Seruni.id – Kista merupakan sebuah penyakit yang disebabkan karena adanya benjolan berbentuk kapsul atau kantung. Di dalamnya dipenuhi dengan cairan, semisolid, maaupun material gas, yang dapat muncul pada jaringa tubuh mana saja. Ada banyak jenis kista, yang sebagian besar bersifat jinak alias non-kanker. Namun, apabila kondisi tersebut menyebabkan rasa sakit atau tidak nyaman, itu menjadi salah satu tanda sudah terinfeksi.
Jika tidak yakin, sangat disarankan untuk secepatnya konsultasikan pada dokter yang terpercaya. Namun, mengingat penyebaran virus Covid-19 yang harus diminimalisir, kamu bisa memfoto dan mengirimkannya secara online kepada dokter kulit. Tapi sebelumnya, kamu harus mengetahui jenis-jenis kista yang sudah Seruni rangkum dari berbagai sumber.
1. Kista Ovarium
Pertama, ada kista ovarium. Biasanya bejolan atau kantung yang berisi cairan tersebut akan tumbuh di ovarium atau indung telur wanita. Kondisi ini sangat umum terjadi oleh wanita. Biasanya kista jenis ini tidak berbahaya dan dapat hilang dengan sendirinya. Sebab, kemuncumlannya pun cenderung tidak menyebabkan gejala yang signifikan. Akan tetapi, jika kista ovarium tumbuh hingga berukuran besar dan pecah, maka dapat menimbulkan gejala yang cukup serius. Contohnya, seperti demam, pusing, pingsan, nafas yang cenderung cepat, hingga nyeri panggul yang parah.
2. Kista Ginjal
Jenis kista berikutnya adalah kista ginjal, yang biasanya muncul di dalam ginjal. Tapi tenang saja, kista jenis ini bersifat jinak dan tidak akan menyebabkan komplikasi yang serius. Namun, gejala akan muncul jika kista tumbuh membesar. Biasanya gejala yang akan dirasakan berupa demam, nyeri tubuh terutama pada bagian punggung, pinggang, dan perut bagian atas, kemudian meningkatnya frekuensi buang air kecil, hingga bercampurnya darah dalam urine.
3. Kista Ganglion
Kista yang satu ini merupakan jaringan bundari yang berisi cairan, dan biasanya akan muncul di sepanjang tendon atau sendiri, terutama pada bagian tangan, pergelangan tangan, maupun kaki. Ini biasanya disebabkan karena cedera, trauma, maupun pengunaan yang berelebihan. Tapi sayangnya, penyebabnya seringkali tidak diketahui. Meski kista ganglion tidak berbahaya dan tidak menyebabkan rasa sakit, namun jika tumbuh besar dan menekan struktur lainnya akan menjadi masalah.
4. Kista Epidermoid
Kista yang satu ini dapat tumbuh di bagian kulit manapun, seperti wajah, leher, kepala, punggung, hingga alat vital. Jenis kista epidermoid jarang menimbulkan masalah. Namun, pada beberapa kasus, kista ini dapat menganggu menampilan, terasa nyeri, pecah, atau mengalami infeksi yang cukup parah.
5. Kista Payudara
Kalau jenis kista yang berikut ini, berupakan benjolan berisi cairan yang tumbuh pada jaringan payudara. Umumnya, kista payudara tidaklah jinak, alias dapat berkembang menjadi sel kanker. Pada beberapa kasus, kista payudara tidak memerlukan penanganan serius, terkecuali jika kista semakin membesar hingga menyebabkan rasa nyeri.
6. Kista Pilonidal
Biasanya kista pilonidal terbentu di celah bagian atas bokong. Hal ini disebabkan oleh kombinasi hormone yang berubah setelah pubertas, pertumbuhan rambut, serta gesekan dari pakaian atau karena duduk terlalu lama. Kista jenis ini terdiri dari lubang kecing atau terowongan di kulit yang dapat terinfeksi berisi cairan atau berupa nanah. Tanda-tanda infeksi termasuk rasa sakit saat duduk atau berdiri, kulit merah atau sakit di sekitarnya, mengalir nanah atau darah yang menyebabkan bau busuk, serta pembengkakan kista.
7. Chalazia
Kista jenis chalazia ini umumnya merupakan benjolan kecil dan tidak disertai nyeri. Seperti bengkak di kelopak mata atas atau bawah. Biasanya kondisi ini disebabkan oleh kelenjar meibomian atau minyak yan tersumbat. Chalazia sendiri biasanya berwarna merah, bengkak, dan nyeri jika terjadi infeksi.
8. Kista Baker
Kista baker ini biasanya muncul pada bagian belakang lutut. Ketika lutut digerakan dapat menyebabkan rasa sakit hingga menjadi lebih buruk. Lantas, apa sih penyebabnya? Umumnya, kista jenis ini disebabkan oleh timbunan cairan pelumas sendi (cairan sinovial) yang berlebih pada jaringan lutut. Kondisi ini dipicu oleh sejumlah masalah pada lutut, seperti radang sendi atau robeknya tulang rawan lutut. Dalam beberapa kasus, kista baker tidak menyebabkan rasa sakit, sehingga mungkin kamu tidak menyadarinya. Namun, kamu harus segera ke dokter bila kista baker memunculkan gejala nyeri dan pembengkakan di belakang lutut yang mengganggu aktivitas.
9. Jerawat Kistik
Jerawat kistik merupakan salah satu jenis kista yang terbentuk jauh di bawah kulit. Kondisi ini disebabkan karena kombinasi perubahan hormone, minyak, bakteri, serta sel kulit kering yang terperangkap di dalam pori-pori wajah. Jerawat kistik ini biasanya muncul di area wajah, dada, leher, punggung, ataupun lengan. Ukurannya pun cukup besar, dengan warna merah yang disertai nyeri, serta berisi nanah. Jika luka pecah, maka akan menimbulkan bekas.
10. Kista Sumbing Cabang
Kista sumbing cabang adalah jenis cacat lahir di mana benjolan berkembang di satu atau kedua sisi leher anak atau di bawah tulang selangka. Hal ini dapat terjadi selama perkembangan embrionik saat jaringan di leher dan tulang selangka, atau celah cabang tidak berkembang secara normal. Pada beberapa kasus, kista sumbing cabang tidak berbahaya. Namun, biasanya dapat menyebabkan iritasi kulit atau infeksi, dan dalam kasus yang jarang terjadi, kanker. Gejala-gejalanya adalah terdapat lubang kecil, benjolan atau label kulit di kedua sisi leher atau tepat di bawah tulang rahang.
Baca Juga: 15 Tanda Penyakit Kista yang Harus Kita Waspadai Sejak Dini
Perlu diketahui, jenis kista di atas dapat hilang dengan sendirinya, namun akan lebih baik jika kamu segera memeriksakan diri ke dokter untuk mencegah munculnya komplikasi atau masalah kesehatan lainnya yang lebih serius.