Seruni.id – Seorang anggota parlemen (MP) di Ghana memutuskan menjadi Muslim. Ketika itu, dirinya baru menyadari, bahwa islam adalah agama perdamaian sehingga akhirnya ia menjadi mualaf.
Pria tersebut bernama Kennedy Agyapong, yang kini telah berganti nama menjadi Syekh Osman. Nama Syekh Osman sendiri diberikan oleh sebuah komunitas Muslim.
Ia menceritakan pengalamannya di Pakistan, di mana saat itu dia tinggal bersama teman-teman Muslim dan sepenuhnya takin bahwa agama itu memang agama yang damai dan dapat mendorong perkembangan.
Ia juga mengungkapkan sebuah kenangan tentang sosok Muslim yang membuatnya terharu. Peristiwa itu terjadi pada 2012 lalu, namun masih saja membekas dalam ingatannya.
Pada saat itu, Syekh Osman mendapatkan sebuah musibah, di mana dirinya ditangkap oleh polisi. Ketika itu, para pemuda berusaha menyelamatkannya dengan doa-doa. Baik pria pun wanita terlihat serius berdoa untuk pembebasan dirinya beberapa meter dari markas polisi.
Dia juga ingat, bahwa terdapat sekelompok pemuda Muslim lainnya yang pergi ke toko dinginnya di Ashaiman untuk merebus kopi dan mengawasi toko tersebut, serta mencegah jika ada yang ingin menggeledah tempat itu.
Dalam sebuah wawancara dengan Net 2 TV, yang dikutip oleh Ghana Web, Syekh Osman mengenang, “Ketika saya keluar dari kendaraan lapis baja, saya melihat beberapa Muslim yang duduk di tanah dekat markas polisi berdoa untuk pembebasan saya. Saya sangat tersentuh, umat Muslim di Ashaiman pergi ke toko dingin saya untuk mengawasi tempat itu bagi saya, umat Muslim di Mamobi juga memiliki foto Presiden Akufo-Addo, kemudian pembawa bendera NPP dengan tambang yang melekat padanya. Saya selalu senang membalas cinta yang ditunjukkan kepada saya.”
[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
Sebuah Tayangan di YouTube Mengantarkan Nicole Queen Menjadi Mualaf
[/su_box]
Di Ghana, sensus 2012 dari Layanan Statistik Ghana menempatkan jumlah Muslim di 45% yang berasal dari berbagai etnis selain Akan. Muslim Ghana merupakan mayoritas di Ghana utara ketika Islam mulai menyebar di negara itu sejak abad ke-10 sebelum agama Kristen yang datang kemudian pada abad ke-15.