Seruni.id – Struktur mulut setiap orang berbeda, ada yang mampu mempertahankan gigi bungsunya, namun tidak sedikit pula yang harus mencabutnya. Hal ini pula yang dialami oleh seorang istri yang tragisnya meninggal dunia pasca pencabutan gigi bungsunya.
Tumbuhnya gigi tidak berhenti setelah semua gigi susu tanggal. Ada pula fase tumbuh gigi geraham bungsu, yang umumnya muncul di usia 17-26 tahun.
Kebanyakan orang mengalami masalah dengan gigi bungsu karena tumbuhnya yang tidak tepat, terhalang gigi lain, dan berbagai komplikasi lainnya.
Solusi yang sering diambil adalah pencabutan gigi geraham bungsu. Oleh karena itu, pencabutan gigi bungsu merupakan tindakan yang lumrah dilakukan.
Namun, duka mendalam menyelimuti seorang suami yang kehilangan belahan jiwanya pasca pencabutan gigi geraham bungsu. Bagaimana kisah pilunya?
Berawal dari Terjadinya Pembengkakan di Mulut yang Dianggap Biasa oleh Dokter
Kisah pilu ini diceritakan melalui akun @davina.a.s dalam sebuah video di TikTok. Kronologi kejadian dimulai pada tanggal 28 Desember 2023, tepat di mana istrinya melakukan pencabutan gigi geraham bungsu di salah satu klinik di Ngawi, Jawa Timur.
Keesokan harinya, usai tindakan tersebut dilakukan, sang istri mengalami pembenkakan di bagian mulut hingga ke leher. Mereka pun langsung konsul ke dokter gigi yang menanganinya. Sang dokter menganggap bahwa pembengkakan yang terjadi adalah hal yang normal pasca pengangkatan gigi.
Mengalami Infeksi yang Menyebar ke Paru-paru
Namun, setelah konsultasi, kondisi tidak kunjung membaik. Hingga akhirnya ia membawa sang istri ke salah satu RS besar di Solo. Setelah diobservasi, pembengkakan yang semula dianggap normal, rupanya adalah infeksi yang sudah menyebar ke bagian paru-paru. Solusinya, sang istri harus dioperasi di bagian leher dan thorax alias paru-paru.
Mengetahui hal tersebut, sang suami pun berinisiatif untuk meminta pertanggungjawaban ke dokter gigi yang kala itu menangangi istrinya. Namun sayang, pihak dokter dan klinik tersebut tidak menanggapi keluhannya.
Kondisi Semakin Parah Sampai Akhirnya Meninggal Dunia
Setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit, pembengkakan berangsur pulih. Meski begitu, kondisi sang istri tidak benar-benar baik, ia justru mengalami sesak napas. Melihat kondisi yang semakin parah, dokter curiga kalau infeksi sudah menjalar ke anggota tubuh lainnya. Setelah melalui pemeriksaan, diketahui kalau infeksi yang ada di mulut istrinya sudah menyebar ke tenggorokan dan saluran pernapasan. Kondisi ini mengharuskan sang istri dioperasi. Sayangnya, operasinya tidak berhasil dan sang istri pun berpulang di meja operasi.
Dokter yang Mencabut Gigi Bungsu Sang Istri Merupakan Dokter Gigi Umum
Masih berdasarkan curhatan sang suami, dokter yang melakukan pencabutan gigi bungsu istrinya adalah dokter umum. Sang dokter menyarankan untuk melakukan pencabutan gigi setelah melihat hasil ronsen dari gigi istrinya. Ia mengaku sudah melakukan panoramic untuk memantau kondisi gigi bungsu di mulut.
Sementara itu, dokter yang melakukan pembedahan mulut adalah dokter gigi umum. Hal ini langsung menimbulkan pro dan kontra di kalangan warganet. Ada yang mengatakan pembedahan mulut hanya bisa dilakukan oleh dokter bedah mulut dengan gelar Sp.BMMF.
Faktanya, geraham bungsu bisa diangkat oleh dokter gigi atau dokter spesialis bedah mulut. Pada kasus gigi bungsu yang tidak sulit, pengangkatan bisa dilakukan oleh dokter gigi umum. Namun pada kondisi gigi bungsu yang sulit untuk diangkat, maka diperlukan operasi yang dilakukan oleh dokter spesialis bedah mulut.
Baca Juga: Perawatan Gigi dan Mulut yang Ditanggung oleh BPJS Kesehatan
Dari kasus ini kita bisa belajar, ketika mendapatkan kondisi yang serupa, sebaiknya carilah dokter yang memang sesuai dengan kondisi gigimu, ya. Agar permasalahan gigimu bisa tuntas secara tepat tanpa disusul dengan kondisi lainnya.