Seruni – Suplemen klorofil sempat populer beberapa waktu lalu berkat klaim kesehatannya yang fantastis. Sebenarnya, apa isi kandungan suplemen yang identik dengan cairan kental berwarna hijau tersebut? Apakah manfaatnya benar seperti yang diiklankan? Bagaimana dengan efek sampingnya? Mari kita gali bersama.
Menguak Isi Kandungan Suplemen Klorofil
Meski menggandeng nama “klorofil”, kandungan dalam suplemen ini sebenarnya bukanlah klorofil yang Anda kenal selama ini dari pelajaran biologi sekolah — melainkan adalah klorofilin.
Jika klorofil adalah molekul alami dalam tumbuhan untuk membantu proses fotosintesis, klorofilin adalah bahan kimia campuran natrium, tembaga, dan magnesium yang terbuat dari klorofil. Namun, klorofilin tidak jauh berbeda dengan klorofil secara fungsinya.
Manfaat Klorofil Menurut Riset Para Ahli
Sampai saat ini, studi dan penelitian tentang manfaat suplemen klorofil untuk kesehatan masih sangat terbatas. Tapi berikut adalah beberapa klaim manfaat suplemen klorofil yang beredar di masyarakat:
1. Menurunkan Berat Badan
Salah satu klaim yang paling populer terkait dengan manfaat klorofil cair adalah mendukung penurunan berat badan. Sebuah studi menemukan bahwa orang yang mengonsumsi suplemen ini mengalami penurunan berat badan yang lebih drastis daripada kelompok yang tidak mengkonsumsi suplemen tersebut. Para peneliti, dilansir dari Science Direct juga menemukan bahwa suplemen tersebut dapat menurunkan kolesterol jahat LDL dalam waktu 3 minggu.
2. Mengurangi Bau Badan
Suplemen ini juga terbukti dapat mengurangi bau badan, terutama pada orang dengan kelainan trimethylaminuria — suatu kondisi ketidakmampuan tubuh untuk mencerna dan mengoksidasi trimetilamin. Studi yang dilakukan di Jepang pada tahun 2004 oleh Yamazaki dan timnya menemukan bahwa orang-orang yang mengonsumsi 1,5 g dosis klorofilin dalam 10 hari dan 180 mg dalam 3 minggu dapat mengurangi jumlah konsentrasi trimetilamin dan mengurangi bau badan.
3. Mengobati Luka
Klorofilin bersifat antiperadangan dan antibakteri yang dapat membunuh bakteri pada kulit yang terluka. Berdasarkan riset oleh Telgenhoff dkk yang diterbitkan di Wound Repair Regen, pengobatan luka kulit terbakar, bekas luka operasi, dan luka diabetes menggunakan salep papain urea-chlorophyllin dapat mempercepat proses penyembuhan.
Miller juga melakukan riset kasus seri pada 39 pasien pressure ulcer. Pressure ulcer atau bedsore adalah luka tekan karena terlalu banyak tekanan pada bagian tubuh tertentu dan biasa terjadi pada pasien di rumah sakit yang mengalami bed rest. Mereka yang menggunakan salep papain-urea-chlorophyllin tersebut dapat sembuh total dalam waktu 3 bulan.
4. Detoks Darah
Klorofilin dapat memperbaiki kualitas sel darah merah. Pada riset yang dipublikasikan pada tahun 2005 di Indian Pediatrics, tanaman wheatgrass atau rumput gandum yang mengandung sekitar 70% klorofil mampu mengurangi kebutuhan jumlah transfusi darah pada orang-orang dengan thalassemia, sebuah kelainan yang menyebabkan tubuh tidak mampu memproduksi cukup hemoglobin dengan baik. Oleh karena itu, orang dengan thalassemia membutuhkan transfusi darah secara berkelanjutan.
5. Mencegah Kanker
Suplemen klorofil dilaporkan dapat mencegah pertumbuhan kanker. Sebuah riset yang dipublikasikan tahun 2013 di Food Chem Toxicol NHS Public Access menunjukkan bahwa konsumsi ekstrak klorofolin dapat meningkatkan perlindungan terhadap kanker. Klorofil juga dapat melawan radikal bebas yang dapat menyebabkan mutasi genetik dalam tubuh. Namun begitu, temuan ini masih sebatas uji hewan lab.
Ada sebuah riset pada manusia terkait manfaat antikanker dari suplemen ini di tahun 2009, diterbitkan pada American Association for Cancer Research Journal. Studi tersebut menemukan bahwa klorofil dan klorofilin mampu menghambat masuknya aflatoksin, sebuah zat yang mampu menimbulkan tumbuhnya kanker. Namun begitu, studi ini merupakan riset kecil yang hanya melibatkan 4 orang relawan.
Secara gambaran besar, masih diperlukan studi dan uji lebih lanjut seputar manfaat suplemen cair ini untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Suplemen Klorofil Tidak Boleh Diminum Sembarangan
Melihat potensi manfaatnya yang menggiurkan, tak heran banyak orang yang terlena dengan minuman sehat ini dan meminumnya rutin. Meski pada dasarnya klorofil dan klorofilin bukanlah zat yang beracun, namun penggunaan yang sembarangan dalam jumlah besar tak menutup kemungkinan dapat menimbulkan efek samping. Misalnya:
- Masalah pencernaan, misalnya diare atau sembelit
- Feses atau tinja berwarna hijau, kuning atau hitam
- Kulit gatal-gatal atau terbakar jika terkena paparan sinar matahari (Klorofil bisa membuat kulit lebih rentan terbakar matahari. Pakailah pakaian yang sesuai dan gunakan tabir surya SPF 30 atau lebih tinggi saat Anda berada di luar ruangan)
Selain efek samping di atas, reaksi alergi juga bisa terjadi. Reaksi ini timbul jika ternyata Anda memiliki alergi zat klorofil ataupun komponen lain pada suplemen tersebut. Gejala yang dapat timbul antara lain adalah gatal-gatal, munculnya ruam, bengkak pada wajah, tangan dan leher, tenggorokan sakit, sulit bernafas dan sensasi gatal pada mulut. Jika reaksi alergi ini terjadi, berhentilah mengonsumsi suplemen klorofil. Anda bisa berkonsultasi lebih lanjut ke dokter untuk lebih amannya sebelum minum suplemen ini.