Seruni.id – Islam menempatkan anak yatim pada posisi yang sangat tinggi. Islam pun mengajarkan kita untuk menyayangi dan memuliakan anak yatim, dan melarang melakukan tindakan yang dapat menyinggung perasaan mereka. Banyak sekali ayat-ayat Al-Qur’an dan hadist Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menerangkan tentang hal ini.
Dalam surat Al-Ma’un misalnya, Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, “Tahukah kamu orang yang mendustakan Agama, itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan kepada orang miskin.” (QS. Al-ma’un : 1-3)
Orang yang menghardik anak yatim dan tidak menganjurkan memberi makan kepada fakir miskin, dicap sebagai pendusta Agama yang ancamannya berupa api neraka. Dalam ayat lain, Allah juga berfirman, “Maka terhadap anak yatim janganlah engkau berlaku sewenang-wenang. Dan terhadap pengemis janganlah menghardik.”(QS. Ad-Dhuha : 9 – 10)
Hendaknya kita memuliakan anak yatim karena setidaknya ada tujuh keutamaan besar memuliakan anak yatim, antara lain:
1. Dekat dengan Rasulullah di Surga
Keutamaan yang bisa didapat dengan memuliakan anak yatim adalah memperoleh kedekatan dengan Rasulullah SAW di surga sedekat antara jari telunjuk dengan jari tengah, seperti yang telah difirmankan Rasulullah SAW.
Rasulullah SAW bersabda, “Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini”, kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, serta agak merenggangkan keduanya” (HR. Bukhari, Shahih Bukhari, Sahl bin Sa’ad As-Sa’idiy: 5304)
Seorang muslim yang ingin bersama dengan Rasulullah SAW di surga, maka disarankan untuk menyantuni anak yatim sebab Rasulullah SAW sudah memberikan janji surga untuk mereka dan jaraknya seperti jari telunjuk dengan jari tengah.
Ibnu Hajar Al Asqalanty Rahimahulla berkata, “Isyarat ini cukup untuk menegaskan kedekatan kedudukan pemberi santunan kepada anak yatim dan kedudukan Nabi, karena tidak ada jari yang memisahkan jari telunjuk dengan jari tengah.”
2. Memperoleh Perlindungan di Hari Kiamat
Rasulullah SAW bersabda, “Demi Allah yang mengutusku dengan kebenaran di hari kiamat Allah SWT tidak akan mengadzab orang yang mengasihi anak yatim dan berlaku ramah padanya serta manis tutur katanya. Dia benar-benar menyayangi anak yatim dan mengerti kekurangannya, dan tidak menyombongkan diri pada tetangganya atas kekayaan yang diperoleh Allah kepadanya.” (H.R. Thabrani)
3. Membawa Berkah ke Dalam Rumah
Dengan menyantuni dan memelihara anak yatim, maka akan banyak kelimpahan berkah yang ada pada rumah tersebut tidak peduli seberapa bagus atau jelek rumah tersebut.
Sebaik-baik rumah di kalangan kaum muslimin adalah rumah yang terdapat anak yatim yang diperlakukan dengan baik. Dan sejelek-jelek rumah di kalangan kaum muslimin adalah rumah yang terdapat anak yatim dan dia diperlakukan dengan buruk.” (HR. Ibnu Majah).
4. Terpenuhi Kebutuhan Hidup
Jangan pernah sia-siakan kesempatan untuk menyantuni anak yatim sebab tidak hanya berguna sebagai jaminan surga di akhirat, namun Allah SWT juga sudah menjanjikan akan memenuhi kebutuhan hidup bagi seseorang yang menyantuni anak yatim.
Apabila menyantuni anak yatim dilakukan, maka akan seperti berinfak di jalan Allah dan Allah SWT juga akan melipatgandakan harta bagi hamba yang menyantuni anak yatim tersebut.
“Barang siapa yang mengikutsertakan seorang anak yatim diantara dua orang tua yang muslim, dalam makan dan minumnya, sehingga mencukupinya maka ia pasti masuk surga.” (HR. Al-Baniy, Shahih At Targhib, Malik Ibnu Harits: 1895)
“Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zhalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).” (An-Nisa: 10)
5. Menumbuhkan Sifat Murah Hati
Rasulullah SAW bersabda, “Lima hal termasuk sunah para rasul, pemalu, murah hati, berbekam (hijamah), dan memakai wangi-wangian.” (HR Tirmidzi)
Murah hati menjadi tiang akal sehingga orang yang memberikan kasih sayang juga akan dikasihi. Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah sempurna keimanan salah seorang di antaramu sehingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” (HR Bukhari dan Muslim)
6. Mempertebal Iman dan Taqwa
Berbuat baik dengan menyantuni anak yatim akan mempunyai iman dan taqwa yang semakin kuat dan orang beriman ini akan selalu mematuhi perintah yang diberikan Allah SWT sehingga selalu berbuat baik seperti firman Allah SWT,
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnaya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa, yaitu orang-orang yang menafkahkan sebagian hartanya, baik diwaktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan” (Q.S. Ali-Imron : 133-134 )
7. Mendapat Pahala Setara dengan Jihad
Seseorang yang menyantuni anak yatim, maka akan memperoleh pahala yang setara dengan melakukan jihad di peperangan dalam membela agama Islam. Pahala yang sangat besar ini bisa dengan mudah kita peroleh dengan menyantuni sekaligus menyayangi anak yatim setulus tulusnya.
Barangsiapa mengurus tiga anak yatim maka ia ibarat orang yang melakukan qiyamul lail pada malam harinya, berpuasa pada siang harinya, berangkat pagi dan sore hari dengan pedang terhunus di jalan Allah, aku dan dia berada di surga seperti dua saudara sebagaimana dua ini yang bersaudara.” Dan beliau menempelkan dua jarinya, yaitu jari telunjuk dan jari tengah.” (HR. Ibnu Majah No. 3670)
Baca Juga: Anak Meninggal karena Kecelakaan, Wanita Usia 80 Tahun ini Putuskan untuk Rawat 800 Anak Yatim
Menyantuni anak yatim merupakan akhlaq yang sangat mulia di mata Allah SWT dan juga sesama manusia. Semoga kita termasuk orang-orang dekat dengan anak yatim dan mendapatkan tujuh keutamaan yang Allah dan rasul-Nya janjikan dan semoga kita terhindar dari dosa besar, yaitu memakan harta anak yatim. Aamiin.