Seruni.id – Film Ajari Aku Islam merupakan garapan pertama dari Jaymes Riyanto selaku eksekutif produser. Film yang dibintangi oleh pasangan selebriti Roger Danuarta dan Cut Meyriska ini adalah film yang diangkat dari kisah nyata dan akan segera tayang di bioskop 17 Oktober 2019 mendatang.
Akan Diputar di Malaysia
Tak hanya tayang di Indonesia, film ini rupanya juga akan diputar di Malaysia. Film yang dibalut dengan nuansa religi ini sengaja memperlihatkan keindahan kota Medan seperti Istana Mainum, London Sumatera dan Masjid Raya Al Mashun Medan. Tempat-tempat tersebut dipilih untuk memperkenalkan ikon kota Medan kepada negara tetangga.
“Film Ajari Aku Islam ini akan tayang serentak di dua negara tersebut yaitu pada tanggal 17 Oktober mendatang,” ujar Jaymes.
Alasan pria berdarah Tionghoa-Indonesia ini memilih Malaysia karena merasa film tersebut cocok untuk diputar di sana. Sebab, menurutnya film ini bercerita tentang suku dan agama serta kebudayaan yang sama.
“Di film inikan kita juga bercerita tentang suku dan agama serta kebudayaan yang kalau bisa dibilang cukup sama dengan yang ada di Malaysia dan hal tersebut kemudian menjadi alasan untuk memilih Malaysia,” jelasnya.
Film Indonesia Mendapatkan Apresiasi dari Negara Tetangga
Jaymes juga menjelaskan, selain itu beberapa film Indonesia juga cukup menarik perhatian dan sukses mendapatkan apresiasi dari warga Malaysia dan hal tersebut yang membuatnya sangat optimis untuk memasarkan film garapannya itu ke Malaysia.
“Film Ajari Aku Islam adalah film bertema islami yang dibintangi Rogers Danuarta dan Cut Meyriska tersebut dan mengambil lokasi syuting 50 persen di Kota Medan,” terangnya.
Ia mengungkapkan, di film tersebut akan menceritakan bagaimana walaupun berbeda seperti berbeda agama dan etnis tetapi tetap satu yaitu rakyat Indonesia.
“Saya berharap semua perbedaan, cela-cela atau gap, perpecahan, ujaran kebencian dan lainnya bisa dihilangkan,” ungkapnya.
Ia menuturkan, memilih beberapa pemain seperti Roger dan Cut Meyriska juga sebagai bentuk perwakilan perbedaan yang ada di Indonesia.
“Dari para pemain tersebut kita sudah bisa melihat bahwa walaupun berbeda tetapi tetap bisa saling menyayangi dan mengasihi,” tuturnya.
Ia menyebutkan, walau mengangkat film yang bercerita tentang Islam, namun tidak ada kesulitan yang didapatkan selama proses syuting.
“Tantangannya selama syuting cukup baik karena dibantu banyak orang. Secara tekniks semua berjalan lancar,” ungkapnya.
[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
Cut Meyriska Tolak Tawaran Sinetron yang Menuntutnya Melepas Hijab
[/su_box]
Ia mengatakan, total proses pembuatannya sekitar 5 bulan dengan lokais 50 persen di Medan dan sisanya di Jakarta dan Tanggerang.
“Untuk kendala selama syuting yaitu lebih ke kendala teknis, apalagi ini film pertama saya namun saya tetap optimis bisa menyuguhkan film yang layak ditonton semua orang,” katanya.