Seruni.id – Selai kacang kerap digunakan sebagai olesan roti tawar agar terasa lebih lezat. Ternyata, di samping rasa gurih dan nikmatinya, manfaat selai kacang ternyata sangat banyak. Dengan catatan, tidak dikonsumsi berlebihan dan tidak ditambahkan banyak gula. Berikut beberapa manfaat selai kacang yang perlu kita ketahui.
1. Mengandung Cukup Nutiris yang Dibutuhkan Tubuh
Berdasarkan data yang dirilis oleh FoodData Central dari Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), kandungan selai kacang per 100 gramnya, mengandung banyak nutrisi, di antaranya sebagai berikut:
- Air: 1,23 gram
- Fosfor: 335 mg
- Kalsium: 49 mg
- Karbohidrat: 22,36 gram
- Magnesium: 168 mg
- Protein: 22,21 gram
- Potasium: 558 mg
- Sodium: 426 mg
- Serat: 5 gram
- Total energi: 598 kcal
- Total lemak: 51,36 gram
2. Membuat Berat Badan Lebih Ideal
Manfaat selai kacang berikutnya mampu membantu berat badan lebih ideal dengan mengurangi berat badan berlebih. Hal ini dibuktikan, bahwa kacang-kacangan mampu untuk menurunkan berat badan. Karena kacang tanah memiliki protein lebih besar dibanding jenis kacang lainnya. Selain itu, kacang-kacangan juga mengandung banyak lemak sehat yang berserat tinggi. Kandungan protein dalam kacang mampu mencegah asupan kalori berlebih dari asupan diet yang semestinya. Bukan hanya itu saja, kacang juga dipercaya dapat membantu sistem kerja metabolisme tubuh.
3. Memberi Rasa Kenyang Lebih Lama
Selai kacang memiliki kandungan gizi lemak tak jenuh serta protein yang dilengkapi dengan nutrisi. Sehingga selai kacang dapat memberikan rasa kenyang lebih lama pada lambung. Maka dari itu, penting sekali memasukkan selai kacang sebagai menu sarapanmu nih. Tak perlu berlebihan, oleskan saja sebanyak dua sendok makan setiap pagi.
4. Kaya Akan Lemak Sehat
Meski selai kacang memiliki lemak yang cukup tinggi. Akan tetapi, kandungan lemak tersebut merupakan lemak yang tak jenuh. Seperti asam oleat, yang dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan mencegah diabetes. Selain itu, juga ada asam linoleat yang merupakan salah satu asam lemak omega-6.
5. Mengurangi Risiko Kanker Payudara
Rajin mengonsumsi selai kacang dengan jumlah yang cukup, ternyata dapat menurunkan risiko fibrokistik payudara, loh. Atau yang disebut juga sebagai terbentuknya jaringan ikat di payudara. Jika tidak diatasi dengan benar, lama-kelamaan kondisi tersebut akan berkembang menjadi kanker payudara. Menyeramkan, bukan? Namun, ada sebuah studi yang dirilis oleh junal media Breast Cancer Research and Treatment pada 2013 lalu, yang menyebutkan bahwa mengonsumsi selai kacang dapat menurunkan risiko terjadinya kanker payudara.
6. Baik untuk Kesehatan Jantung
Maanfaat selai kacang yang jarang sekali diketahui orang, yakni sangat baik untuk kesehatan jantung. Hal ini dikarenakan selai kacang memiliki segudang nutrisi yang dapat menjaga kesehatan jantungmu, seperti adanya lemak tersaturasi, magnesium, serte vitamin E. Jadi, kamu bisa menurunkan risiko terkana penyakit jantung sedini mungkin, dan meningkatkan komposisi lemak dalam darah dengan cara menambahkan sedikit selai kacang pada menu sarapanmu.
7. Melawan Batu Empedu pada Tubuh
Kondisi ini biasanya disebabkan karena kelebihan berat badan atau obesitas, diet ketat, serta mengonsumsi obat-obatan dengan jenis tertenu. Pada umumnya, batu empedu juga muncul karena kadar kolesterol yang terlalu tinggi dalam cairan empedu, sehingga berubah menjadi batu dalam empedu. Namun, kamu bisa mencegahnya sedini mungkin dengan cara mengonsumsi selai kacang. Manfaat selai kacang ini telah dibuktikan melalui sebuah riset, bahwa mengonsumsi selai kacang secara rutin akan mencegah bahkan mampu menurunkan risiko terjangkit penyakit batu empedu.
8. Meminimalisir Rasa Stres
Manfaat selai kacang juga bisa dirasakan ketika kamu merasa stres. Selai kacang diklaim mampu melawan efek stres manusia. Sebuah riset telah membuktikan, bahwa kandungan beta sitosterol pada kacang mampu menurunkan kadar kolesterol serta membawa zat tersebut seimbang dengan hormon lainnya selama tubuh mengalami stres. Manfaat lain dari kandungan beta sitosterol lainnya juga mampu membuat sistem data tahan tubuh meningkat.
Tips Memilih Selai Kacang yang Sehat
Saat ini, banyak sekali produk selai kacang yang sudah ditambahkan gula dan bahan aditif lainnya. Sehingga, menjadikan selai kurang sehat dan tidak memperoleh manfaat yang telah disebutkan di atas. Lantas, kita harus memilih produk yang seperti apa, ya? Dilansir dari laman IDNTimes, berikut tips memilih selai kacang yang sehat:
- Mengandung dua bahan utama, yakni kacang tanah dan garam dengan jumlah sedikit.
- Pastikan kamu memilih produk yang mengandung bebas garam atau sedikit garam.
- Produk tidak mengandung minyak yang terhidrogenasi. Kamu bisa mengetahuinya dari terpisahnya minyak dan selai. Artinya, ketika membuka tutup selai, biasanya akan ada lapisan minyak di bagian atas. Semakin banyak lapisan minyak, maka akan semakin baik.
- Hindari produk yang mengandung minyak kelapa sawit, karena lemak jenuhnya tinggi. Sehingga hal ini dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat. Apalagi, jika dikonsumsi dalam jumlah banyak.
- Perhatikan juga jika ada tambahan gula. Dietary Guidelines for Americans tahun 2015-2020 merekomendasikan konsumsi tambahan gual tidak lebih dari 10 persen dari kalori harian yang dibutuhkan tubuh.
Adakah Efek Samping Selai Kacang?
Di samping banyaknya manfaat selai kacang untuk kesehatan tubuh, tersimpan senyawa beracun aflatoksin yang berasal dari lumut Aspergillus. Senyawa tersebut diketahui sangat berbahaya, karena bersifat karisnogen atau berpotensi menimbulkan kanker.
Namun, senyawa ini biasanya akan berkurang ketika proses pembuatan selai kacang. Jadi, secara garis besar, selai kacang masih cukup aman untuk dikonsumsi, asal tidak berlebihan. Sebab, selai kacang memiliki kalori dan lemak yang tinggi.
Baca Juga: 8 Manfaat Mengonsumsi Kacang Panjang Bagi Ibu Hamil
Nah, untuk kalian yang alergi kacang, sudah pasti harus mengindari selai kacang, ya. Karena dikhawatirkan akan memicu reaksi alergi yang lebih parah. Apabila kamu mengalami reaksi alergi setelah mengonsumsi selai kacang, maka hentikanlah segera dan konsultasikan dengan dokter. Semoga bermanfaat!
