5 Tindak Kekerasan Terhadap Wanita yang Seringkali Terjadi

5 Tindak Kekerasan Terhadap Wanita yang Seringkali Terjadi

Seruni.id – Kekerasan terhadap wanita masih terus terjadi. Bahkan, angkanya terbilang cukup tinggi, baik secara lokal maupun global. Kekerasan memang dapat menimpa siapa saja, baik laki-laki maupun perempuan. Baik anak kecil maupun orang dewasa. Namun, pada realitanya, kekerasan lebih banyak menimpa perempuan.

5 Tindak Kekerasan Terhadap Wanita yang Seringkali Terjadi

Dan sayangnya, mereka kurang mendapatkan perhatian secara mental, fisik, maupun hukum. Berbicara mengenai kekerasan terhadap wanita, kerap dikaitkan dengan kekerasan pada tindakan seksual. Padahal, banyak sekali kasus yang bisa terjadi dalam bentuk apapun. Melansir dari laman fimela, kekerasan bisa terjadi secara fisik, emosional, hingga pelecehan dengan mengikuti pola yang meningkat, apabila si korban tidak berani membuka suara.

Biasanya, pelaku justru menggunakan sistem penindasan untuk kembali melakukan kekerasan di kemudian hari. Lantas, apa saja sih bentuk kekerasan terhadap wanita yang perlu kita ketahui?

1. Fisik

Kekerasan terhadap wanita secara fisik, bisa terlihat jelas oleh pandangan mata. Bahkan, setelah kekerasan tersebut terjadi. Sebab, kekerasan berupa pukulan, tendangan, pembakaran, perusakan alat vital, hingga penggunaan senjata tajam yang dilakukan terhadap korban masih akan membekas.

2. Teknologi

Bentuk kekerasan terhadap wanita yang berikut ini terdiri penggunaan teknologi dan mengutit orang lain. Biasanya, para pelaku melakukan kekerasan melalui teknologi, bisa berupa peretasan email maupun akun pribadi yang dimiliki oleh korban, menggunakan alat pelacak untuk memantau lokasi, hingga menuntun unutk mengetahui kata sandi pasangan.

3. Finansial

Bukan hanya secara teknologi dan fisik saja, kekerasan terhadap wanita juga bisa terjadi karena finansial. Hal ini ditunjukkan dengan perilaku yang mempertahankan kekuasaan dan kendali atas keuangan. Biasanya, jenis kekerasan yang satu ini kerap terjadi di lingkungan kantor bahkan hubungan pribadi di mana pelaku menuntut kontrol atas aset keuangan yang menguntungkan si pelaku.

4. Seksual

Pelecehan tak melulu tentang seksualitas. Namun, ini merujuk tentang kekuasan kekuasaan termasuk perilaku seksual apapun yang mereka lakukan tanpa persetujuan pasangan. Seperti memaksa pasangan berhubungan seks, mengejar aktivitas seksual saat korban tidak sadar, menyakiti pasangan secara fisik saat berhubungan, dan memaksa pasangan untuk berhbungan seks tanpa alat pelindung.

5. Emosional

Umumnya si korban tidak langsung menyadari tentang kekerasan emosional ini. Sebab, para pelaku melakukan aksinya secara perlahan dan memengaruhi alam bawah sadar si korban. Kekerasan emosional biasanya terjadi dengan menghina, menyalahkan pasangan untuk segalanya, kecemburuan ekstrem, intimidasi, mengontrol apa yang si korban lakukan, dan menguntit.

Baca Juga: 10 Hal yang Dapat Dilakukan Wanita untuk Melindungi Dirinya Dari Pelecehan Seksual

Agar perempuan terhindar dari yang namanya kekerasan, maka jadilah pribai yang kuat dan sehat. Dalam hal ini, guru serta orangtua memiliki peran penting untuk mendidik serta mengedukasi anak perempuan dan laki-laki agar tidak terjerumus pada kekerasan, baik sebagai pelaku atau korban.