5 Kalimat yang Termasuk Body Shaming

5 Kalimat yang Termasuk Body Shaming
nsd.co.id

Seruni.id – Body shaming adalah tindakan mengkritik atau mengejek penampilan fisik seseorang, baik secara langsung maupun tidak langsung. Tanpa disadari, mungkin kita pernah melontarkan kalimat yang termasuk body shaming dalam kehidupan sehari-hari, bahkan dengan dalih bercanda atau memberi saran. Nah, dalam artikel ini, Seruni akan membahas 5 kalimat yang sering dianggap remeh, tetapi sebenarnya termasuk body shaming. Apa saja? Mari simak ulasannya berikut ini:

 

1. “Wah, makin langsing aja nih! Makan apa sih?”

Kalimat di atas, terkesan seperti sebuah pujian, bukan? Walaupun tampaknya sepele bagi kita, tetapi kalimat tersebut bisa membuat orang yang merasa kurus menjadi insecure tentang berat badan mereka. Hal ini bisa memicu rasa tidak percaya diri dan mendorong mereka untuk makan secara berlebihan.

Bisa dibilang, kata-kata di atas merupakan sebuah kalimat yang termasuk body shaming. Alih-alih berkata demikian, kamu bisa memujinya dengan berkata, “Lama sekali tidak bertemu, kamu terlihat selalu keren! Aku senang deh bisa bertemu denganmu lagi,”.

 

2. “Kamu gemuk sekali, ya. Tapi kamu sebenarnya cantik kok!”

Perlu kalian ingat, gemuk atau gendut bukanlah sinonim dari jelek atau tidak menarik, ya. Bisa dilihat dari kalimat di atas, kata-katanya seolah menunjukkan bahwa memiliki tubuh besar berarti tidak menarik.

Jika temanmu sedang merasa berat badannya bertambah, mengatakan kalimat ini hanya akan memperkuat gagasan bahwa menjadi gemuk tidak menarik. Sebaliknya, berikan kata-kata penyemangat atau aksi nyata untuk mendukung temanmu. Misalnya, kamu ikut berolahraga bersama dan menerapkan pola hidup sehat.

 

3. “Enak ya jadi kamu, bisa makan apa saja tanpa takut gemuk”

Ya, di atas adalah salah bentuk kalimat yang termasuk body shaming yang sering tidak disadari oleh banyak orang. Banyak orang yang menganggap, bahwa kalimat di atas adalah sebuah pujian, tapi sebenarnya tidak. Pertama, kita tidak pernah tahu bagaimana perasaan orang tersebut tentang metabolisme atau ukuran tubuhnya.

Mereka mungkin sedang berjuang untuk menaikkan berat badan, sedang menderita penyakit tertentu, atau mungkin mereka bahagia dengan tubuh mereka tetapi tidak sadar akan pola makannya.

Di sisi lain, kalimat di atas juga mengisyaratkan bahwa ketika seseorang makan harus mengejar cita-cita bertubuh kurus dan bisa jadi mempromosikan kesalahpahaman soal makan yang dapat berdampak negatif pada semua orang yang mendengarkanmu.

 

4. “Aku merasa sangat gemuk deh!”

Mungkin kamu berpikir, mengeluhkan berat badan sendiri tidak akan merugikan orang yang mendengarnya. Namun, para ahli tidak sepakat pada hal tersebut.

“Ketika orang berkata, ‘aku merasa sangat gemuk hari ini,’ hal ini memperkuat gagasan pada individu yang gemuk bahwa tubuh yang mereka tinggali pada dasarnya salah,” kata Caroline Burkholder, RD, yang berspesialisasi dalam gangguan makan dan merupakan pemilik dari Nutrisi dan Konseling RootED di Knoxville, Tennessee.

Selain itu, ini bukanlah cara yang akurat untuk menggambarkan perasaan kamu, “Lemak bukanlah perasaan atau emosi yang sebenarnya,” kata Bahrami.

 

5. “Kok sekarang kamu terlihat lebih hitam sih?”

Kalimat body shaming berikutnya yaitu mengomentari tentang warna kulit seseorang seperti kata-kata di atas. Warna kulit adalah sesuatu yang tidak dapat diubah dengan mudah. Mengomentari warna kulit orang lain dapat membuat mereka merasa insecure dan tidak nyaman dengan diri mereka sendiri.

Baca Juga: 7 Artis yang Pernah Jadi Korban Body Shaming

Penting untuk diingat bahwa setiap orang memiliki bentuk dan ukuran tubuh yang berbeda. Tidak ada yang salah dengan memiliki tubuh yang tidak ideal. Kita harus saling menghargai dan tidak menjudge orang lain berdasarkan penampilan mereka. Mari kita bersama-sama menciptakan lingkungan yang positif dan bebas dari body shaming. Ingat, ya, setiap orang berhak untuk merasa nyaman dengan diri mereka sendiri.