Seruni.id – Kisah wanita yang dinikahi bule mualaf sepertinya menarik untuk Seruni bahas pada artikel kali ini. Pastinya kalian juga penasaran kan bagaimana awalnya mereka bisa bertemu dan bersatu dalam ikatan pernikahan? Langsung saja simak kisahnya berikut ini, yuk.
Berkenalan Melalui Aplikasi Kencan Online
Walaupun terpisah oleh jarak dan waktu, jika Allah sudah berkehendak, tak ada satu pun yang bisa menolaknya. Seperti kisah Echa dan Jakub ini. Keduanya adalah pasangan beda negara yang menikah pada 2020 lalu.
Echa adalah wanita Indonesia yang dinikahi bule mualaf, yang tak lain adalah Jakub, pria asal Ceko. Rumah tangga yang mereka bangun, kini sudah memasuki tahun kedua.
Meski sudah dipersatukan dalam ikatan yang halal, tapi mereka masih tak menyangka, loh. Pasalnya, mereka berdua pertama kali berkenalan hanya melalui sebuah aplikasi kencan online.
Menurut cerita Echa, saat pertama kali melihat profil Jakub ia langsung tertarik dan memutuskan untuk mengirimkan pesan lebih dulu. Masih tergambar jelas dalam ingatan mereka, bagaimana mereka berkenalan. Bahkan, keduanya pun masih ingat tanggalnya, yaitu 5 Februari 2019.
Tak disangka, meski hanya melalui online, perkenalan itu membuat Jakub jatuh hati kepada Echa. Apalagi, keduanya memiliki banyak kesamaan. Bahkan, bisa dibilang, mereka satu frekuensi. Hal tersebutlah yang mungkin membuat mereka yakin untuk melangkah ke jenjang pernikahan.
“Saat kita berbicara dengan satu sama lain, kita memiliki banyak punya kesamaan. Mulai dari selera makan, pokoknya kita banyak kesamaan. Setiap kali kita teleponan, setelahnya pasti saya langsung merindukannya,” kata Jakub, dikutip dari kanal YouTube Echa & Jakub, Senin (14/2/22).
Berjalannya waktu, komunikasi mereka pun semakin intens, hingga berpindah ke aplikasi yang lebih personal. Saat perkenalan mereka pertama kali, Jakub langsung terpukau, ketika wanita cantik menyapanya lebih dulu.
Padahal, Echa selalu merasa minder dan tidak pernah menilai bahwa dirinya cantik. Namun, hal tersebut sepertinya tak berlaku di mata Jakub.
“Saat kamu nge-chat aku duluan, aku enggak percaya ada wanita cantik mau chat sama aku. Menurutku itu sangat luar biasa. Kamu selalu terlihat cantik dan imut,” puji Jakub.
“Bahkan ketika aku bertemu kamu di bandara tepat di depan mata, kamu terlihat lebih cantik dari foto atau video yang pernah kamu kirimkan ke aku,” sambungnya.
Merasa Minder
Meski Jakub kerap memujinya sebagai wanita cantik, tapi Echa masih mengerti mengapa Jakub sangat menyukainya. Namun, Echa justru merasa minder karena banyak perbedaan di antara kedunya. Bukan hanya soal beda keyakinan dan budaya saja. Hal yang membuat Echa minder adalah tingkat pendidikan mereka yang berbeda jauh.
“Tapi kita punya perbedaan yang sangat jauh soal pendidikan. Kamu sangat pintar, pendidikanmu tinggi. Kamu menyelesaikan pendidikan sampai ke tingkat kuliah, tidak seperti aku. Kamu tahu kan, aku sekolahnya sampai tingkat apa?” ujar Echa.
Hal tersebut, tidak menjadi masalah bagi Jakub. Bahkan, ia menilai Echa adalah wanita yang sangat cerdas. Baginya, Echa merupakan paket komplet dan sempurna sebagai pelengkap hidpnya.
“Itu tidak penting buat aku, dan aku tahu kamu pintar lho. Kamu juga baik dan tidak egois. Tidak semua perempuan bisa seperti kamu. Saat bersamamu, aku merasa sangat luar biasa. Kamu sangat spesial buat aku,” balas Jakub.
Kian hari, Jakub membuktikan keseriusannya pada Echa. Mereka saling berkenalan dan menjalani hubungan jarak jauh (LDR) kurang lebih satu tahun, sebelum akhirnya mereka bertemu di dunia nyata.
Jakub datang jauh-jauh dari Ceko untuk menemui Echa di Bali. Mereka bertemu di awal 2020. Jakub bercerita, pertemuan itu tidak dimaksudkan untuk sekadar nemenui Echa. Ia sudah bertekad untuk menikahi wanita itu.
Jakub menemui Echa di Bali pada 25 Januari 2020. Tak butuh waktu lama untuk mereka menikah. Pasangan ini memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk mengurus keperluan dokumen dan persiapan pernikahan. Jakub juga memutuskan untuk menjadi mualaf sebelum menikah.
Meski sempat kecewa karena tak bisa menikah di tanggal ulang tahun Echa pada bulan September, pasangan ini bersyukur dapat menikah di tanggal yang tepat. Mereka menikah pada 5 Februari 2020, tanggal yang sama dengan momen pertama kali mereka berkenalan di aplikasi kencan online.
“Saat kita bertemu pertama kali di kehidupan nyata, aku sampai tidak bisa percaya. Mustahil banget, kita terpisah dengan jarak yang sangat jauh. Dari Praha ke Bali 20 jam perjalanan. Aku sampai tidak bisa percaya bagaimana kita pada akhirnya bertemu,” ungkap Echa yang masih tidak percaya bahwa mereka sudah menikah.
“Sampai sekarang aku masih belum percaya kita sudah suami istri. Aku beneran enggak tahu bagaimana cara menungkapkannya,” tuturnya.
Hidup Bahagia dan Dikaruniai Seorang Putri
Setelah mengurus paspor dan visa, Jakub memboyong Echa untuk tinggal bersama di Ceko. Mereka pun hidup bahagia, bahkan kini keduanya sudah dikaruniai seorang putri cantik bernama Clara.
Tanpa lelah, Echa begitu setia membimbing suaminya yang mualaf untuk memperdalam agama Islam. Meski sebelumnya mereka harus LDR, tapi mereka bersyukur karena bisa menjaga hubungan dengan baik.
Pasangan ini mengaku tidak pernah mencurigai satu sama lain. Mereka saling percaya dan bersabar menunggu waktu yang tepat untuk bertemu.
Baca Juga: Niat Awal Ingin Menjantuhkan Islam, Pria ini Malah Jadi Mualaf
“Aku alhamdulillah sejak bertemu sama dia tidak pernah saling tuduh-menuduh selingkuh. Kita enggak pernah berantem sama orang ketiga. Hubungan jarak jauh memang tidak mudah. Intinya harus bersabar dan tahan menunggu hingga kalian bertemu di dunia nyata,” ucapnya.