Seruni.id – Ladies, pernahkah melontarkan komentar tentang fisik seseorang? Jika pernah atau masih sering melakukannya, hentikan sekarang juga ya. Kenapa? Melontarkan fisik seseorang atau melakukan body shaming bisa berakibat fatal loh.
Perlu diketahui, melontarkan komentar negatif terhadap fisik seseorang tidak hanya dilakukan secara langsung, tapi juga perilaku ini juga dapat dilakukan di media sosial.
Memberikan komentar tentang penampilan seseorang secara langsung dan atau melalui sosial media mungkin dianggap sebagai hal yang wajar, bahkan sebagian besar dari kita menganggapnya sebagai bentuk keakraban, sekadar basa-basi atau bercanda.
Faktanya, segala bentuk pernyataan negatif mengenai bentuk tubuh dan berat badan seseorang, yang sekarang populer dengan istilah body shaming ternyata termasuk salah satu bentuk bullying dan dapat dikenakan ancaman pidana.
Berikut adalah dampak dari melontarkan komentar negatif terhadap fisik seseorang bagi korban:
1. Berdampak pada sisi psikologis
Komentar negatif terhadap fisik seseorang yang dilakukan masyarakat tidak terlihat secara fisik, tapi berpengaruh besar pada mental dan psikologis seseorang. Bahkan, bisa berdampak bunuh diri karena depresi yang dialami korban.
2. Merasa kesepian yang lebih besar
Selain berkurangnya rasa percaya diri secara psikologis, seseorang yang mendapatkan komentar negatif terhadap fisiknya menjadi merasa tidak ada dukungan dari dalam dirinya sendiri mengenai bentuk tubuh yang dimilikinya dan ia tidak merasakan dukungan tersebut dari orang lain.
3. Beban penyakit akan lebih besar
Bagi yang juga mengalami fat shaming/body shaming, ia akan melakukan diet tanpa anjuran dokter, sehingga membuka peluang lebih besar dirinya terserang berbagai penyakit.
4. Korban menjadi tertutup
Seseorang yang menjadi korban yang mendapatkan komentar negatif pada fisiknya akan mengalami kesulitan untuk menjalin hubungan ataupun kesulitan untuk komunikasi dengan orang-orang sekitar.
5. Mengalami gangguan psikosomatis
Korban yang mendapatkan komentar negatif terhadap fisiknya akan mengalami emosi yang naik-turun dengan perilaku orang yang yang melontarkan komentar negatif tersebut terhadapnya.
Adapun gangguan psikosomatis yaitu gangguan fisik yang dipengaruhi emosi, contohnya pusing, sakit perut, mual, dan gangguan tidur.
Baca juga: Ada Hikmah Dan Pelajaran Dibalik Rasa Sakit Yang Kita Terima
Ladies, selain memberikan dampak negatif dari banyak sisi korban body shaming, ternyata berkomentar negatif terhadap bentuk fisik atau tubuh seseorang merupakan bentuk tindakan pidana loh.
Pada Pasal 27 Ayat 3 jo Pasal 45 Ayat 3 UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik sebagaimana yang telah diubah dalam UU Nomor 19 Tahun 2016 mengatur tentang body shaming.
Pasal 27 Ayat 3 menyebutkan bahwa “Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik”.
Sedangkan ancaman pidananya terdapat dalam Pasal 45 Ayat 3, yaitu “Setiap orang yang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (3) dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 750.000.000 (tujuh ratus lima puluh juta rupiah)”.
Tindak pidana terkait melakukan komentar negatif tentang fisik seseorang, tindak pidananya masuk kategori delik aduan. Maka, penyelidikan hingga penyidikan kasus baru dapat diproses jika ada pihak-pihak tertentu yang melapor ke polisi.
Selain itu, melontarkan komentar negatif terhadap fisik seseorang bisa membuat dikeluarkan dari pekerjaan. Kok bisa?
Adalah pelatih fitnes di Singapura, diberhentikan sementara karena berkomentar negatif atas fisik seseorang yang diunggahnya di Instagram-story miliknya. Pelatih fitnes tersebut terancam kehilangan pekerjaannya.
Shah Cutler, pelatih fitnes tersebut, kedapatan mengejek wanita yang sedang membeli es krim dan memposting-nya. “Wtf so fat still wanna ice cream? Disgusting,” komentar Shah, ketika memposting foto seorang wanita bertubuh gemuk yang sedang mengantri di sebuah toko es krim.
Postingan pria tersebut mengenai fisik seseorang mendulang protes dari netizen, meski postingannya tersebut telah dihapus olehnya. Postingan Shah Cutler tersebut berakibat diberhentikan sementara influencer dan atlet binaraga itu sebagai pelatih fitnes oleh pihak tempat fitnes ternama tersebut.
Penting diingat, semua makhluk ciptaan Tuhan. Tuhan menciptakan makhluk-Nya dengan begitu sempurna. Oleh kerana itu, merendahkan sesama, sama saja merendahkan apa yang sudah Tuhan ciptakan.
Nah Ladies, daripada sibuk ngurusin fisik seseorang dan melontarkan komentar yang tidak baik, lebih baik waktunya digunakan untuk kegiatan yang lebih bermanfaat!