Seruni.id – Ada seseorang yang ketika di hadapan orang banyak terlihat alim dan shalih. Namun, saat sendirian dan sepi, ia menjadi orang yang menerjang larangan Allah. Inilah yang bisa kita lihat dari para penggiat dunia maya. Ketika di keramaian atau dari komentar ia di dunia maya, ia bisa menjaga perilakunya sebagai seorang alim dan shalih. Namun, saat dalam kesepian dan sendirian, belum tentu ia seperti itu juga. Bisa saja ia browsing internet, sering melakukan maksiat dalam keheningan. Pandangan dan pendengarannya tidak bisa ia jaga dengan baik.
Padahal, hakikat taqwa itu adalah tetap taat kepada Allah SWT, meskipun kamu sedang dalam kesendirian. Ketika tidak ada yang melihat, saat ada peluang maksiat, bahkan ketika bisa berbuat zholim.
Tetaplah berada dalam ketaatan. Jangan lakukan maksiat dalam keheningan. Sebab, kamu tidak pernah benar-benar sendiri. Allah selalu melihat. Di manapun kamu mencoba sembunyi. Jika kamu salah satunya, jangan berhenti membaca, lanjutkan sampai selesai, dan kita renungkan bersama.
Baca Juga: Pertemanan yang Mengingatkan Tidak Hanya Soal Dunia Tapi Juga Akhirat
Dan inilah yang akan meraih kemuliaan di sisi Allah SWT, simak Kalam-Nya dengan iman, “Sesungguhnya kamu hanya memberi peringatan kepada orang-orang yang mau mengikuti peringatan dan yang takut kepada Tuhan yang Maha Pemurah, walaupun dia tidak melihatnya. Maka berilah mereka kabar gembira dengan ampunan dan pahala yang mulia,” (QS. Yasin: 11).
“Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Tuhannya yang tidak nampak oleh mereka, mereka akan memperoleh ampunan dan pahala yang besar,” (QS Al Mulk: 12).
“Mereka bersembunyi dari manusia, tetapi mereka tidak bersembunyi dari Allah, padahal Allah beserta mereka, ketika pada suatu malam mereka menetapkan keputusan rahasia yang Allah tidak ridhai. Dan adalah Allah Maha Meliputi (ilmu-Nya) terhadap apa yang mereka kerjakan,” (QS. An-Nisaa: 108).
Rasulullah SAW bersabda, “Sungguh saya telah mengetahui bahwa ada suatu kaum dari umatku yang datang pada hari kiamat dengan membawa kebaikan sebesar gunung Tihamah yang putih. Kemudian Allah menjadikannya debu yang berterbangan,”
Kemudian Tsauban bertanya, “Wahai Rasulullah, sebutkanlah ciri-ciri mereka dan jelaskanlah perihal mereka agar kami tidak menjadi seperti mereka tanpa disadari,”
Beliau bersabda, “Sesungguhnya mereka adalah saudara kalian dan dari golongan kalian, mereka shalat malam sebagaimana kalian, tetapi mereka adalah kaum yang jika bersendirian, mereka menerjang hal yang diharamkan Allah,” (Shahih HR. Ibnu Majah).
View this post on Instagram
“Ketika di akhirat nanti, seorang datang dengan sholatnya, zakatnya, shaumnya, hajinya. Tapi semua amal ibadah dia sirna. Sahabat yang duduk pun berdiri, yang berdiri mendekati Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, ingin tahu, “Ada apa ya Rasulullah? Apa yang dia lakukan?” Semuanya ketakutan, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menjawab, “Ia senang melakukan maksiat dalam keheningan. Macam ragamnya, hitungan angka yang hanya dirinya yang tahu, atau melihat film yang tidak pantas, dia lihat dan dia menikmati itu. Maksiatnya sembunyi-sembunyi. Padahal dia sholat, dia zakat, dia puasa, dia haji. Maka hancurlah semua nilai ibadahnya!”.” jelas Ust. Muhammad Arifin Ilham.
Allahumma ya Allah, anugerahkanlah dan hiasilah hati kita dengan keindahan keimanan, kekuatan taqwa, kenikmatan istiqomah, hingga Engkau wafatkan dalam keadaan Husnul Khotimah. Semoga bisa menjadi renungan untuk kita. Aamiin.
Disampaikan oleh guru kita bersama, Ust. Muhammad Arifin Ilham.