ASYIK sekali dia menangis,
menangisi tangisnya sendiri
Mata kacanya pecah
Ia bertukar air mata
dengan mata air danau itu
Saat itu kau sedang
mengeringkan matamu
yang seharian kuyup
kehujanan airmatanya
Kau sedang memancing senja
Ada bayangannya,
bayangan senja, dan
bayanganmu
di tabah wajah danau itu
Kau pemancing yang tak mahir
bisa saja kau terpancing
bayanganmu sendiri
Betulkan? Ketika
beriak wajah danau itu
padahal ia tak meminta kau renangi
tiba-tiba saja kau sudah
menggelepar di mata kailmu sendiri
Basah lagi, basah lagi
Senja, seperti biasanya,
selalu lekas, cemas dan rawan
Kelopak matanya segumpal awan
Matanya akuarium,
sinarnya ranum
Kau kini berada di sana
sendiri,
berenang hening,
di bening mata kaca itu.
(Sumber)