Seruni.id – Kisah tukang daging ini, sungguh membuat haru. Pasalnya, Adam Bowden Black (47), sebelumnya adalah sorang Ateis, orang yang meyakini bahwa tidak ada Tuhan yang wajib disembah. Namun, hal tersebut berubah, ketika dirinya bertemu dengan seorang pelanggan, hingga akhirnya ia memutuskan memeluk Islam pada 2016 lalu.
Kita memang tidak pernah tahu kapan dan dari mana hidayah itu datang. Sebagaimana yang dialami oleh tukang daging ini. Ia menemukan hidayah justru melalui pelanggannya. Sebagai informasi, Adam Bowden Black bekerja di toko daging halal sejak tahun 2013.
Hidayah dari Seorang Pelanggan
Mengutip dari laman Plymoutherald.co.uk, suatu hari datanglah seorang pelanggan muslim ke tokonya. Pertemuan yang mungkin terlihat biasa itu, justru telah mengilhami Adam untuk menemukan keyakinan baru. Adam mengaku, pilihannya untuk memeluk Islam, membuatnya seolah menemukan bagian dalam dirinya yang selama ini hilang.
“Pada dasarnya saya berpikir, tunggu dulu, selama ini, setiap kali bekerja saya merasa bahagia dan cara termudah untuk menggambarkannya adalah memberi kebahagiaan di dalam diri. Sebelum saya pindah agama, meskipun sudah menikah dan punya dua anak, ada sesuatu yang hilang. Ketika saya bertobat, saya menemukan bagian yang hilang dari hidup saya itu apa,” katanya.
Adam yang lahir di Southall, London, Inggris itu, sudah lama berprofesi sebagai tukang daging. Kurang lebih, sudah 26 tahun ia menekuni pekerjaan tersebut di Plymouth butcher shop, toko halal di Kota West End.
Ia merupakan pria yang disenangi pelanggan di tempat kerjanya. Banyak yang telah mengenalnya selama bertahun-tahun karena dia pernah bekerja di Costless butchery department, di Colin Campbell Court yang dibuldoser tahun lalu untuk membuka jalan bagi pusat kesehatan baru yang diusulkan.
Menjadi mualaf adalah pilihannya. Namun, ia tak pernah memaksakan pilihannya itu untuk dipilih juga oleh keluarganya. Ia mengaku membebaskan keluarganya untuk memilih keyakinan apapun.
“Istri dan anak-anak saya beragama Katolik. Istri saya senang sekali asal saya tidak memaksa anak-anak, tapi mereka punya sajadah sendiri dan kalau mau sholat mereka sholat. Sebelum masuk Islam, saya adalah seorang ateis, saya tidak percaya pada apapun. Saya sholat lima waktu sekarang, dan tentu saja, 22 Maret 2016 adalah Ramadhan pertama saya. Saya akan bertahan selama sebulan (puasa),” ungkapnya.
Melakukan Puasa Ramadhan
Di awal Ramadhan, terasa begitu sulit baginya. Saat berpuasa, Adam mengaku kerap mengalami kram perut hingga rasa haus yang begitu menyiksa. Namun, ia meyakini, bahwa berpuasa adlaah bagian dari rukun Islam yang harus dijalankan.
Sampai akhirnya hari pertama puasa berlalu, perasaan baik muncul sebab puasa seperti mendetoksifikasi tubuh. Lebih lanjut, Adam menjelaskan sedikit tentang iman dibandingkan dengan agama Kristen.
“Kami percaya kepada Yesus tetapi kami percaya dia hanya seorang manusia, bukan Tuhan. Kami percaya pada Musa dan ada beberapa kesamaan lainnya. Jika orang melihatnya, jangan melihat semua hal buruk dan tetaplah berpikiran terbuka,” ucap Adam.
Mengingat bagaimana dirinya memutuskan menjadi seorang mualaf, kala itu ia pergi ke masjid di Plymouth. Namun, keputusan tersebut sempat menjadi sorotan banyak orang. Bahkan, mereka bertanya-tanya mengapa ia meakukan itu.
“Mereka berbicara kepada saya dan bertanya mengapa dan apa alasannya, untuk memastikan saya tidak berpindah hanya kerena bekerja di toko halal. Kemudian saya pindah agama dengan banyak saksi, hampir seperti pernikahan,” katanya.
“Itu cukup mudah dan saya juga mendapat dukungan dari orang-orang Inggris, Brasil, Falklands, bahkan di seluruh dunia bukan hanya yang beraga Islam saja, dan dukungan dari orang-orang di seluruh komunitas,” ungkapnya.
Baca Juga: Cerita Mahershala Ali, Aktor Hollywood yang Jadi Mualaf Usai Mendengar Lantunan Al-Qur’an
Sementara itu, laporan media dan Huffpost mengungkap ada sekitar 5.000 orang masuk Islam setiap tahunnya. Dengan rata-rata sekitar 80.000 orang masuk Islam di Inggris.