Berita  

Kronologi Bayi yang Tertukar di RS Sentosa Bogor Setelah Setahun Dilahirkan

Kronologi Bayi yang Tertukar di RS Sentosa Bogor Setelah Setahun Dilahirkan
istockphoto.com

Seruni.id – Kejadian yang mengejutkan terjadi di Rumah Sakit Sentosa, Kemang, Kabupaten Bogor. Di mana kabarnya ada bayi yang tertukar dan baru terungkap setelah setahun berlalu. Salah satu orangtua bayi mayakini bahwa bayi yang dibawa pulang bukanlah anak kandungnya, setelah menemukan adanya kejanggalan dan dibuktikan melalui tes DNA. Bagaimana kronologi selengkapnya? Berikut Seruni telah merangkumnya:

 

Awal Mula Insiden Bayi yang Tertukar

Siti menceritakan, bahwa insiden ini dimulai saat ia melahirkan anak keempatnya melalui operasi caesar di Rumah Sakit Sentosa. Setelah kelahirannya, bayi yang sehat tersebut langsung diberi perawatan termasuk pemberian ASI dan perawatan lainnya.

Kemudian, pada malam 19 Juli 2022, sehari setelah kelahiran, bayi tersebut dibawa oleh seorang suster untuk mendapatkan perawatan khusus di ruang bayi. Namun, pada pagi harinya, tepatnya pada tanggal 20 Juli 2022, saat hendak menggendong bayi dan menyusuinya, Siti merasakan ada perbedaan yang mencurigakan.

“Terus Rabu pagi jam 06.00 itu saya merasa bayi berbeda pas digendong, dari bajunya yang awalnya kuning kok jadi pink. Dari fisik, muka, rambut, dan kulit berbeda. Kalau yang bayi saya rambutnya tipis, enggak tebel,” ungkapnya.

Sebagai ibu, Siti merasakan kegelisahan dan keraguan mengenai identitas seungguhnya dari bayi yang dirawatnya. Meski merasa cemas, Siti dan Thabrani tidak ingin memperpanjang masalah, mereka dipanggil ke ruangan untuk segera mengurus administrasi.

Setelah tiga hari dirawat di rumah sakit, Siti pun membawa pulang bayinya. Namun, saat tiba di rumah, terungkap bahwa nama yang tertera di gelang kaki bayi berbeda atau mencantumkan nama pasien lain.

“Jadi Kamis (21 Juli 2022) itu semakin gelisah dan curiga bahwa ini bukan anak saya. Meskipun saya sayang sama dia, tapi hati nurani bertanya-tanya,” ujarnya.

Namun sayangnya, saat mengonfirmasi hal tersebut ke rumah sakit, ia justru mendapatkan bentakan dari suster yang mengatakan bahwa hanya gelang yang tertukar.

“Terus suster sambil membentak kalau itu cuma gelang saja yang tertukar,” kata dia.

Sampai akhirnya, Siti Maulia pun merawat bayi yang diduga tertukar tersebut sambil dirinya membuktikan kebenarannya, bahwa bayi tersebut bukanlah anak kandungnya.

 

Dibuktikan dari Hasil Tes DNA

Setelah empat bulan berlalu, tepatnya pada November 2022, Siti meminta alamat pasien B, yang diduga adalah ibu dari bayi yang tertukar, guna melakukan mediasi.

“Saya dan pasien B mediasi di rumah sakit. Tapi sampai sekarang enggak ada titik terang,” ujarnya.

Dalam mediasi, pasien B menyangkal tertukarnya anaknya dengan anak Siti. Upaya mediasi pun gagal. Hingga akhirnya Siti melakukan tes DNA untuk membuktikan bahwa bayi mereka benar tertukar. Hasil tes DNA pun menyatakan, bahwa bayi yang dibawa pulang Siti bukanlah anak kandungnya.

“Saya akhirnya melapor ke polisi dan meminta bantuan segera ditolong minta carikan anak saya. Sama pihak rumah sakit saya minta segera temukan anak saya supaya bisa kembali lagi, saya bisa mangku dia lagi,” jelasnya.

 

Ibu Lain Belum Mau Tes DNA

Berdasarkan keterangan dari juru bicara RS Sentosa, Gregg Djako, dirinya mengatakan, bahwa pihak rumah sakit baru mengetahui secara resmi insiden tersebut pada Mei 2023, sekitar 11 bulan pasca kejadian.

Pihak ruamh sakit kemudian melakukan penelusuran data administrasi dengan pasangan Thabrani dan Siti. Berdasarkan data administrasi dan catatan medis, ada dua bayi laki-laki yang lahir pada saat itu.

Kedua ibu yang anak bayinya diduga tertukar itu, dipanggil untuk melakukan tes DNA dan pengujian di laboratorium di Jakarta. Namun, pada saat itu, ibu dari salah satu keluarga yang berasal dari Tajur Halang, Kabupaten Bogor, enggan hadir untuk melakukan tes DNA.

Saat ditanya apa alasan pasien B menolak untuk melakukan tes DNA, Gregg mengaku tidak mengetahui pasti.

“Dan hari ini, kami tetap meminta ibu pasien B menunjuk lembaga laboratorium tes DNA-nya. Nanti RS akan memfasilitasi semua,” ujar Gregg, dikutip dari Kompas.com.

 

Pihak RS Tak Menampik Jika Ada Bayi yang Tertukar

Sementara itu, Gregg tak menampik bahwa ada kasus bayi yang tertukar telah terjadi di RS Sentosa. Pihaknya mengakui insiden ini karena adanya bukti tes DNA. Pihak rumah sakit saat ini sedang berusaha melacak bagaimana kejadian bayi yang tertukar itu bisa terjadi.

“RS akan melakukan tes secara silang untuk mengetahui hasil mumpuni, baru nanti kita memikirkan langkah selanjutnya seperti apa karena ini menyakut manusia,” ujarnya.

“Tapi kemudian yang jadi kendala adalah pasien B menyatakan secara mental dan psikologis dia belum siap. Kami menghargai itu,” lanjut Gregg.

Baca Juga:

Peristiwa ini telah menarik perhatian masyarakat luas terkait standar operasional dan kehati-hatian yang diperlukan dalam mengelola informasi pasien di fasilitas kesehatan. Kejadian ini juga menjadi peringatan bagi semua pihak terkait untuk selalu berupaya menjaga ketelitian dan integritas dalam menjalankan tugas mereka, terutama dalam konteks yang penuh tanggung jawab seperti perawatan kesehatan.