses menggelar acara playtest pada Rabu, 8 Mei 2024, di IndigoSpace Malang. Acara ini menampilkan 12 game yang masih dalam tahap pengembangan dan menarik lebih dari 50 peserta penggiat game di Malang. Tujuan utama dari playtest ini adalah memberikan kesempatan kepada peserta untuk mencoba berbagai game dan memberikan umpan balik kepada pengembang. Umpan balik tersebut mencakup aspek grafis, pengalaman bermain, dinamika, tingkat kesulitan, dan lain-lain. Diharapkan, umpan balik ini dapat membantu para pengembang meningkatkan kualitas game mereka.

Acara playtest ini menampilkan game dari berbagai genre, mulai dari horor hingga edukasi. Dari 12 game yang dipresentasikan, tiga game berhasil menarik perhatian peserta dan menjadi yang paling banyak dimainkan. Mereka adalah Nightwatch at The Gallery karya Muhammad Ali Zulfikar, sebuah game horor di mana pemain berperan sebagai penjaga galeri seni dengan to-do-list dan keputusan yang mempengaruhi jalannya game; Interconnected karya Firza Muhammad, sebuah game multiplayer untuk dua pemain yang harus bekerja sama membersihkan sampah dan mengangkutnya ke tempat pembuangan; dan Mocchi Mitten, yang dirancang oleh siswa kelas 5 SD dan telah meraih penghargaan di Global Game Jam Malang (GGJM) 2024.

Selain tiga game tersebut, terdapat juga game-game menarik lainnya seperti Magic Spell oleh Lets Play Studio, Baro Island oleh Satriver Games Studio, Giggles and Gold oleh Disma Yoga, serta Core Aether oleh MOT Studio yang menghadirkan game horor dengan VR yang semakin nyata. Ada juga Animal Paper RPG oleh Rhaka Rahmaddani, Synestune oleh Wahyu Khoirul Wildan dari Roukie Studio, Declutter oleh Shakira Nazwa Nafisha, dua game dari studio Klapanome Valz dan Sundriver, serta Dadoo dari Algorocks.

“Senang rasanya acara ini dapat terlaksana dengan baik dan pihak Indigo sangat mengapresiasi partisipasi serta antusiasme peserta selama acara berlangsung. Keberhasilan acara playtest ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus mendukung para pengembang game Indonesia dan berkontribusi pada kemajuan industri game di Tanah Air,” jelas Patricia Eugene Gaspersz, Senior Manager Program Indigo.

Sejak 2013, Telkom Indonesia melalui program Indigo telah menjadi pilar penting dalam ekosistem startup digital Indonesia. Dengan komitmennya, program Indigo telah mendukung startup lokal dan telah menginkubasi serta mengakselerasi lebih dari 200 startup di berbagai bidang, termasuk 17 pengembang game lokal yang dibina melalui program Indigo Game.

“Kami sangat senang acara ini dapat terlaksana dengan baik. Kami dari pihak Game Developer Malang berkomitmen untuk terus mendukung para pengembang di Indonesia dan membantu mereka mencapai potensi penuh mereka. Acara playtest ini hanyalah salah satu contoh dari upaya kami untuk memberikan ruang bagi para pengembang untuk berkreasi dan mendapatkan feedback yang konstruktif,” ujar Adib Toriq, Ketua Komunitas Game Developer Malang.

Acara playtest ini merupakan contoh nyata komitmen Telkom untuk mendukung industri game di Indonesia. Telkom optimis bahwa dengan kolaborasi yang kuat antara berbagai pihak, industri game Indonesia dapat terus berkembang dan mencapai kesuksesan global. Melalui program Indigo Game, Telkom akan terus mendukung kemajuan para pengembang game dalam mewujudkan mimpi mereka.

Tentang Indigo

Indigo adalah inkubator dan akselerator startup digital yang diinisiasi oleh Telkom Indonesia. Kami membina startup dengan membuat program-program bervariasi mulai dari pendirian, pertumbuhan, hingga membantu mereka melalui proses sinergi untuk menciptakan startup digital terbaik di Indonesia.