Seruni.id – Pernah mendengar ada orang yang mengatakan dirinya belum makan karena belum makan nasi padahal telah makan roti, mie ayam, salad, pizza, atau yang lainnya? Atau pernah mendengar orang yang bilang dia belum kenyang karena belum mengomsumsi nasi?
Pernah ya sepertinya. Apalagi di Indonesia yang makanan pokoknya adalah nasi. Banyak orang yang merasa belum kenyang atau merasa belum makan jika tidak makan nasi, meski bisa saja orang itu telah melahap makanan lain.
Ya, walaupun sudah menikmati roti, mie, atau makanan lainnya dalam porsi yang cukup banyak, biasanya orang Indonesia tetap akan merasa belum kenyang karena belum makan nasi. Bahkan, terkadang ada orang merasa belum makan meskipun sudah makan mie, roti, atau makanan lain dalam jumlah yang cukup banyak.
Kenapa seperti itu? Berikut adalah alasan seseorang belum kenyang karena belum makan nasi atau merasa belum makan meskipun sudah makan mie atau roti dalam jumlah yang cukup banyak.
Baca juga: Bahaya Makan Nasi Goreng Pakai Timun
Nasi adalah Makanan Candu
Berdasarkan penelitian oleh tim dari Boston Children’s Hospital di Amerika Serikat, makanan yang memiliki indeks glikemik tinggi, seperti roti putih, kentang, atau bahkan nasi berpotensi menimbulkan rasa candu bagi yang mengonsumsinya. Terlalu banyak makan makanan yang mengandung nilai indeks glikemik yang cukup tinggi nyatanya bisa menyebabkan lapar yang berlebihan dan merangsang otak pada rasa ketagihan tersebut.
Diketahui, nasi juga merupakan salah satu sumber karbohidrat bagi tubuh kita. Karbohidrat sendiri merupakan zat yang mengandung gula yang memiliki sifat sama yaitu dapat menimbulkan rasa adiktif atau ketagihan ketika tubuh menerimanya.
Di lain pihak, karbohidrat yang memiliki rasa cenderung manis juga dapat merangsang pelepasan serotonin, yaitu zat kimia pada otak yang dapat memperbaiki suasana hati dan dipercaya dapat mengurangi kesedihan dan depresi. Sehingga, seseorang yang mengonsumsi nasi bisa merasakan suasana hati yang cukup baik saat dia tertekan.
Oleh karena itu, tidak heran jika kamu merasa lapar, terkadang kamu akan cenderung lebih emosi. Namun, jika sudah makan nasi, maka semua akan baik-baik saja.
Ternyata hal ini tentu berhubungan dengan zat serotonin yang diproduksi oleh karbohidrat. Serotonin memegang peranan antara hubungan rasa lapar dengan tingkat emosi seseorang.
Bahaya Terlalu Banyak Makan Nasi
Bila kita kebanyakan mengonsumsi karbohidrat, sangat bisa membuat tubuh kelebihan karbohidrat dan ini tentu tidak baik untuk kesehatan tubuh kamu. Beberapa bahaya itu di antaranya adalah:
1. Diabetes Melitus
Akibat terlalu banyak mengonsumsi nasi yang paling sering didengar adalah penyakit diabetes melitus. Kenapa ya?
Hal itu dikarenakan jika nasi yang dikonsumsi dan dicerna oleh enzim kita akan menjadi kandungan gula yang nantinya berguna untuk dijadikan energi bagi tubuh kamu. Maka, jika kamu terlalu banyak mengonsumsi nasi, tentu akan semakin banyak gula yang diproduksi oleh tubuh kamu yang nantinya akan diserap dan terakumulasi oleh darah.
2. Membuat Cepat Ngantuk
Ternyata terlalu banyak mengonsumsi nasi bisa lho membuat kita cepat mengantuk. Hal ini terjadi karena sistem pencernaan berusaha dengan keras mencerna nasi yang kita konsumsi.
Karena harus bekerja keras, maka diperlukan asupan konsentrasi aliran darah menuju pencernaan lebih banyak yang mengakibatkan aliran darah ke otak berkurang dan membuat oksigen juga berkurang menuju otak.
Hal itulah yang menyebabkan kamu akan merasa ngantuk jika terlalu banyak makan nasi.
3. Susah Buang Air Besar
Jika mengomsumsi terlalu banyak nasi, maka kelebihan nasi pada tubuh hanya akan membuat penumpukan pada karbohidrat di dalam tubuh. Tambahan juga nasi tidak mengandung serat yang dapat membantu untuk melancarkan pencernaan.
Hal itu yang menyebabkan kebutuhan serat tidak dapat dipenuhi. Maka kamu sangat bisa mengalami konstipasi atau susah buang air besar.
Nah, sangat perlu diperhatikan, mengonsumsi nasi secara berlebihan memang tidak dianjurkan untuk menjaga kesehatan diri kamu sendiri. Kamu bisa mengonsumsi makanan lainnya sebagai makanan pengganti nasi sehari-hari.