Seruni.id – Diskriminasi bagi perempuan berhijab kembali terjadi di Amerika. Belum lama ini sebuah cerita dari kawasan Murfreesboro, Tennessee, Amerika Serikat, menjadi perhatian banyak muslim di berbagai belahan dunia. Linde McAvoy dikeluarkan dari kampusnya, karena berhijab.
Keputusan Linde menutup aurat sebagaimana seorang muslimah, dianggap melanggar aturan kampus. Berita tentangnya langsung merebak di media sosial. Hingga akhirnya Muslim Advocates di Amerika bergerak, mereka melayangkan surat kepada Georgia Career Institute (GCI). GCI merupakan badan yang membuat program pengajaran estetika, di tempat Linde McAvoy menimba ilmu.
Pihak Muslim Advocates menuntut GCI untuk bersikap adil. Dan dengan keputusan ini, pihak kampus juga harus mengembalikan ribuan dollar uang McAvoy yang telah dikeluarkan selama ia belajar di sana.
“Apa yang GCI lakukan sepenuhnya tidak bisa dibenarkan. Tidak boleh seorang pun dipaksa untuk memilih antara menerima pendidikan dan mematuhi keyakinan tulus mereka terhadap agama,” tulis pihak Muslim Advovates dalam surat resminya.
Joyce Meadows, yang merupakan CEO GCI menjawab jika pihak kampus sudah melakukan hal yang benar.
Dalam aturannya, jika ada seseorang yang memakai atribut keagamaan di kampus, maka harus melakukan surat izin dan membawa pernyataan khusus dari ahli agama yang bersangkutan. Harus ada penjelasan tertulis dari ahli agama, kenapa atribut itu harus dipakai.
Baca Juga: Arwa Zahr, Wanita Bercadar yang Dilarang Menjenguk Bayi di RS
Namun, Joyce mengungkap peraturan ini sudah diberitahukan kepada Linde McAvoy, tapi yang bersangkutan tidak melakukannya. Linde sendiri sudah bergabung di kampus tersebut sejak tahun 2017, tapi baru memeluk agama Islam di awal 2018 kemarin. Menurut pihak kampus, Linde belum pernah melayangkan surat izin untuk mengenakan hijab.
Sebelumnya, Linde mengungkapkan pada media jika pihak kampus memang memusuhinya setelah ia memakai hijab. Padahal selama ini dia berpikir kampus tersebut merupakan tempat yang nyaman untuk belajar. Namun, ternyata setelah masuk Islam, perlakuan mereka langsung berbeda.
Baca Juga: Menyakitkan, Begini Kondisi Muslim Uighur yang Sebenarnya
Hingga saat ini, perseteruan antara pihak GCI dan Muslim Advocates masih berlanjut. Pihak GCI bersikukuh merasa tidak ada diskriminasi, tapi ada masalah perizinan yang tidak dilakukan. Namun, menurut Linde sendiri, perlakuan pihak kampus sudah berbeda sejak ia memakai hijab. Uang administrasi pun tidak dikembalikan, meski ia telah keluar dari kampus.
Bagaimana menurutmu?