9 Penyebab Bayi Lahir Prematur

9 Penyebab Bayi Lahir Prematur
popmama.com

Seruni.id – Bayi lahir prematur, merupakan kelahiran yang terjadi sebelum waktu kehamilan memasuki usia 37 minggu. Ada sejumlah faktor yang menjadi penyebab bayi lahir prematur. Minggu terakhir kehamilan seringkali dianggap sebagai momen krusial dalam proses pertumbuhan janin, terutama pada kontak dan paru-parunya. Maka tak heran, bayi yang lahir secara prematur kerap memiliki gangguan medis serius hingga perlu dirawat di rumah sakit lebih lama dibanding dengan bayi yang lahir di waktu yang tepat.

9 Penyebab Bayi Lahir Prematur
sehatq.com

Jika dilihat dari fisik, bayi yang terlahir secara prematur tentu berbeda dnegan bayi yang lahir secara normal. Biasanya mereka terlahir dengan berat badan rendah yang meningkatkan risiko kesehatan lainnya. Oleh sebab itu, penting bagi orangtua untuk mencegah terjadinya kelahiran sebelum waktunya. Salah satunya adalah dengan mengetahui faktor risikonya sehingga dapat meminimalkan risiko tersebut. Berikut ini, Seruni telah merangkum beberapa penyebab bayi lahir prematur:

1. Fisik Ibu yang Tidak Sehat

Bayi yang terlahir prematur disebabkan karena kondisi kesehatan ibu yang kurang prima. Misalnya seperti ibu hamil yang mengalami preeclampsia yakni hipertensi dalam kehamilan atau bahkan mengalami eklampsia. Ini merupakan kondisi hamil yang disertai dengan adanya kejang dan tekanan darah yang sangat tinggi. Ibu hamil dengan dua kondisi tersebut dapat mengalami kelahiran secara prematur.

2. Infeksi

Penyebab bayi lahir prematur berikutnya bisa dikarenakan adanya infeksi bakteri dalam sistem reproduksi dan saluran kemih bisa memicu kelahiran prematur. Para ahli menduga bahwa senyawa yang dihasilkan bakteri dapat melemahkan saluran kemih dan membuat lapisan di sekitar cairan ketuban melemah sehingga menyebabkan ketuban pecah lebih dini. Infeksi bakteri bisa disebabkan karena adanya peradangan pada rahim sehingga memicu kelahiran prematur. Berikut ini ada beberapa infeksi yang dapat menyebabkan kelahiran prematur.

  • Penyakit menular seksual seperti klamidia, gonore, dan trikomoniasis
  • Infeksi rahim, termasuk pada cairan ketuban dan Miss V (bacterial vaginosis/BV)
  • Infeksi pada bagian tubuh lain seperti infeksi pada ginjal, pneumonia, radang usus buntu (apendisitis), dan infeksi saluran kemih (asymptomatic bacteriuria).

3. Komplikasi

Selain infeksi, bayi yang terlahir prematur juga dapat disebabkan karena adanya komplikasi. Komplikasi penyakit yang dapat menimbulkan komplikasi pada kehamilan diantaranya adalah diabetes gestasional, tekanan darah tinggi, pre-eklampsia, plasenta previa (plasenta menempel pada leher rahim atau serviks), dan abruptio plasenta (plasenta memisahkan diri dari dinding rahim sebelum bayi lahir).

4. Gaya Hidup

Gaya hidup ternyata juga sangat berpengaruh terhadap kelahiran prematur. Seperti mengonsumsi alkohol atau obat-obatan terlarang, dan kurang mengonsumsi makanan bernutrisi memengaruhi tumbuh kembang janin di dalam kandungan. Hal ini karena minuman alkohol, dan obat-obatan terlarang dapat menembus plasenta dan mengganggu fungsi pembuluh darah plasenta yang mensuplai zat nutrisi maupun oksigen bagi janin sehingga meningkatkan risiko kelahiran bayi prematur, berat badan lahir rendah (BBLR), hingga keguguran.

5. Merokok

Mereka yang memiliki kebiasaan merokok ternyata dapat memicu lahirnya bayi prematur. Merokok merupakan kebiasaan buruk yang harus dihindari oleh ibu hamil. Jika sebelum hamil memang sudah memiliki kebiasaan ini, maka sebaiknya segera menghentikan kebiasaan tersebut, bahkan sejak merencanakan kehamilan. Gaya hidup tidak sehat bukan hanya merokok saja, ada beberapa hal lain yang juga harus dihindari seperti menggunakan obat-obatan berbahaya dan konsumsi minuman keras.

6. Riwayat Kehamilan

Ibu yang pernah melahirkan secara prematur, maka rentan untuk melahirkan secara prematur kembali. Tidak hanya itu, ibu hamil yang mempunyai riwayat aborsi dan pernah mengalami keguguran ternyata juga cukup rentan mengalami penyebab bayi lahir prematur.

7. Masalah Psikologis

Kondisi psikologi tertentu yang dialami oleh ibu hamil juga dapat menjadi penyebab ibu melahirkan secara prematur. Seperti rasa cemas berlebihan atau depresi, yang dapat mengganggu kesehatan ibu hamil. Oleh sebab itu, bagi ibu yang masih dalam masa kehamilan, harus pandai menenangkan kondisi jiwa. Jauhkanlah pikiran cemas dan pikiran negative yang memengaruhi kondisi kandungan. Jalani setiap proses kehamilan dengan tenang dan lakukanlah berbagai hal yang positif.

8. Usia

Seorang wanita yang hamil ketika berusia di bawah 20 tahun, ternyata memiliki risiko melahirkan secara prematur. Hal tersbut diakibatkan karena kondisi rahim yang belum matang dan sempurna untuk menjalani kehamilan. Namun, bukan hanya hamil di usia terlalu muda saja, mereka yang hamil saat usia terlalu tua di atas 35 tahun juga dapat berisiko untuk mengalami kelahiran prematur. Inilah mengapa penting untuk merencanakan kehamilan di usia yang tepat.

9. Masalah Berat Badan pada Janin

Ketika bayi mengalami gangguan pertumbuhan dan berat badannya di dalam kandungan kurang dari yang seharusnya, bayi acapkali disarankan untuk dilahirkan secara prematur. Sebab, dikhawatirkan bayi tidak dapat berkembang dengan baik di dalam kandungan. Begitupun jika berat janin di dalam kandungan berlebihan, kelahiran prematur juga dapat menjadi solusi. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan bayi di masa yang akan datang dan membuat proses persalinan menjadi sulit. Ada baiknya selalu memantau berat badan janin secara berkala ya, Moms, untuk menghindari terjadinya hal ini.

Baca Juga: Ucapan Selamat Aqiqah untuk Anak Laki-laki dan Perempuan

Itulah sembilan penyebab bayi lahir prematur yang perlu diketahui oleh ibu hamil pun sedang merencanakan kehamilan. Kamu dapat mencegahnya dengan menghindari beberapa risiko tersebut.