Seruni.id – Artis sekaligus musisi cantik, Maia Estianty, baru-baru ini mengaku bahwa dirinya mengidap penyakit kulit rosacea, yang katanya penyakit tersebut sulit disebuhkan.
“Aku penya penyakit rosacea. Rosacea itu penyakit kulit, keturunan yang mungkin tampak seperti jerawat, padahal enggak. Dan kulit-kulitnya tuh merah, nah tuh susah disembuhin, malah mungkin enggak bisa disembuhin,” katanya seperti yang dikutip dari Maia ALELDUL TV, kamis (16/9/2021).
Nah, buat para wanita, kalian sudah tahu belum sih mengenai penyakit yang rosacea ini? Mengapa hal tersebut bisa terjadi dan apa saja gejalanya? Untuk tahu lebih lengkap mengenai penyakit kulit rosacea ini, yuk simak ulasan selengkapnya yang telah Seruni rangkum dari berbagai sumber.
Apa itu Rosacea?
Rosacea adalah gangguan kulit wajah yang ditandai dengan kulit kemerahan serta bintik-bintik yang mirip seperti jerawat. Kondisi tersebut dapat menyebabkan kulit wajah menebal dan pembiluh darah terlihat dan membengkak. Penyakit ini memang bisa menyerang siapa saja baik perempuan maupun laki-laki, tapi mayoritas terjadi pada kaum wanita berusia paruh baya yang berkulit terang. Gejalanya bisa hilang timbul dan umumnya berlangsung selama beberapa minggu atau bahkan bulanan.
Apa Penyebab Rosacea?
Hingga saat ini, belum dapat dipastikan apa pemicu terjadinya rosacea. Namun, diduga penyakit ini berkaitan dengan genetik dan lingkungan. Adapun sejumlah faktor yang diduga menjadi pemicunya adalah sebagai berikut:
- Rosacea dapat terjadi lantaran paparan sinar matahari, angin, dan suhu yang terlalu dingin atau panas.
- Adanya infeksi bakteri Helicobacter plylori.
- Terlalu sering mengonsumsi makanan pedas, minuman panas, minuman beralkohol, atau berkafein.
- Mengonsumsi obat-obatan yang bisa melebarkan pembuluh darah, salah satunya adalah obat tekanan darah tinggi.
- Akibat gigitan tungau Demodex dan infeksi dari bakteri Bacillus oleronius yang dibawanya.
- Respons tubuh yang tidak normal terhadap protein cathelicidin (protein yang melindungi kulit dari infeksi).
- Mengalami efek samping akibat produk perawatan wajah.
- Olahraga yang terlalu berat.
- Mengalami stres.
- Terlalu sering mengonsumsi makanan yang mengandung cinnamaldehyde, seperti tomat, cokelat, kayu manis, atau citrus.
Apa Faktor Risiko Rosacea?
Siapa pun dapat mengalami penyakit ini, terutama wanita. Namun, ada beberapa orang dengan ciri berikut yang memungkinkan mengidap rosacea, yakni sebagai berikut:
- Memiliki kulit yang cerah, terutama jika telah rusak akibat terlalu sering terkenan paparan sinar matahari.
- Berusia 30 tahun ke atas.
- Memiliki riwayat keluarga yang mengalami rosacea.
- Berjenis kelamin wanita.
Apa Saja Gejalanya?
Penyakit rosacea ini memang disertai dengan gejala, akan tetapi gejala yang dialami oleh penderita bisa berbeda-beda. Berikut penjelasannya:
Erythematotelangiectatic Rosacea (ETR) atau Sibtipe 1
- Kulit kemerahan, terutama di bagian tengah wajah.
- Terjadinya pembengkakan pada pembuluh darah di wajah, sehingga tampak jelas.
- Kulit wajah yang membengkak, terasa perih seperti terbakar.
- Kulit terasa kering, kasar, bersisik, hingga sensitif.
Papulopustular Rosacea atau Subtipe 2
- Untuk tipe yang ini, lebih sering menyerang wanita paruh baya dengan gejala sebagai berikut:
- Bintik-bintik kecil seperti jerawat yang berisi nanah.
- Pembuluh darah di wajah nampak jelas.
- Kulit berminyak dan sensitif.
Rhinophyma atau Subtipe 3
Subtipe 2 sering kali terjadi pada wanita paruh baya, sedangkan yang satu ini lebih cenderung pada pria dan disertai subtipe rosacea yang lain dengan tanda berikut:
- Pori-pori wajah kian membesar.
- Pembuluh darah di wajah tampak jelas.
- Tekstur kulit yang tidak rata.
- Kulit hidung menembal, sehingga hidung tampak membesar.
- Bagian kulit lain pun turu menebal seperti dahi, dagu, pipi, dan telinga.
Ocular Rosacea atau Subtipe 4
Sementara untuk subtipe 4 ini, gejalanya kerap terjadi di sekitar mata berupa:
- Mata merah dan iritasi.
- Berair atau malah kering.
- Mata gatal terasa seperti terbakar.
- Mata sensitif terhadap cahaya.
- Kemampuan penglihatan kian menurun.
- Adanya kista di bagian mata.
- Pembuluh darah di kelopak mata tampak jelas.
Gejala di atas dapat berlangsung selama beberapa minggu, kemudian menghilang, dan kambuh kembali.
Apabila kamu merasakan beberapa gejala di atas, terutama jika hidung memerah dan bengkak. Jika tidak ditangani dengan segera, maka hidung bisa menjadi besar dan merah secara permanen. Maka dari itu, periksakan diri ke dokter apabila mengalami gejala rosacea pada mata atau ocular rosacea. Sebab, jika tidak mendapat penanganan, rosacea pada mata dapat menyebabkan kerusakan serius.
Bagaimana Langkah yang Tepat untuk Mengurangi Kemunculan Gejala?
1. Temukan Pemicu Gejala
Umumnya rosacea dipicu oleh udara yang terlalu panas atau dingin dan juga sering mengonsumsi makanan pedas. Pada setiap orang, pemicunya tentu tidaklah sama. Sehingga sangat baik jika kamu mengetahui apa pemicunya.
2. Proteksi dengan Tabir Surya
Mereka yang mengalami penyakit ini, umumnya memiliki kulit yang lebih sensitif, terlebih ketika terpapar sinar matahari. Untuk mengurangi gejala, tak ada salahnya untuk mengaplikasikan tabir surya minimal SPF 30 sebelum beraktivitas di luar ruangan. Selain itu, hindari pula paparan sinar matahari secara langsung, bisa dengan menggunakan topi atau kacamata hitam.
3. Pilih Produk Perawatan Kulit yang Sesuai
Sebaiknya, hindarilah penggunaan produk perawatan kecantikan dengan bahan-bahan yang dapat memicu iritasi, misalnya fragrance alias wewangian dan alkohol. Kemudian yang tidak kalah penting adalah memperbaiki kebiasaan perawatan kulit termasuk tidak menggunakan scrub untuk eksfoliasi. Sebaiknya perlakukan kulit dengan lembut agar tidak memicu kemerahan.
Baca Juga: 5 Tanaman Herbal yang Mampu Mengatasi Kulit Gatal
Jadi, itulah pengertian dari penyakit rosacea serta faktor risikonya. Dengan adanya artikel ini, semoga kalian lebih peduli lagi dengan kondisi kulit, ya.