Seruni.id – Bersilaturahmi dan saling memaafkan memang bisa dilakukan kapan saja, bahkan tanpa perlu menunggu lebaran tiba. Namun, tahukah kamu ternyata ada sejumlah keutamaan dari saling memaafkan di hari raya, loh. Apa saja keutamaan tersebut?
Selepas menunaikan ibadah puasa satu bulan penuh, hari raya Idulfitri menjadi hal yang sangat dinanti-nantikan oleh umat Muslim. Momen ini memang menjadi hari raya besar untuk umat Muslim di penjuru dunia, apalagi bisa saling bertemu satu sama lain dan bersilaturahmi. Hari raya Idulfitri, juga identik dengan saling beramaaf-maafan, bahkan hal tersebut bisa dikaitkan sebagai tradisi yang disebut dengan halalbihalal.
Namun sayangnya, tak sedikit orang yang melakukannya hanya sebagai formalitas saja, tanpa benar-benar tulus meminta maaf pun memaafkan. Padahal, kedua hal tersebut dapat berdampak positif. Nah, berikut ini, Seruni telah merangkum beberapa keutamaan saling memaafkan di momen lebaran.
1. Memaafkan adalah Sikap Terpuji
Lebaran menjadi momen yang bisa menyadarkan kita, bahwa betapa pentingnya memaafkan dan saling mengunjungi. Mungkin di hari-hari biasa, kita cukup sulit memaafkan kesalahan orang lain, tapi pada momen lebaran, kita cenderung menebar maaf seluas-luasnya kepada semua orang. Sebagaimana yang dikutip dari Bincang Syariah, ternyata sikap saling memaafkan adalah sikap yang paling terpuji. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Imran ayat 134 yang artinya:
“… Orang-orang yang menafkahkan hartanya, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang lain, Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan.”
2. Dapat Menciptakan Energi Positif
Salah satu alasan mengapa kita sulit memaafkan dan meminta maaf adalah karena diri dikuasai oleh energi negatif. Sehingga, sering kali kita memandang bahwa meminta maaf adalah bentuk kekalahan. Padahal tidak demikian. Saling memaafkan merupakan bentuk pendewasaan diri, yang hanya dilakukan oleh mereka yang berjiwa kesatria.
Nah, momen lebaran ini menjadi waktu yang pas untuk saling memaafkan. Dengan begitu, energi negatif dalam dirimu akan tergantikan dengan hal yang lebih positif. Selain itu, kamu pun tidak lagi memandang saling memaafkan sebagai sesuatu yang membunuh ego diri sendiri.
3. Memaafkan adalah Sifat Rasulullah
Melansir dari laman NU Online, penerimaan agama Islam bukan karena sebuah paksaan atau peperangan, melainkan simpatik karena keelokan pendakwahnya. Hal ini sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW yang baik akhlaknya. Beliu sangat disegani oleh kawan, bahkan lawan sekali pun menghormati dan menyayangi etika beliau.
Kebencian pun tidak pernah Rasulullah balas dengan amarah dan dendam. Justru beliau menyambutnya dengan rasa kasih sayang dan penuh maaf. Aisyah RA pernah ditanya terkait watak dan pribadi Rasulullah, ia pun menjelaskan.
“Rasulullah SAW orang paling bagus akhlaknya, beliau tidak pernah aksar, berbuat keji, dan tidak membalas kejahatan dengan kejahatan. Beliau adalah pribadi yang pemaaf dan mendamaikan.” (HR. Ibnu Hibban).
Di anatara sifat Nabi Muhammad SAW, ialah suka memberi maaf. Beliau memaafkan orang yang membenci dan menyakiti perasaannya. Memaafkan kesalahan bukanlah perkara mudah, justru pada saat itulah keimanan seorang diuji. Sama seperti firman Allah SWT pada surat Asy-Syura ayat 40 yang artinya:
“Barangsiapa yang memaafkan dan mendamaikan, maka pahalanya dari Allah SWT.”
Dengan saling memaafkan, kita sudah mengikuti perikalu Nabi WA, mengikuti etika, dan kesopanan yang telah beliau contohkan kepada umatnya.
4. Dapat Mengurangi Stres
Berdasarkan sebuah studi yang dilakukan oleh Annals of Behavioral Medicine pada tahun 2017 lalu, sikap saling memaafkan mampu menghilangkan sedikit stres yang ada di pikiran. Dengan begitu, kesehatan mentalmu perlahan-lahan akan membaik dan bisa menerima diri sendiri, karena telah berhasil melakukan apa yang sudah tertahan sejak lama.
5. Salah Satu Metode Self Healing
Faktor penyebab terhambatnya self healing adalah sulitnya memaafkan orang lain. Nah, di momen hari raya nanti, jadikanlah waktu tersebut untukmu bisa memaafkan dan meminta maaf. Cara tersebut dipercaya mampu membuat self healing-mu dapat berjalan dengan lancar dan lebih mudah.
Baca Juga: Menelisik Sejarah Asal Mula Berbagi Hampers Lebaran di Indonesia
Jadi, itulah beberapa keutamaan saling memaafkan di hari raya. Mari sama-sama saling memberi maaf di hari nan fitri. Apalagi, perilaku tersebut termasuk sifat Nabi yang perlu kita tiru.