Seruni.id – Taubat adalah sebuah kata yang sepertinya mudah diucapkan namun sulit untuk dilakukan. Mengapa sulit? Karena biasanya orang-orang menunda melakukan taubatnya karena merasa dosanya yang tak kunjung selesai atau khawatir setelah taubat malah melakukan dosa lain lagi. Lalu bagaimana sebaiknya?
Dari Abu Hamzah Anas bin Malik Al Anshori, pembantu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau berkata bahwa beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah itu begitu bergembira dengan taubat hamba-Nya melebihi kegembiraan seseorang di antara kalian yang menemukan kembali untanya yang telah hilang di suatu tanah yang luas.” (HR. Bukhari no. 6309 dan Muslim no. 2747). Jangan memandang remeh dosa yang kita buat, karena mungkin dengan dosa tersebut akan menjadi gangguan timbangan amal kita dihisab kita kelak. Segeralah bertaubat, karena dengan taubatan nasuha, ALLAH memaafkan kita. Karena umur kita, kematian kita adalah rahasia dari ALLAH, maka jangan sia-siakan waktu sebelum kematian mendatangi kita.
Anas bin Malik menceritakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Allah Ta’ala berfirman, ”Wahai anak Adam, sesungguhnya jika engkau menyeru dan mengharap pada-Ku, maka pasti Aku ampuni dosa-dosamu tanpa Aku pedulikan. Wahai anak Adam, seandainya dosamu membumbung tinggi hingga ke langit, tentu akan Aku ampuni, tanpa Aku pedulikan. Wahai anak Adam, seandainya seandainya engkau mendatangi-Ku dengan dosa sepenuh bumi dalam keadaan tidak berbuat syirik sedikit pun pada-Ku, tentu Aku akan mendatangi-Mu dengan ampunan sepenuh bumi pula.” (HR. Tirmidzi)
Dari Ibnu ‘Umar, ia berkata, “Aku pernah bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu seorang Anshor mendatangi beliau, ia memberi salam dan bertanya, “Wahai Rasulullah, mukmin manakah yang paling baik?” Beliau bersabda, “Yang paling baik akhlaknya.” “Lalu mukmin manakah yang paling cerdas?”, ia kembali bertanya. Beliau bersabda, “Yang paling banyak mengingat kematian dan yang paling baik dalam mempersiapkan diri untuk alam berikutnya, itulah mereka yang paling cerdas.” (HR. Ibnu Majah).
Perlu kita ketahui bahwa janganlah menganggap munafik bagi orang-orang yang hendak bertaubat, karena semua anak adam pasti berdosa, justru yang munafik itu adalah bagi orang-orang yang tidak mau bertaubat, jangan ditunda-tunda, kita yakin Allah maha pengampun, kita pun yakin Allah keras siksanya, jadi segerakanlah bertaubat, jangan tunda taubatmu!