Seruni – Kehilangan orang yang kita sayang emang menjadi sebuah pukulan berat. Enggak gampang untuk merelakan dan mengikhlaskannya, apalagi kalau kematian itu datang tanpa ada peringatan apapun sebelumnya.
Pada akhirnya, yang tersisa di hati orang-orang yang ditinggalkan adalah duka dan kerinduan yang mendalam. Tapi hidup harus terus berjalan dan mau enggak mau, kita juga harus tetap melangkah ke depan.
Meninggalkan semua kenangan dan kepedihan yang dirasakan karena perginya orang yang kita cinta. Hal ini pula yang dialami oleh drummer berbakat Indonesia, Jeane Phialsa, yang ditinggal pergi sang pacar, Alvin Loebis, pada tanggal 11 April 2016 silam.
Melalui akun Instagramnya, Jeane mengungkapkan perjuangannya untuk bangkit dari kesedihan. Yuk simak selengkapnya dalam tulisan di bawah ini:
Kisah Jeane Phialsa, cewek yang belajar untuk move on setelah ditinggal meninggal kekasihnya.
Menemukan Alvin Tergeletak Tak Berdaya
Menghantarkan orang yang sangat berarti buat kita ke tempat peristirahatan terakhirnya aja udah suatu hal yang menyakitkan dan enggak pengin kita alami. Tapi Jeane justru melewati tahap yang lebih sulit, ia adalah orang pertama yang menemukan tubuh Alvin yang sudah tidak bernyawa.
Dalam postingannya tersebut, Jeane menjelaskan kronologi meninggalnya Alvin. Menurut Jeane, pada tanggal 11 April 2016 kemarin, sejak jam 7 malam, Alvin enggak ada kabar. Tapi karena terakhir kali kekasihnya tersebut bilang kalau ia sedang mengarransemen lagu, maka Jeane pun masih menunggu dan tidak mau mengganggunya.
Tapi karena enggak kunjung menghubungi, satu setengah jam kemudian, Jeane jadi panik dan chat Alvin berkali-kali. Masih enggak ada balasan, pada jam 9 malam, Jeane pun akhirnya menyusul ke rumah yang juga merupakan tempat kerja Alvin.
Tapi, yang menyambutnya bukanlah sosok Alvin yang selalu ceria, tapi justru pemandangan yang menjadi mimpi buruk baginya.
“Sesampainya disana 21.30, sy sudah melihat pacar saya tergeletak di teras rumah dengan posisi terlentang (tetapi posisi tgn rapih dikanan dan kiri badannya) tapi wajah bagian dagu sudah membiru dan mata terbuka sedikit. Sy mencoba angkat bdn-nya namun tdk berhasil, akhirnya sy panggil security u/ membantu mengangkat ke mobil. Saya lgs bawa pacar saya ke RS terdekat, ketika sudah sampai IGD, menurut dokter “ini sudah lebam mayat dan mata sudah tdk reflek”, saya minta tindakan lain, namun dokter blg pacar saya sudah tdk bernyawa,” tulis Jeane di akun Instagramnya.
Merelakan Kepergian Alvin dan Melanjutkan Hidup
Kisah Jeane Phialsa yang Belajar untuk Move On Setelah Ditinggal Meninggal Kekasihnya
Kesulitan untuk menjalani hari demi hari tanpa sosok yang selama ini menemani hari-hari kita juga dialami oleh cewek kelahiran 4 Juni 1993 ini.
Bahkan Jeane juga mengaku kalau bayangan saat dirinya menemukan Alvin meninggal di teras rumah malam itu sangat sulit dihapuskan.
“…Saya tetap butuh penyesuaian yg teramat sulit. Jujur, kamu membuat saya jadi tergantung sama kamu. Sulit rasanya jalani hari2 tanpa ada nya chat kamu, tlf kamu dan ketemu kamu…Semua butuh proses. Semoga proses penyesuaian ini dapat berjalan lancar dan tdk ada lagi bayangan saat aku temukan kamu di teras. Love you most sayang. Yang tenang yah.”
Berserah kepada Yang Maha Kuasa
Buat Jeane, melupakan Alvin sepenuhnya adalah hal yang enggak mungkin bisa ia lakukan. Tapi, satu yang Jeane selalu ingat bahwa apapun yang terjadi dalam hidupnya, semua sudah ada yang mengatur, dan tugasnya hanyalah mempercayai rencana-Nya.
“Setelah semua yang saya lewati, saya semakin paham bahwa semua sudah di atur sedemikian rupa oleh Allah, dari hal besar hingga sebutir nasi yang masuk ke perut kita. Hal tersebut tidak bisa di hindari dan tidak bisa pula di tentang. Manusia hanya perlu memahami, meyakini dan mensyukuri-nya. Bersyukur telah melalui segala peristiwa dan memahami hikmahnya. Selalu ingat bahwa manusia telah mempunyai skenario hidup masing2. Positif bahwa semua indah pada waktu-nya. Manusia hanya bisa berencana tapi Allah yang berkehendak. Satu hal yang saya tau, saya tidak pernah menyesali peristiwa apapun yang terjadi dikehidupan saya, ini semua karena kehendak Sang Pencipta”
Selamanya sosok kekasihnya ini akan selalu ada di hati dan pikiran Jeane sebagai kenangan yang paling indah. Jeane bahkan berharap kalau suatu hari nanti ia memiliki kekasih yang baru, ia berharap cowok tersebut akan bisa mengerti dan menerima hal ini.
“Saya tau, Tuhan akan beri “seseorang” untuk temani hidup saya kembali dan membuat saya tertawa lagi, tapi kamu tidak tergantikan dan akan selalu ada menjadi salah satu kenangan yang indah. Siapapun orang itu juga pasti paham akan hal ini.”