Inilah 3 Fakta Rahasia Tentang Kebahagiaan Yang Sejati

gambar via: SOCTRA Indonesia

Kebahagiaan merupakan salah satu hal terpenting dalam kehidupan. Tetapi, menurut para peneliti, kebahagiaan juga hal paling sulit untuk diteliti.

Psikiater Robert Waldinger yang merupakan direktur dari Harvard Study of Adult Development, yang tengah melakukan riset tentang kehidupan manusia yang terpanjang serta terlengkap dalam sejarah. Apa isi riset itu? Waldinger tertarik dengan namanya kebahagiaan. Setiap manusia hidup untuk mengejar kebahagiaan mereka masing-masing. Serta menurut riset yang sudah ia jalani selama 75 tahun ini, ia pada akhirnya mengungkapkan dalam suatu konferensi TED, yaitu tiga rahasia untuk manusia dapat memperoleh kebahagiaan yang sejati.

Riset ini diawali sejak tahun 1938, dengan cara mengikuti serta meneliti kisah hidup 268 mahasiswa pria di Harvard serta 456 anak-anak berusia 12-16 tahun yang tinggal di Boston. Para peneliti menyurvei hidup orang-orang itu selama 75 tahun, termasuk meneliti kualitas kehidupan mereka sehari-hari, kualitas pernikahan serta rumah tangga, pekerjaan dan sebagainya setiap dua tahun. Setiap lima tahun, mereka akan disurvei menurut kesehatan fisiknya. Serta menurut beberapa survei itu, hasilnya adalah 3 rahasia kebahagiaan berikut ini:

1. Hubungan Dekat

Riset menunjukkan kalau para pria yang mengaku lebih dekat dengan keluarga, teman-teman, atau komunitasnya, umumnya lebih bahagia serta sehat dari mereka yang tidak. Usia mereka juga terbukti lebih panjang. Serta mereka yang mengaku kesepian umumnya mempunyai banyak permasalahan dalam kesehatan fisik serta mental mereka. Kesendirian atau kesepian terbukti bisa mengganggu fungsi mental otak, kualitas tidur, serta kesehatan seseorang. Ini seluruhnya pada akhirnya meningkatkan resiko penyakit serta kematian. gambar via: SOCTRA Indonesia

Riset menunjukkan kalau para pria yang mengaku lebih dekat dengan keluarga, teman-teman, atau komunitasnya, umumnya lebih bahagia serta sehat dari mereka yang tidak. Usia mereka juga terbukti lebih panjang. Serta mereka yang mengaku kesepian umumnya mempunyai banyak permasalahan dalam kesehatan fisik serta mental mereka.

Kesendirian atau kesepian terbukti bisa mengganggu fungsi mental otak, kualitas tidur, serta kesehatan seseorang. Ini seluruhnya pada akhirnya meningkatkan resiko penyakit serta kematian.

2. Kualitas Hubungan

Mempunyai hubungan saja tidak cukup. Penelitian menunjukkan kalau pasangan suami-istri yang terus-menerus bertengkar umumnya lebih tak bahagia dibanding mereka yang tidak pernah menikah sekalipun. Jadi, memiliki suami atau istri atau hubungan apapun itu, bila tak mempunyai kualitas hubunganyang baik, hubungan itu hanya sia-sia saja. Serta, ketika manusia berusia 20-an, jumlah teman serta hubungan yang mereka miliki merupakan yang paling penting – menurut mereka. Tetapi semenjak mereka masuk ke usia 30-an, mereka mengakui kalau ternyata kualitas dari suatu hubungan mempunyai dampak yang lebih besar dalam kehidupan mereka, dibanding berapa jumlah total teman yang mereka punya. gambar via: Inovasee

Mempunyai hubungan saja tidak cukup. Penelitian menunjukkan kalau pasangan suami-istri yang terus-menerus bertengkar umumnya lebih tak bahagia dibanding mereka yang tidak pernah menikah sekalipun. Jadi, memiliki suami atau istri atau hubungan apapun itu, bila tak mempunyai kualitas hubunganyang baik, hubungan itu hanya sia-sia saja.

Serta, ketika manusia berusia 20-an, jumlah teman serta hubungan yang mereka miliki merupakan yang paling penting – menurut mereka. Tetapi semenjak mereka masuk ke usia 30-an, mereka mengakui kalau ternyata kualitas dari suatu hubungan mempunyai dampak yang lebih besar dalam kehidupan mereka, dibanding berapa jumlah total teman yang mereka punya.

3. Pernikahan yang Stabil serta Saling Mendukung

Yang terakhir, penelitian menunjukkan kalau mereka yang sudah menikah tanpa pernah bercerai, berpisah, atau mempunyai permasalahan besar hingga usia 50 tahun, umumnya mempunyai daya ingat yang lebih baik dibanding mereka yang tidak. Dengan kata lain, mempunyai hubungan sosial yang baik dengan pasangan kita membuat kita lebih terjaga fisik serta mentalnya. Di dunia ini, banyak orang yang mengatakan, untuk berbahagia kita harus punya banyak uang atau jabatan yang tinggi, dan sebagainya. Namun Waldinger mengaku, selama 75 tahun ia meneliti, terus-menerus ia menemukan kalau mereka yang sehat serta hidup bahagia adalah mereka yang lebih mementingkan hubungan baik dengan keluarga, pasangan, teman serta sesamanya. gambar via: Hipwee

Yang terakhir, penelitian menunjukkan kalau mereka yang sudah menikah tanpa pernah bercerai, berpisah, atau mempunyai permasalahan besar hingga usia 50 tahun, umumnya mempunyai daya ingat yang lebih baik dibanding mereka yang tidak. Dengan kata lain, mempunyai hubungan sosial yang baik dengan pasangan kita membuat kita lebih terjaga fisik serta mentalnya.

Di dunia ini, banyak orang yang mengatakan, untuk berbahagia kita harus punya banyak uang atau jabatan yang tinggi, dan sebagainya. Namun Waldinger mengaku, selama 75 tahun ia meneliti, terus-menerus ia menemukan kalau mereka yang sehat serta hidup bahagia adalah mereka yang lebih mementingkan hubungan baik dengan keluarga, pasangan, teman serta sesamanya.

Waldinger juga berhasil membuktikan bahwa kebahagiaan bukanlah hanya berkisar soal harta atau tahta saja.

Baca juga: 9 Peninggalan Sejarah Kerajaan Aceh