Seruni.id – Sebagai umat Muslim kita tentu tahu bahwa kita dianjurkan untuk mencari rezeki, dan mengomsumsi makanan atau minuman yang halal serta menjauhi hal-hal yang haram. Berbicara tentang kehalalan, ada hal luar biasa terjadi para pria asal Jepang. Pasalnya, ia masuk Islam karena makanan halal.
Awalnya Hanya Tertarik dengan Konsep Makanan Halal
Dia dalah Kazushige Kobayashi. Awalnya ia hanya tertarik dengan konsep makanan dan minumam halal. Dari situlah, dia mulai mencaritahu dan menemukan hubungan antara makanan dan minuman halal dengan kesehatan tubuh manusia.
Sampai pada akhirnya, dia mulai mencoba berbagai makanan halal di Jepang dan ternyata dia sangat menyukainya.
“Ini ada aplikasi makanan dan minuman halal berbahasa Jepang,” kata Kobayashi.
Ia menunjukkan aplikasi halal gourmet Japan. “Shinjuku Gyoeb Ramen Ouke makanan halal milik pengusaha Muslim Jepang,” terangnya.
Seperti yang dilansir dari muslim.okezone.com, Kobayashi mengaku mulai tertarik pada Islam karena konsep makanan dan minuman halal tersebut. Akhirnya, makanan halal itu mengantarkannya untuk membaca dua kalimat syahadat di Gedung PBNU, Jakarta, akhir pekan lalu.
Saat mengucapkan dua kalimat syahadat, ia dibimbing oleh Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siradj. Keputusannya untuk memeluk Islam tak ada paksaan dari siapapun, ia mengaku hal itu dilakukan atas niatnya sendiri.
Setelah resmi menjadi seorang mualaf, Kiai Said menambahkan nama Abdullah di depan nama pria tersebut, sehingga kini menjadi Abdullah Kazushige Kobayashi. Kiai Said menjelaskan, Islam adalah agama damai dan mengajarkan kedamaian. Agama selamat dan menyelamatkan.
“Orang itu adalah orang yang saya selamat dan orang lain selamat, orang Islam menyelamatkan lingkungannya, menyelamatkan sekitarnya. Kalau ada orang Islam yang membuat orang lain ketakutan, itu bukan orang Islam,” tegasnya.
Islam berasal dari kata salamatun, artinya selamat dan menyelamatkan atau Islam berasal dari kata taslim, artinya menyerahkan diri kepada Allah secara total.
“Islam itu membawa misi membawa perdamaian dan penyerahan diri secara total kepada Tuhan,” pungkas Kiai Said.
Kobayashi merupakan pria kelahiran 1984 di Distrik Shizuoka, Jepang. Keluarganya mengetahui jika dirinya ingin memeluk agama Islam, dan tak ada larangan untuknya, mereka justru mengizinkan dan mendukung keputusannya itu.