Seruni.id – Cinta adalah limpahan kasih sayang Allah SWT terhadap umatnya. Sehingga, Allah menciptakan manusia dan isinya dengan segala kesempurnaan. Hakikat cinta yang sebenarnya adalah hanya milik Allah SWT. Sebab, hanya Allah lah yang maha sempurna dan maha pemilik cinta.
Di dunia ini ada banyak jenis cinta, yang masing-masing dapat membawa pada dua hal, yaitu pahala ataupun dosa. Meski pada hakikatnya cinta adalah sebuah ibadah, tapi dalam kehidupan hal tersebut dapat menjadi petaka. Jika salah merasakannya, maka di akhirat kelak, perasaan itu justru menyeret seseorang ke neraka. Oleh karena itu, perasaan cinta mestilah tak ditujukan pada sesuatu yang salah apalagi haram. Berikut cinta “haram” yang harus dihindari.
1. Mahabbah Syirkiyyah
Apa yang dimaksud dengan Mahabbah Syirkiyyah? Perlu diketahui, ini merupakan salah satu jenis cinta yang ‘diharamkan’. Sebab, jenis cinta ini mengnadung kesyirikan. Di mana, si pencinta menunhankan cintanya kepada selain Allah. Sebagaimana firman Allah dalam QS. Al Baqarah ayat 165, yang artinya:
“Dan di antara manusia ada yang emnajdikan tandingan-tandingan selain Allah, mereka mencintainya sebagaimana mencintai Allah. Dan orang-orang yang beriman sangat besar kecintaannya kepada Allah.”
Maka dari itu, kita mesti berhati-hati, apabila kita mencintai sesuatu melebihi cinta kepada Sang Pencipta. Entah itu, cinta terhadap harta benda, pasangan, atau anak. Sebab, jika cinta kita kepada hal tersebut lebih besar daripada cinta kepada Allah, ancamannya adalah neraka jahanam yang kekal abadi.
2. Mahabbah Muharromah
Kemudian yang berikutnya, adalah Mahabbah Muharromah, yang berarti cinta maksiat. Mengapa cinta ini diharamkan? Sebab, biasanya cinta jenis ini ditunjukkan kepada orang kasfir, musyrikin, munafiqin, pelaku bid’ah, atau kepada mereka yang melanggar agama Allah. Bukan hanya pelakunya, tapi juga perbuatannya. Apabila seseorang cenderung mencintai perbuatan syirik, kafir, nifaq, bid’ah ataupun larangan syariat, maka termasuk cinta jenis ini.
3. Mahabbah Thabi’iyyah
Cinta tabiat atau Mahabbah Thabi’iyyah, menjadi salah satu jenis cinta yang dapat memabawa seseorang ke dalam neraka. Hukumnya, tidaklah haram, melainkan mubah. Namun, hukum mubah bisa berubah menjadi haram apabila rasa cinta terlalu berlebihan.
Seperti menunjukkan cinta kepada pasangan, anak, orangtua, sahabat, harta benda, dan lainnya. Lantas, mengapa disebut tabiat? Sebab, cinta ini merupakan sebuah perangai ataupun perasaan yang sudah menjadi fitrah manusia. Allah menciptakan manusia dengan segala perasaan cinta ini. Oleh karena itu, cinta ini hukumnya mubah alias dibolehkan atau sah-sah saja.
Lalu, kapan cinta ini menjadi haram? Sebagaimana yang telah dijelaskan pada jenis cinta pertama, yakni ketika rasa tersebut melebihi porsinya. Jika cinta tabiat ini melebihi cinta kepada Allah dan RasulNya, maka pelakunya akan berdosa dan terancam neraka.
Allah berfirman, “Katakanlah, ‘jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, dan sanak saudara kalian, harta kekayaan yang kalian usahakan, perniagaan yang kalian khawatirkan kerugian nya dan tempat tinggal yang kalian sukai, adalah lebih kalian cintai daripada Allah dan RasulNya serta berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.’ dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik,” (QS. At Taubah : 24).
Ibnu Katsir menafsirkan kalimat “maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya” dengan azab. Maksudnya, yakni tunggulah hukuman yang akan menimpa kalian. Sebuah hukuman berat akan diberikan pada para pelaku cinta tabiat yang berlebihan hingga menandingi cinta kepada Allah.
Baca Juga: Kumpulan Doa untuk Orang Tua Tercinta Lengkap dengan Artinya!
Dari penjelasan di atas, maka mulai saat ini, berhati-hatilah dalam mencita. Meski jatuh cinta rasanya indah, tapi dapat menjerumuskan kita pada azab yang begitu pedih. Patokannya hanya satu, yakni rasa cinta kita semestinyalah tak melebihi cinta kepada Allah. Rasa cinta kita semestinyalah muncul karena cinta kepada Allah.