Mengenal Sleepwalking ‘Tidur Sambil Berjalan’ yang Dialami oleh Afgan

Mengenal Sleepwalking 'Tidur Sambil Berjalan' yang Dialami oleh Afgan
instagram.com/afgan__

Seruni.id – Afgansyah Reza atau lebih dikenal dengan Afgan, baru-baru ini membagikan pengalaman unik sekaligus berbahaya yang terjadi padanya. Melalui unggahannya di Instagram pada Rabu (9/8/2023), ia mengungkapkan bahwa dirinya mengalami sleepwalking alias tidur sambil berjalan.

“Di sini ada yang pernah sleepwalking enggak? Gue lumayan sering. Semalam jam 3 pagi, sleepwalking bikin p*p mie habis itu makan snack,” tulis Afgan.

Mengenal Sleepwalking 'Tidur Sambil Berjalan' yang Dialami oleh Afgan
instagram.com/afgan__

Lebih lanjut, Afgan mengatakan, dirinya pun sampai menumpahkan makanan tersebut ke tempat tidur dan membersihkannya masih dalam keadaan tidur.

“Dan karena makannya sambil tidur tumpah semua ke tempat tidur dan masih bisa-bisanya gue vacuum sampai bersih. Semua ini gue lakukan masih dalam 70 persen tidur,” lanjutnya.

Menariknya, dalam unggahan tersebut, Afgan mengaku menyadari apa yang ia lakukan saat tidur, karena menemukan vacuum clenaer di tempat tidurnya.

“Nyadar gara-gara ada vacuum di sebelah gue,” tulis pelantun lagu Bawalah Cintaku itu.

Sebenarnya, apa sih sleepwalking itu dan apa pemicunya? Berikut ini Seruni telah merangkumnya untukmu:

 

Apa itu Sleepwalking?

Sleepwalking atau tidur berjalan, adalah gangguan tidur yang teramsuk ke dalam kategori parasomnia. Seseorang yang mengalami hal ini, biasanya akan melakukan aktivitas fisik yang kompleks, seperti berjalan, berbicara, atau bahkan melakukan tindakan lain. Padahal, mereka sedang dalam keadaan tidur.

Pada saat sleepwalking, otak individu tidak sepenuhnya terjadi dan masih dalam tahap tidur yang dalam, yang disebut dengan non-REM (NREM). Biasanya, sleepwalking terjadi selama periode tidur awal dan dapat terjadi selama beberapa menit hingga setengah jam. Mereka yang mengalami hal tersebut, mungkin saja tidak sadar atau hanya memiliki kesadaran yang terbatas.

 

Faktor Penyebab

Ada berbagai faktor yang menyebabkan terjadinya sleepwalking., baik dari segi fisik maupun psikologis. Adapun faktor-faktornya yaitu:

1. Keturunan

Faktor genetik dapat berperan dalam kecenderungan ini. Misalnya, jika ada keluarga yang memiliki riwayat tidur berjalan, maka dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami gangguan tersebut.

2. Usia

Umumnya sleepwalking terjadi pada anak-anak dan remaja. Biasanya kondisi tersebut akan mereda seiring bertambahnya usia. Namun, tidak menutup kemungkinan orang dewasa juga masih mengalaminya.

3. Kurang Tidur

Kurang tidur juga dapat menyebabkan terjadinya sleepwalking. Tidur yang tidak teratur atau terganggu juga dapat memicu gejala ini.

4. Stres dan Kecemasan

Tingkat stres yang tinggi atau masalah emosional tertentu dapat memicu gangguan tidur seperti sleewalking.

5. Faktor Lingkungan

Berikutnya adalah faktor lingkungan. Ketika seseorang tidur di tempat yang tidak biasa baginya, misalnya saat bepergian atau menginap di tempat baru, dapat memicu terjadinya sleepwalking.

6. Mengonsumsi Obat-obatan atau Alkohol

Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti obat tidur atau obat penenang, serta mengonsumsi alkohol dapat mempengaruhi pola tidur dan memicu sleepwalking.

7. Demam

Suhu tubuh yang meningkat akibat demam, juga bisa menjadi faktor pemicu sleepwalking atau tidur sambil berjalan.

8. Gangguan Tidur Lainnya

Gangguan tidur lain seperti sleep apena, narcolepsy, dan retless leg syndrome juga dapat berkontribusi terhadap kemungkingan seseorang mengalami tidur berjalan.

9. Gangguan Neruologis

Beberapa gangguan neurologis seperti epilepsi dan gangguan aktivitas gelombang otak juga dapat terkait dengan sleepwalking.

10. Tidur yang Dalam

Selain sembilan hal yang sudah disebutkan, faktor pemicu sleepwalking lainnya yaitu lantran tidur yang dalam atau tahap tidur non-REM, terutama pada awal malam. Faktor-faktor yang mengganggu transisi antara tahap-tahap tidur dapat menyebabkan sleepwalking.

 

Apa Saja Gejalanya?

Gejala tidur sambil berjalan sendiri sangat bervariasi, mulai dari yang ringan hingga kompleks, tergantung pada individu dan tingkat keparahannya. Beberapa gejala umum meliputi:

  • Duduk di tempat diru dan membuka mata.
  • Memiliki ekspresi mata sayu atau berkaca-kaca.
  • Berkeliaran di sekitar rumah hingga membuka atau menutup pintu. Bahkan mematikan atau menghidupkan lampu.
  • Melakukan aktivitas rutin, seperti mengemudi mobil, membuat snack, dan lainnya.
  • Sulit dibangunkan ketika mengalami sleepwalking.
  • Menjerit, terutama saat mengalami mimpi buruk.
  • Ada kemungkinan untuk berbicara.

Kondisi ini terjadi saelama tidur nyenyak di awal malam. Biasanya satu sampai dua jam setelah tidur. Dan umumnya, orang yang mengalaminya tidak mengingat kejadian tersebut saat pagi hari.

Baca Juga: Sering Pegal Saat Bangun Tidur? Mungkin Ini Penyebabnya

Penting untuk diingat bahwa tidur sambil berjalan biasanya terjadi selama tidur non-REM yang dalam, biasanya dalam beberapa jam setelah tertidur. Jika kamu atau seseorang yang kamu kenal mengalami gejala sleepwalking yang mengganggu atau berbahaya, sebaiknya berkonsultasi dengan profesional kesehatan atau spesialis tidur untuk evaluasi dan saran lebih lanjut.