Seruni.id – Populasi Islam di Jerman semakin bertambah. Sedangkan Kristen sangat menurun. Pada 2001, Kardinal Joseph Ratzinger memberitahukan kepada jurnalis ateis yakni Peter Sewald bahwa gereja yang berada di Jerman akan dikurangi jumlahnya. Seperti yang berada di kota Magdebrug, jumlah presentase orang yang beragama Kristen dapat dihitung hanya 8% dari total populasi, termasuk Kristen yang berada di Jerman. Data statistik memperlihatkan kecenderungan yang tak terbantahan.
Sejak tahun 2000, gereja Katolik yang berada di Jerman telah menghancurkan bahkan sampai menjual sebanyak 540 gereja dan kapel. Dari jumlah tersebut, 80 masih berada di Magdebug. Di keuskupan Essen, Uskup Franz Hengbach melihat jumlah umat Katolik semakin berkurang, bahkan separuhnya. Sehingga, 57 gereja ditinggalkan. Dan sejak 2008 lalu, sebanyak 51 gereja di Keuskupa Hildesheim pun telah dikurangi.
17 tahun berlalu, sejak wawancara Ratzinger dan data hampir runtuh di mana-mana. Dari yang semula “tak terbantahan” sampai akhirnya, angka-angka tersebut sudah tidak dapat ditawar lagi.
Dalam sebuah penelitian yang ditugaskan oleh Konfresnsi Waligereja, para peneliti di Albert-Ludwigs-Universitas di Freiburg, bahkan lebih pesimistis dibandingkan dengan Rtazinger. Total denominasi Kristen menambahkan yang Katolik dan Protestan akan turun dari 45 juta populasi menjadi 34 juta pada 2035 dan akan semakin berkurang menjadi 22 juta dalam waktu kurang lebih 40 tahun.
Pada generasi berikutnya, jumlah umat Protestan pun akan turun dari yang semula 21,5 juta saat ini justru sangat menurun menjadi 10,5 juta. Sementara itu, jumlah umat Katolik dari 23 juta menjadi 12,3 juta.
Hal tersebut dikarenakan adanya penurunan demografis dan orang yang putus sekolah. Di bagian Utara dan Timur negara itu, pemeluk agama Kristin hanya akan menjadi minoritas sangat kecil dengan masing-masing 3,8 dan 1,5 juta. Gereja-gereja Protestan utama sudah melihat persentase mereka berkurang dari 59 menjadi 29 persen. Dan hari ini, seperti yang dijelaskan Erik Flügge dalam sebuah buku baru, “90 persen anggota gereja tidak berpartisipasi dalam kehidupan komunitas.”
Pengahancuran tidak hanya berhenti di 540 gereja saja. “Kami baru memulai pengembangan ini”, kata Albert Gerhards dari University of Bonn.
“Jika tidak ada perubahan, peningkatan tajam dalam pembongkaran gereja diperkirakan bakal meningkat di tahun-tahun mendatang,” tambahnya.
[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
Karl, Lansia Asal Jerman yang Memutuskan Menjadi Mualaf
[/su_box]
Di negara paling penting di Eropa, Andreas Püttmann, seorang peneliti dari Konrad Adenauer Foundation, menulis sebuah buku di mana ia menyebut situasinya Gesellschaft ohne Gott. Masyarakat tanpa Tuhan. Tapi dia salah. Saat ini Islam tengah berkembang sedangkan kekristenan terus merosot di Jerman.