Seruni.id – Orangtua yang hidup di era digital, dibutuhkan kepekaan, ketanggapan, dan kecerdasan serta strategi untuk mendidik anak milenial. Anak-anak milenial ini sangat akrab denganninternet, bahkan bisa lebih cerdas dalam teknologi ini dibandingkam orangtuanya.
Hal tersebut jangan dianggap biasa saja. Bahaya jika Anda berpikiran seperti itu. Hal itu dikarenakan dunia maya menawarkan banyak sekali informasi yang sangat bisa mempengaruhi cara pandang dan pemikiran anak.
Berdasarkan liputan dari Okezone, untuk menjadi orangtua yang cerdas di era seperti sekarang, Peneliti dari Family Online Safety Institue Stephen Balkam membocorkan 7 tahapan yang bisa diterapkan setiap orangtua, baik orangtua yang anaknya sudah remaja atau khususnya orangtua yang anaknya masih kecil.
Berikut adalah 7 tahapan yang mesti dilakukan oleh setiap orangtua:
1. Bicara dengan anak Anda
Bicara dengan anak adalah hal yang paling utama. Adapun yang mesti diperhatikan di sini ialah cara Anda memulai pembicaraan.
Sebaiknya tidak membuat si anak jadi menciptakan jarak dan akhirnya tidak terjadi komunikasi yang efektif, salah satu tandanya si anak tidak mau menyampaikan rahasia yang mungkin sekarang sedang dia rasakan.
Sangat diperlukan usaha yang besar dari setiap orangtua untuk meluangkan waktunya untuk mendengarkan curhatan si anak. Ya, setidaknya sebelum dia beranjak tidur usahakan untuk berkomunikasi secara langsung.
2. Perkaya informasi Anda
Pada dasarnya, anak akan sangat terpengaruh oleh orangtuanya. Semakin orangtua kaya akan informasi, maka si anak akan lebih tertarik mendengarkan orangtuanya daripada berselancar di dunia maya.
Untuk orangtua, menurut Stephen, disarankan juga mengenal aplikasi yang sedang booming di kalangan anak Anda. Ini memungkinkan Anda bisa mengetahui apa yang si anak lakukan dan bagaimana tren tersebut di kehidupan anak Anda.
3. Pergunakan program orangtua di ponsel anak
Maksudnya di sini ialah setiap aplikasi yang ada di media sosial sekarang sudah sepatutnya menyediakan pengaturan yang biasa disebut dengan safety kids atau parental controls. Ini sangat penting untuk dilakukan oleh orangtua. Hal itu dikarenakan penggunaan media yang tidak tepat akan menciptakan generasi yang tidak berkualitas.
4. Terapkan peraturan di rumah mengenai ponsel
Tidak usah bersedih ketika si anak merengek meminta ponsel Anda untuk dia mainkan. Bersedihlah ketika Anda malah membiarkan dengan gampangnya anak Anda menikmati ponsel. Harus Anda ketahui bahwa jam penggunaan ponsel bagi Anak itu penting.
Disarankan penggunaan ponsel untuk anak tidak melebihi 1 jam dalam sehari untuk Anak bermain di ponsel. Jangan pernah berikan ponsel pada anak sampai usianya cukup.
5. Bertemanlah dengan si anak di media sosial
Tidak ada salahnya jika orangtua juga memiliki media sosial sama seperti anak Anda. Bahkan, orangtua bisa meminta izin kepada anak untuk bisa mem-follow akun media sosialnya. Nah, perhatian kemudian tertuju pada aktivitas orangtua di media sosial anak Anda. Tetapi ada baiknyaorangtua juga tetap jaga jarak!
Sekalipun Anda adalah orangtuanya, tapi jangan kemudian jadi terlalu mau tahu detail dengan aktivitas dunia maya anak Anda. Jika itu terjadi, dijamin anak Anda akan malah tertutup mengenai masalah ini.
6. Jangan malu untuk bermain media sosial bersama anak Anda
Jika Anda memiliki waktu luang yang cukup, mintalah anak Anda untuk duduk bersama dan berselancar ria di media sosial bareng dengan Anda. Dengan begini, bonding dan juga pemahaman mengenai penggunaan media sosial yang baik bisa dilakukan. Perlu disadari bahwa konsep utama dari tahapan ini adalah melakukan hal bersama dengan maksud menghibur, jangan malah nantinya Anda menghalangi atau merusak mood baik yang sudah dibangun sejak awal.
7. Jadilah role model bagi si anak
Bagaimana pun, Anda adalah orangtua dari anak Anda sendiri. Oleh karena itu, sudah sepatutnya Anda mencerminkan hal yang baik ke mereka. Sebab, apa yang si anak lihat dan rasakan di rumah mengenai Anda, bisa menjadi contoh baginya dan menerapkannya di kehidupan si anak.
Usahakan untuk mengurangi kebiasaan buruk mengenai penggunaan gadget atau juga sadar waktu. Jangan Andanya ketat dengan si anak mengenai jam penggunaan ponsel, tapi Anda sendiri malah terlalu bersenang-senang dengan ponsel Anda sendiri dan malah membuat si anak merasa tidak lagi mendapat perhatian.