IBU belum tidur, waktu aku sudah hampir tertidur.
Aku menyimak suara jejak kakinya melangkah hati-hati.
Ia tak mau berisik, ia tak mau jenak tidurku terusik.
AKU sudah hampir bermimpi, ketika kudengar langkah
kaki ibu mendekat jendela, dan ia meningkap di sana
Aku mengira ibu asyik bercakap-cakap. Teramat akrab.
BEBERAPA kali kudengar ia sebut namaku dan nama
kota-kota yang aku hanya tahu betapa jauh jaraknya.
AKU terbangun ketika kurasakan ibu memijat-mijat
kakiku. Aku pun malu pada kaki ibu: tempatku nanti
bersimpuh dan sungkem setelah rindu yang aduh.
AKU melihat kakiku, aku merasa harus bergegas
untuk sebuah perjalanan jauh. Ke kota-kota jauh.
(sumber)