Seruni.id – Berhijab memang menjadi kewajiban setiap Muslimah. Namun, dengan berhijab bukan berarti ruang gerak kita terbatas. Justru kita masih tetap meraih mimpi dan mengukir prestasi. Entah di bidang olahraga, fashion, dan lainnya. Bahkan, banyak hijabers dunia yang mengharumkan negaranya. Siapa sajakah mereka? Berikut ini Seruni telah merangkum empat wanita hebat yang sangat menginspirasi.
1. Ibtihaj Muhammad
Ibtihaj Muhammad merupakan salah satu atlet anggar asal Amerika Serikat. Wanita kelahiran 4 Desember 1985 ini, merupakan salah satu anggota team anggar AS yang berhasil meraih medali perunggu pada Olimpiade Rio de Jenerio, Brazil, pada 2016 lalu. Ibtihaj dikenal sebagai Muslim Amerika pertama yang memakai hijab saat membela Amerika Serikat di Olimpiade. Meski dia tercatat sebagai hijaber dunia yang berprestasi, untuk meraih keberhasilan tersebut, banyak rintangan yang ia lalui.
Bahkan, di awal kariernya ia sempat diragukan sebagai atlet anggar. Hal ini tak lain karena latar belakang dan identitasnya sebagai wanita kulit hitam dan Muslim AS. Dirinya mengaku, tak sedikit yang memintanya untuk melepas hijabnya. ia juga disarankan seharusnya bermain bola basket bahkan tidak usah menggeluti bidang olah raga. Namun, hal tersebut justru membuat dirinya semakin yakin dan dapat berdiri tegak. Hingga akhirnya ia meraih medali perunggu.
2. Zahra Lari
Selanjutnya ada Zahra Lari, yang merupakan peseluncur indah Uni Emirat Arab (UEA), yang berhasil meraih prestasi di bidang tersebut. Sebelumnya, ia tak pernah berpikir untuk menjadi atlet figure skating, hingga akhirnya menonton Ice Princess di usia 12 tahun. Kehadiran wanita 25 tahun ini di dunia seluncur seperti sebuah ironi.
Pasalnya, untuk menekuni olahraga ini tentu membutuhkan waktu yang panjang. Zahra Lari tidak menjalani waktu yang normal dalam mewujudkan mimpi sebagai atlet seluncur indah. Bila rata-rata atlet seluncur indah harus memulai latihan di usia 3-4 tahun, Zahra baru berminat untuk menekuni olahraga ini di usia 12.
Namun ketimpangan itu bisa ditutupi dengan sangat baik oleh Zahra. Zahra seolah sudah dilahirkan dengan anugerah bakat besar sebagai atlet seluncur indah. Salah satu contoh kehebatan Zahra adalah penguasaan teknik triple jump. Normalnya, teknik tersebut baru bisa dikuasai dalam waktu 10 tahun, namun Zahra sudah bisa melakukannya dalam tiga tahun.
Setelah serius menekuni dunia seluncur indah, Zahra Lari justru dihadapkan pada jalan yang lebih terjal. Dibandingkan kesulitan mencari tempat latihan, tantangan terbesar Zahra saat tampil di kompetisi internasional adalah ‘wajah berbeda’ yang ia tampilkan.
3. Stephanie Kurlow
Stephani Kurlow menjadi salah satu hijabers dunia yang berprestasi. Sejak usia 2 tahun, ia sudah sangat menyukai balet. Namun, ketika ia dan keluarganya memeluk Islam dan memutuskan berhijab di 2010, dia sempat berhenti menjadi penari. Tiga tahun vakum, barulah ia berkomitmen, bahwa hijab tidaklah menjadi penghalang untuknya dalma meraih cita-cita.
Perjuangannya menjadi hijabers pertama yang melakukan balet baru dimulai beberapa tahun belakangan. Kala itu ia mengadakan kampanye sekaligus menggalang dana di situs projek pengumpulan uang untuk masyarakat muslim yang menginspirasi, LaunchGood. Stephanie berharap bisa mengumpulkan uang 10.000 AUD atau sekitar Rp 100 jutaan untuk membuktikan bahwa agama tidak menjadi penghalang meraih kesuksesan di bidang seni pertunjukan.
Hingga akhirnya, perjuangannya berujung manis, pengumpulan dana itu membawanya lebih dekat untuk menjadi penari balet profesional. Bahkan, sukses meraih angka 75.000 AUD atau sekitar 750 juta yang lalu ia gunakan untuk msuk ke sekolah balet.
4. Halima Aden
Halima Aden adalah salah seorang modeling asal Somalia-Amerika berhijab yang namanya terkenal hingga ke berbagai negara. Beberapa ajang kecantikan, dan peragaan model dari brand-brand ternama ia terus geluti. Pada 2016 Halima Aden menjadi kontestan berhijab pertama di Miss Amerika. Lalu 2017 ia masuk dalam dunia fesyen di peragaan busana Yeezy Kanye West, New York.