Seruni.id – Kabar duka datang dari Palestina. Seolah tak puas terus menzalimi rakyat Palestina, kali ini zionis Israel menculik Imam dan Khatib Masjid Al-Aqsha, yakni Syaikh Walid Siyam. Para serdadu Israel menyerbu rumah Syaikh Walid, kemudian menyekapnya. Mereka langsung membawa Syaikh Walid, entah ke mana. Berita ini diketahui dari akun Twitter @sahabatalaqsha, Rabu (13/2/2019).
Doakan keselamatan beliau.#MasjidilAqsha #BaitulMaqdis pic.twitter.com/mgHnpWlWmU
— Sahabat Al-Aqsha (@sahabatalaqsha) February 13, 2019
“Doakan keselamatan beliau. #MasjidilAqsha #BaitulMaqdis,” tulis akun tersebut saat mengunggah sebuah foto Syaikh Walid dengan keterangan pada gambar, “Hari ini imam dan khatib Masjidil Aqsha, Syaikh Walid Siyam diserbu rumahnya lalu disekap dan dibawa pergi oleh serdadu-serdadu dan polisi rahasia penjajah Zionis Israel di kota Baitul Maqdis,”
Cuitan ini pun mengundang perhatian netizen. Tak sedikit yang melayangkan doanya untuk Syaikh Walid, seperti yang dikutip Seruni berikut ini:
@syamur**: Semoga beliau kembali ke Masjidil Aqsha dalam keadaan sehat dan aman
@uus20**: Semoga Allah SWT berikan keselamatan dan perlindungan untuk beliau Aamiin YRA
@emsubhi**: Allahummansur Mujahidin fi Palestine Aamiin
Syaikh Walid Siyam ditangkap di rumahnya yang terletak di Kota Tua di Al-Quds, Selasa (12/2/2019).
Direktur Manuskrip Masjid al-Aqsha, Ridwan Amr, pun menyampaikan bahwa personil intelijen penjajah Israel dalam jumlah besar, menggerebek rumah Syaikh Walid, di Khan Zayt, pada malam hari. Mereka melakukan pemeriksaan, kemudian langsung menangkapnya saat itu juga.
Baca Juga: Kecupan Terakhir untuk Ibu Sebelum Hasan Shalabi Ditembak Mati Tentara Israel
Di sisi lain, Ridwan Amr, pun menyampaikan jika otoritas penjajah Israel sedang mendirikan pondasi besar, yakni berupa beton bertulang di luar pintu Asbat (salah satu pintu masjid Al-Aqsha) dengan menggunakan mesin molen besar. Dan dua tahun lalu, di lokasi yang sama, pasukan penjajah Zionis menghancurkan pemakaman Yusufiya.
“Setelah penghancuran pemakaman Yusufiya selama dua tahun terakhir, kami tidak tahu apakah tempat itu nantinya dijadikan pangkalan kantor polisi baru,” ucap Ridwan Amr.
“Atau mungkin menjadi menara pengawas untuk menelanjangi orang, menggeledah, dan mempermalukan mereka seperti menara di pintu Al-Amud (pintu lain masjid Al-Aqsha), atau mungkin jadi pangkalan kereta gantung yang akan membawa para penyusup Yahudi ke pintu Rahmat dan pintu Asbat, atau yang lainnya?” tambah Amr.