Kisah Dibalik Lezatnya Kuliner Khas Lebaran

Kuliner khas lebaran

Seruni.id – Idulfitri atau yang biasa disebut dengan lebaran menandai berakhirnya ibadah puasa bagi seluruh umat muslim di dunia. Lebaran merupakan hari kemenangan bagi seluruh umat muslim yang menjalankan ibadah puasa di Bulan Ramadan. Di hari kemenangan itu, biasanya dirayakan dengan kuliner khas lebaran yang berbeda antara satu negara dengan negara lainnya di dunia.

Ya, lebaran datang setelah sebulan lamanya menahan nafsu, lapar, serta dahaga, sebentar lagi akan disusul berbagai tradisi meriah Idulfitri dengan kuliner istimewa khas Lebaran. Di negara tercinta, Indonesia, kuliner lhas lebaran ada beberapa, seperti ketupat, opor ayam, rendang dan lainnya.

Di hari raya ini, salah satu panganan yang wajib ada di meja makan adalah ketupat. Ketupat adalah makanan yang dibuat dari beras seperti lontong, namun ketupat berbalut anyaman kelapa.

Ternyata, kuliner khas lebaran yang satu ini ternyata memiliki filosofi dan sejarah panjang lho. Lebih menarik lagi, ternyata juga selain ketupat, sejumlah kuliner khas Lebaran lainnya juga punya kisah-kisah menarik di balik kelezatannya.

Berikut kisah menarik dan unik dibalik lezatnya kuliner khas lebaran ini:

1. Ketupat

Bagi kita, ketupat bukanlah hal asing lagi, apalagi seperti saat ini yang hanya tinggal menghitung detik demi detik datangnya lebaran. Diketahui, ketupat dipopulerkan pertama kali oleh salah satu Walisongo, yaitu Sunan Kalijaga.

Seperti halnya dalam unsur-unsur tradisi Jawa-Islam lain yang diperkenalkan sang walisongo, ketupat memiliki makna tersendiri lho. Ketupat ternyata berasal dari kata kupat yang memiliki makna ganda, yaitu ngaku lepat (mengakui kesalahan) dan laku papat (empat tindakan).

oomph.co.id

Adapun makna laku papat alias empat tindakan yang dimaksud adalah luberan, leburan, Lebaran, dan laburan. Arti dari keempatnya tindakan tersebut adalah berakhirnya puasa, berbagi rezeki berlimpah dalam artian zakat fitrah, peleburan dosa, dan memutihkan kembali hati.

Wah, mendalam sekali ya maknanya. Menarik untuk kita ketahui.

2. Opor Ayam

Opor ayam yang biasanya disajikan sebagai teman makan ketupat saat Lebaran juga bukan tanpa alasan lho. Salah satu bahan penting dalam membuat oppor adalah kuah santan. Sementara itu, santan memiliki bunyi yang mirip dengan pangapunten (permintaan maaf).

Oleh karena itu, makna disajikan opor sebagai pendamping ketupat memiliki makna simbolis mengakui kesalahan dengan tulus dan diikuti permintaan maaf.

Baca juga: 6 Tips Membuat Ketupat Agar Tahan Lama

3. Lepet

Kuliner khas lebaran ini namanya lepet. Walaupun sama dengan ketupat, berbalut daun kelapa, lepet adalah makanan berbahan dasar ketan.

Ternyata, lepet merupakan kependekan dari frasa silep kang rapet yang berarti dikubur rapat-rapat. Jadi, makna di balik frasa lepet ini adalah kesalahan yang sudah diakui tadi harus dimaafkan dan dipendam, tak boleh diungkit lagi agar persaudaraan semakin rapat seperti lepet yang lengket.

4. Telur Pindang

Untuk lauk yang satu ini aslinya berasal dari kuliner Tionghoa yang bernama telur teh. Telur teh merupakan telur yang direbus dengan teh hitam dan berbagai jenis rempah. Adapun alasan telur teh ini kerap disajikan bersama panganan perayaan, karena dianggap sebagai simbol kesuburan dan kemakmuran.

Ketika kuliner Tionghoa ini sampai di Indonesia, telur teh dimasak tanpa menggunakan daun teh. Daun teh kemudian lebih sering menggunakan daun jambu, kulit bawang merah, atau kecap untuk menghitamkan telur.

5. Rendang

Sepertinya dunia sudah mengenal kuliner yang satu ini ya. Rendang diakui sebagai salah satu makanan terlezat di dunia. Ternyata rendang memiliki tempat tinggi di dalam khazanah kuliner Minangkabau.

Memiliki tempat yang tinggi karena Rendang dianggap sebagai perlambang musyawarah dan mufakat yang membentuk masyarakat Minang. Sebabnya, rendang terdiri dari empat unsur penting, yaitu daging yang mewakili para pemuka adat atau niniak mamak, karambia (kelapa) yang melambangkan kaum pemikir (candiak pandai), lado sebagai perwujudan kaum alim ulama, serta bumbu yang menjadi penyelaras dan pemersatu keseluruhan.

Oleh karena memiliki makna yang luhur, rendang menjadi hidangan wajib dalam setiap upacara adat, kenduri, pesta atau hari raya seperti lebaran ini.