Sejarah dan Isi Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Sejarah dan Isi Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Seruni.id – Bulan Agustus penuh dengan momen bersejarah, di mana bulan ke delapan ini menjadi pengingat, bahwa ada perjuangan panjang para pahlawan untuk meraih kemerdekaan Indonesia. Maka, tepat pada tanggal 17 Agustus, setiap tahunnya diperingati sebagai hari kemerdekaan Indonesia. Selain perayaan simbolik seperti upacara bendera, kita juga bisa memaknai kemerdekaan dengan memahami sejarah pembuatan dan isi dari teks proklamasi.

"Sejarah

Teks proklamasi merupakaan pernyataan resmi kemerdekaan rakyat Indonesia, yang kala itu dibacakan oleh Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta. Dengan adanya teks proklamasi, Indonesia mengumumkan kemerdekaannya dari penjajah bangsa asing, seperti Jepang dan Belanda. Berikut ini, Seruni telah merangkum sejarah singkat teks proklamasi. Mulai dari isi, hingga siapa pencetusnya. Simak baik-baik di bawah ini, ya.

 

Sejarah Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Tahukah kamu? Rupanya, teks proklamasi kemerdekaan Indonesia adalah buah pemikiran dari tiga orang tokoh, di antaranya Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, dan Ahmad Soebardjo.

Di mana pada paragraf pertama, merupakan hasil pemikiran Ahmad Soebardjo. Sementara itu, Mohammad Hatta mengusulkan isi paragraf kedua.

Setelah ketiga tokoh tersebut merumuskan teks proklamasi tersebut, naskah kemudian dibawa ke sidang yang dihadiri oleh 40 orang dari berbagai kalangan.

Ketika naskah sudah mencapai persetujuan dan mendapat kata sepakat, naskah pun telah siap untuk dibacakan. Berbeda dengan tempat pembuatan naskahnya, teks proklamasi dibacakan di kediaman Ir. Soekarno, yang kala itu terletak di Jalan Pegangsaan Timur No. 56.

 

Teks Proklamasi Ditulis Oleh Ir. Soekarno

Semula, teks proklamasi ditulis langsung oleh Ir. Soekarno. Peristiwa penting itu terjadi pada Jumat, 17 Agustus 1945 dini hari, di rumah Laksamana Tadashi Maeda, Jalan Meiji Dori.

Kini, alamat tersebut telah berganti nama menjadi Jalan Imam Bonjol Nomor 1, Jakarta Pusat. Rumah tersebut disahkan menjadi Bangunan Cagar Budaya Nomor Ba-0004/TANCB/1705/2013.

Meski Ir. Soekarno telah menulis tangan teks proklamasi tersebut, tapi rupanya saat membacakannya, ia menggunakan naskah yang telah diketik oleh Sayuti Melik. Walaupun demikian, kemerdekaan tetaplah sah. Ir. Soekarno dan Mohammad Haatta pun menandatanginya sebagai perwakilan rakyat Indonesia.

 

Terjadi Penculikan Sebelum Terjadinya Kemerdekaan

Ada hal yang tak boleh kita lupakan di balik sejarah pembentukan dan pembacaan teks proklamasi, yaitu terjadinya insiden penculikan Soekarno-Hatta. Peristiwa ini terjadi lantaran aksi nekat dan keberanian para pemuda Indonesia.

Namun, keberanian tersebutlah yang membawa Indonesia merdeka hingga detik ini. Pasca kabar Jepang kalah dalam perang dunia kedua, para pejuang Indonesia terbagai menjadi dua bagian.

Golongan muda mendesak agar kemerdekaan Indonesia segera terlaksana. Sebab menurut mereka, inilah momen yang tepat, karena Jepang tidak memiliki kekuatan dan kekuasaan di wilayah Asia.

Sedangkan, di samping itu, golongan tua masih ingin menunggu kabar dari Jepang. Mereka tidak gegabah dan lebih berhati-hati. Namun, sikap tersebut justru ditentang oleh golongan muda.

Menurut golongan muda, jika menunggu kebijakan dari Jepang, maka kemerdekaan Indonesia adalah hadiah atau pemberian dari penjajah. Akhirnya, golongan muda nekat menculik Soekarno-Hatta pada 16 Agustus 1945 dini hari, sehari sebelum kemerdekaan Indonesia.

Kedua tokoh itu diculik dan dibawa ke Rengasdengklok, Karawang. Golongan muda mendesak mereka untuk memproklamasikan kemerdekaan. Terjadilah kesepakatan bahwa mereka akan merumuskan teks proklamasi. Soekarno-Hatta mewakili golongan tua. Sedangkan, Ahmad Soebardjo mewakili golongan muda.

 

Isi Teks Proklamasi

Teks proklamasi kemerdekaan Indonesia berbentuk catatan atau naskah yang ditulis di atas secarik kertas putih dari blcoknote. Namun, karena sudah berumur puluhan tahun, kertas pun berubah menjadi kuning kecokelatan. Selain itu, ada sekitar 15 lubang di bagian tengah kertas akibat dimakan serangga. Meski demikian, tulisan dalam naskah teks proklamasi masih bisa dibaca dengan jelas. Adapun isinya adalah sebagai berikut:

PROKLAMASI

Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia.

Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l, diselenggarakan dengan tjara saksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.

Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05 atas nama bangsa Indonesia.

Soekarno/Hatta.

Saat ni, naskah teks proklamasi diabadikan dan disimpan dengan rapi. Meski telah berumur puluhan tahun, tapi kondisinya masih cukup bagus. Pada bagian belakang kertas, terdapat tisu Jepang sebagai pelapis, sehingga kertas tetap melekat.

 

Fakta Menarik Tentang Kertas Teks Proklamasi

Teks proklamasi asli yang ditulis tangan oleh Ir. Soekarno, ternyata sempat dibuang, karena dianggap sudah tidak diperlukan lagi. Namun, Baharnuddin Mohammad Diah, menyimpannya setelah rapat perumusan teks proklamasi selesai. Awalnya, ia menyimpan untuk dokumen pribadi saa. Akan tetapi, pada tahun 1995, ia kemudian menyerahkan naskah tersebut kepada Presiden Soeharto.

Fakta lainnya, teks proklamasi asli pernah dilipat sebanyak empat kali. Sehingga meninggalkan bekas lipatan yang sangat jelas. Di kemudian hari, naskah asli tersebut menjadi warisan berharga bangsa Indonesia yang diarsipkan oleh negara sampai sekarang.

Melansir dari Cagar Alam Kemendikbud, naskah disimpan dalam kantong plastik yang kedap. Lalu, kertas disimpan lagi dalam brankas dengan suhu tertentu agar tahan lama. Letak brankas di Gedung Arsip Stastis, Arsip Nasional Republik Indonesia, Jalan Ampera, Jakarta Selatan.

Baca Juga:

Demikianlah sejarah singkat teks proklamasi yang harus kita ketahui. Semoga dengan ini, kita tidak melupakan sejarah panjang kemerdekaan Indonesia. Sebab, tanpa sejarah dan perjuangan panjang para pahlawan, kita tidak mungkin dapat hidup bebas di Indonesia. Semoga bermanfaat.