Seruni.id – Selama ini kesan gelandangan bagi sebagian orang hanyalah orang yang hidup dipinggir jalan, mencari uang dengan bemodalkan belas kasihan dari orang lain. Sebenarnya, gelandangan adalah orang yang hidup dalam keadaan yang tidak memiliki tempat tinggal dan tidak memiliki pekerjaan tetap dan berkeliaran di tempat umum sehingga hidup mereka tidak sesuai dengan norma kehidupan yang layak di dalam masyarakat.
Di Amerika Serikat, seorang wanita gelandangan paruh baya ini berhasil mematahkan stigma negatif tentang gelandangan. Sebagai seorang tunawisma, ia tak pernah menghaapkan belas kasihan orang lain, yang ia lakukan bukanlah mengemis, melainkan meminta diajarkan membaca.
[read more]
Wanita ini bernama Amy Joe, ia tidak pernah meminta-minta uang dari orang-orang yang berlalu-lalang disekitarnya. Amy justru mendoakan orang-orang tersebut. Tak jarang, jika ada orang yang ingin memberinya uang, ia justru menolaknya, karena ia hanya ingin diajarkan membaca saja.
Selama Amy menjadi gelandangan, tidak ada satu pun orang yang suka rela mengajarinya membaca. Namun, hal tersebut tidak membuat Amy merasa gentar. Setiap hari ia selalu berdoa dan mencari orang yang bisa mengajarinya membaca. Hingga pada suatu ketika ia bertemu dengan seorang pengusaha muda bernama Greg Smith.
Ketika itu Amy melihat sosok Greg yang berjalan mengenakan pakaian stelan jas sangat rapi, Amy kemudian menghapiri dan menyapanya dengan ramah, tak lupa ia juga mendoakan pria itu. Greg pun terkejut, karena gelandangan itu tidak meminta uang sepeser pun, tapi dia justru mendoakannya.
“Selamat pagi, Tuan. Semoga hari-mu menyenangkan. Tuhan memberkati-mu” kata Amy.
Amy membuat Greg penasaran, karena Amy tidak seperti gelandangan yang biasa ia temui. Greg Smith adalah pendiri Hybrid Athletes di Orlando, Florida, perusahaan yang mempromosikan kesehatan dan kesejahtraan melalui olahraga, seperti dilansir dari Goods Times. Cerita Greg menganai Amy di sosial media pun menjadi viral.
“Minggu lalu Amy Joe seperti menjatuhkan sebuah bom padaku. Dia mendoakan ku dan dia bilang tidak bisa membaca. Amy Joe tidak merokok, minum, tidak memiliki kecanduan narkoba, atau apa pun hal-hal negatif. Dia hanya tidak bisa membaca dan sangat ingin bisa membaca” ujar Greg
Pada akhirnya, Greg bersedia mengajari Amy membaca. Mereka bertemu setiap hari Selasa sekitar 30 menit sampai satu jam hanya untuk makan bersama dan belajar membaca. Greg pun membelikan buku untuk Amy agar ia bisa berlatih saat Greg tidak ada.
“Amy memberitahu ku betapa sulit baginya untuk mendapatkan pekerjaan karena tidak bisa membaca.” Ungkap Greg
Uang yang Amy kumpulkan selama ini, ia gunakan untuk menyewa buku-buku di perpustakaan. Hal yang lebih menakjubkan lagi, Amy lebih suka belajar daripada menggunakan uang yang didapatnya untuk makan. Mungin ia akan berpikir bahwa dia bisa membeli makanan yang ia inginkan nanti ketika dia sudah menemukan pekerjaan yang lebih layak.
Sejak saat itu, Greg kerap menghabiskan waktu luangnya untuk mengajari Amy membaca. Dia menyewa satu buah buku di perpustakaan seminggu sekali sehingga mereka dapat membacanya bersama pada hari Selasa dan Amy bisa berlatih sendiri sepanjang hari.
[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
Belajar Ketulusan dari 5 Tunawisma yang Kisahnya Menginspirasi
[/su_box]
Tak hanya mengajari membaca, tak segan-segan Greg juga merubah penampilan Amy menjadi lebih baik lagi. Akhirnya mereka menjadi sahabat. Greg memberikannya makanan, minuman, dan beberapa hal lain yang mungkin ia butuhkan. Secara keseluruhan, Greg telah merawat Amy sejak saat itu. Untuk membalas budi Greg yang telah baik padanya, Amy sesekali membantu pekerjaan rumah seperti membelikannya kebutuhan bulanan.
[/read]