Seruni – Kekurangan vitamin D dapat mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan dan penguatan tulang. Sayangnya, tubuh tidak bisa memproduksi vitamin D sendiri. Sementara itu, asupan vitamin D dari makanan saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan harian Anda. Sinar matahari bisa memberikan tambahan asupan vitamin D bagi tubuh. Meski Indonesia selalu disinari matahari setiap hari, namun tidak menutup kemungkinan banyak orang yang mengalami kekurangan vitamin D. Berikut beberapa orang yang berisiko tinggi mengalami kekurangan vitamin D. Lantas, siapa yang berisiko tinggi memiliki kekurangan vitamin D?
1. Ibu Hamil dan sedang Menyusui
Ibu hamil bukan hanya rentan kekurangan vitamin D, tapi juga bisa kekurangan vitamin A, B, C dan lain sebagainya karena harus dibagi dua dengan janin. Bayi membutuhkan lebih banyak vitamin D untuk membentuk tulang sehingga ibu hamil harus lebih banyak jalan-jalan pagi hari untuk mendapat sinar matahari.
Bukan hanya ibu hamil, hingga kelahiran bayi dan menyusui, wanita juga cenderung kekurangan vitamin D. Ibu masih perlu membagi ASI dengan bayi agar tumbuh sehat. Karena itu, ibu harus memenuhi kebutuhan vitamin D untuk dirinya sendiri dan untuk bayinya.
2. Anak-anak di Bawah 5 Tahun (balita)
Balita di bawah umur 5 tahun masih sangat membutuhkan vitamin D untuk pembentukan dan pertumbuhan tulang sehat. Selain dibantu dengan susu, vitamin D dari sinar matahari akan menyempurnakan pertumbuhan tulang anak.
3. Orang Dewasa di Atas 55 Tahun
Selain anak balita, semakin tua, tubuh akan membutuhkan lebih banyak vitamin D karena semakin tua tulang akan semakin rapuh. Jadi, asupan kalsium dan vitamin D perlu ditambah.
Namun saat menginjak usia tersebut justru membuat gerak menjadi berkurang sehingga sulit menghabiskan waktu di luar rumah dan tentu lebih sedikit mendapatkan vitamin D ketimbang saat muda dulu. Tidak hanya itu, kulit yang menua pun tidak bisa mensintesis vitamin D secara efisien.
4. Orang yang Menghabiskan Waktu di Dalam Ruangan
Orang yang bekerja di kantor dari pagi hingga sore, menghabiskan waktu dan duduk berjam-jam di dalam ruangan, kemungkinan tidak terlalu banyak melihat matahari. Hal ini tentunya membuat mereka tidak mendapatkan asupan vitamin D yang memadai dari sinar matahari. Mereka butuh keluar dan bertemu sinar matahari untuk menjaga tulang mereka tetap sehat. Jika tidak mendapat sinar matahari, semakin besar potensi terkena osteoporosis atau keropos tulang. Jadi, keluar dan beraktivitas lah di bawah sinar matahari untuk mendapat asupan vitamin D yang cukup.
5. Orang dengan Kulit Gelap
Orang dengan kulit gelap memiliki tingkat vitamin D yang lebih rendah dibanding dengan mereka yang memiliki kulit lebih cerah. Hal ini karena orang dengan kulit gelap memiliki lebih banyak melanin di lapisan kulit epidermis mereka. Jika Anda memiliki kulit gelap, Anda hanya dapat mengandalkan sumber makanan yang mengandung vitamin D, daripada sinar matahari sebagai asupan vitamin D harian Anda.
6. Vegan dan Vegetarian
Sebagian besar makanan yang mengandung vitamin D berasal dari produk hewani seperti salmon dan kuning telur. Orang dengan pola hidup vegan dan vegetarian tidak mengonsumsi itu.
Namun, orang vegetarian masih bisa mendapatkan asupan vitamin D dari susu, yogurt, dan telur. Sedangkan orang vegan bisa menambah asupan vitamin ini dari jamur.
7. Orang yang Memiliki Penyakit Radang Usus
Vitamin D adalah vitamin yang larut dalam lemak, yang berarti penyerapannya bergantung pada kemampuan usus untuk mengonsumsi lemak. Malabsorpsi lemak dikaitkan dengan penyakit radang usus yang mencakup dua kondisi yaitu penyakit Crohn dan ulcerative colitis.
Menurut laporan Journal of Gastroenterology and Hepatology, hingga 70 persen orang dengan penyakit radang usus memiliki tingkat vitamin D yang tidak mencukupi. Jika Anda memiliki penyakit radang usus, tanyakan pada dokter Anda bagaimana Anda mendapatkan asupan vitamin D yang cukup.
8. Orang dengan Obesitas
Orang dengan persentase lemak tubuh tinggi atau memiliki indeks massa tubuh lebih dari 30 rentan kekurangan vitamin D. Oleh karena itu, bicaralah dengan dokter untuk mengetahui berapa banyak vitamin D harian yang tepat untuk Anda.
9. Orang yang sedang Mengonsumsi Obat Tertentu
Obat memang membantu Anda untuk meringankan gejala penyakit bahkan dapat menyembuhkan penyakit. Namun, tentunya semua obat memiliki efek samping. Orang yang mengonsumsi obat seperti prednison (Deltasone, Rayos, dan Prednicot), obat-obatan penurun berat badan seperti orlistat (Xenical dan Alli), dan kolestiramin obat penurun kolesterol (Questran, LoCholest, dan Prevalite) dapat mengganggu metabolisme vitamin D.