Menuruni Gunung Jamrud, aku datang di malam hari,
Bulan pegunungan membuntuti kemana pun aku pergi
Ke belakang kutoleh, ada yang membubung menyala
Cahaya pucat yang berkelip redup rawan senda.
Bocah kecil membuka palang pintu berkarat
Sampai di penginapanmu kita bergandeng erat,
Dahan hijau mengulur sulur terkait di jubah,
Dan rimbun bambu menggantung di jalan teduh.
Aku berseru senang, “Di sini kita istirah saja!”
Menghabiskan semua anggur terbaik, gembiranya
“Angin di Rimbun Pinus” kita bernyanyi, hingga
Bintang redup di Galaksi, tinggal kerlipnya.
Sejahteralah engkau, kawan: dan mabuklah aku,
Bahagialah kita dan ikhlaskan isi dunia berlalu.