/1/
ADA dua tangkai pistol saling menatap.
Dengan sebuah gelap. Di ruang kedap.
Pistol pertama bercerita tentang seseorang
yang baru saja memetik pelatuknya. “Aku
mendengar dua belas ledakan,” katanya.
Lalu seseorang lain rebah. Enam bunga
luka mekar di tubuhnya. Kelopaknya darah.
Pistol kedua berkisah tentang saat-saat
ia diambil dari tubuh orang yang rebah itu.
“Sekarang,” katanya,”aku ingin sekali,
menggugurkan saja kuntum-kuntum peluru
yang tak sempat mekar di dalam tubuhku ini.”
/2/
ADA dua tangkai pistol yang tak mengerti
: kenapa mereka tak dibiarkan saja selamanya
bertatapan di ruang gelap itu. Ruang kedap itu.
(sumber)