Seruni – Miris rasanya saat harus mendengar kembali kenangan yang begitu melekat di hati Indrodjojo Kusumonegoro alias Indro ‘Warkop’, tentang kedua sahabatnya. Dono ‘Warkop’ dan Kasino ‘Warkop’ pergi meninggalkannya belasan tahun lalu.
Selang 4 tahun sejak kepergian Kasino di tahun 1997, Indro harus kembali menelan kenyataan pahit kehilangan sahabatnya, Dono yang tutup usia pada 30 Desember 2001 karena penyakit kanker paru-paru yang menggerogoti tubuhnya.
Begitu banyak kenangan dan ilmu yang didapatkan pria berusia 59 tahun itu dari sahabatnya. Meskipun 16 tahun telah berlalu sejak kepergian Dono, pemain ‘Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss part 1’ tersebut masih saja teringat kenangan indah bersama sahabatnya itu.
Kesetiaan dan rasa setia kawan merupakan salah satu hal yang paling diingat Indro akan sosok Dono.
“Yang paling saya dapat dari beliau itu, dulu beliau sempat mau dapat beasiswa S2 dan S3, yang nawarin ada sahabatnya. Tapi dia enggak mau,” ungkap Indro saat ziarah ke makam Dono di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Rabu (17/5).
“Kalau waktu itu dia berangkat, berarti bubar kan Warkop. Rasa kesetiakawanannya itu bikin dia tetep di sini dan enggak ikut (ambil beasiswa). Itu yang paling saya ingat tentang dia, rasa kesetiakawanan dan nasionalismenya,” lanjut Indro.
Jika di layar kaca, masyarakat bisa menilai bahwa Dono adalah sosok yang konyol dan kocak, namun ternyata di kehidupan nyatanya tak seperti itu. Menurut Indro, Dono merupakan seorang yang serius dan jarang bercanda.
“Kalau Mas Dono enggak iseng. Dia orangnya serius. Di antara kita bertiga, yang paling serius adalah Mas Dono, apalagi dia kan dosen,” kenangnya.
Di balik sosoknya yang lucu, ternyata Dono merupakan seseorang yang pintar dan juga jenius. Hal ini bahkan diamini oleh salah seorang sosiolog terkenal di Indonesia, yaitu Selo Soemardjan.
“Beliau (Dono) adalah begawan Sosiologi. Selo Soemardjan bilang kalau Dono itu jenius. Beliau adalah komedian sosiolog dan sosiolog komedian. Pinter banget dan menurut beliau (Selo), Dono adalah yang terpandai,” ungkap bapak tiga anak ini.
Tahun lalu, Indro terlibat dalam sebuah film garapan produksi Falcon Pictures yang berjudul ‘Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss part 1’. Film ini mengadopsi film-film lama Warkop DKI, namun dikemas dalam versi kekinian.
Lantas apakah hal tersebut merupakan sebuah gebrakan dari seorang Indro untuk membentuk generasi baru dari Warkop DKI?
“Enggak. Ini bukan jabatan pemerintahan yang bisa digantikan. Bukan sebuah pangkat yang bisa digantikan. Enggak lah, ini kan seniman, susah lah (digantikan). Kalau toh ada, enggak akan menggantikan juga,” tutupnya.