7 Fakta Candi Borobudur, Destinasi Populer di Jawa Tengah

7 Fakta Candi Borobudur, Destinasi Populer di Jawa Tengah
kompas.com

Seruni.id – Candi Borobudur adalah salah satu destinasi wisata terpopuler yang terletak di Magelang, Jawa Tengah. Kemegahan arsitektur Candi Borobudur, tak lepas dari sejarah panjang berkembangnya agama Buddha di Indonesia. Tempat tersebut selalu dipadati oleh turis yang datang dari berbagai daerah dan negara sepanjang tahunnya. Namun, apakah kamu sudah tahu, bahwa ada beberapa fakta unik tentang Candi Borobudur ini? Selengkapnya, kamu bisa menyimak ulasannya berikut ini, ya.

7 Fakta Candi Borobudur, Destinasi Populer di Jawa Tengah
pixabay.com

 

1. Dibangun pada Abad ke-8

Banyak yang bertanya-tanya, menganai kapan Candi Borobudur itu dibangun. Diperkirakan, pembangunan tempat tersebut dilakukan antara abad ke-8 dan ke-9. Membangun candi yang begitu megah nan mewah, bukan waktu yang sebentar. Dibutuhkan waktu sekitar 75-100 tahun untuk bisa menyelesaikannya pada masa pemerintahan Raja Samaratungga. Namun sayangnya, tidak ada bukti yang nyata mengenai alasan utama tempat itu dibangun. Kemudian, seiriing berkembangnya kerajaan Islam di Jawa, Candi Borobudur mulai ditinggalkan pada abad ke-14.

 

2. Ditemukan oleh Gubernur Jenderal Inggris

Pada tahun 1814 silam, seorang Gubernur Jenderal Inggris di Jawa, Sir Thomas Stamford Raffles, menemukan Candi Borobudur. Ia menuliskan kisah ini pada sebuah buku berjudul The History of Java atau Sejarah Pulau Jawa. Atas perintahnya, H.C Cornelius ditugaskan untuk membersihkan area tempat tersebut untuk dipelajari. Perlahan tapi pasti, akhirnya semakin banyak pihak yang ingin menyelamatkan situs Candi Borobudur.

 

3. Sempat Ingin Dibongkar untuk Disimpan dalam Museum

Ternyata di balik kemegahan Candi Borobudur, banyak sekali para artefak tertarik untuk mengoleksinya. Banyak bagian-bagian yang diminati, salah satunya adalah kepala arca. Sehingga banyak sekali patung Buddha yang ditemukan tanpa kepala. Parahnya, Pemerintah Hindia Belanda juga memberikannya secara sukarela pada 1896. Lima acra Buddha beserta 30 batu dengan 30 batu relief, dua patung singa, arca penjaga, batu bentuk tangga, dan sebagainya diserahkan kepada Raja Thailand, Chulalongkom. Koleksei tersebut bia kamu lihat di Museum Nasional Bangkok.

Maraknya pencurian kala itu, membuat kepala inspektur artefak budaya menyarakan agar Borobudur dibongkar seluruhnya pada 1882. Reliefnya dipindahkan ke museum, agar kasus serupa tak kembali terjadi. Bayangkan bagaimana jika saat itu keputusan tersebut benar-benar terjadi? Namun untunya, seorang arkeolog yang ditunjuk pemerintah, Groenveldt mengatakan bahwa keputusan itu terlalu berlebihan.

 

4. Terdiri dari Dua Juta Balok Vulkanik

Banyak yang memperdebatkan tentang Borobudur, termasuk hipotesa candi dibangun di atas sebuah danau purba yang mengering. Dugaan tersebut pun diperkuat ketika ada bukti terendamnya bagian dasar candi pada abad ke-13 dan ke-14. Kendati demikian, hingga saat ini pembangunan Candi Borobudur masih menjadi misteri. Namun, salah satu yang sudah pasti ialah, candi terdiri dari dua juta balok batu vulkanik yang terpahat dengan baik. Masing-masing balok saling mengunci, sehingga candi tetap kokoh hingga detik ini.

 

5. Relif di Candi Borobudur Mengisahkan Tentang Kehidupan Buddha

2.672 pahatan relief tersebar di sana, dengan masing-masing ukuran kurang lebih 123 x 123 meter. 1.460 di antaranya, mengisahkan tentang kehidupan Buddha, sisanya sekadar relief dekoratif saja. Salah satu kisahnya yaitu tentang kelahiran Buddha yang diceritakan pada relief Jakarta dan Awadana. Selain itu, juga terdapat 504 arca Buddha yang terletak dalam 432 relung dan 72 stupa berlubang. Ada pula 100 talang berbentuk patung ikan berkepala gajah sebagai saluran air.

 

6. Candi Borobudur Dipugar Dua Kali

1885 menjadi tahun di mana Candi Borobudur kembali. Kala itu, Ketua Masyarakat Arkeologi di Yogyakarta, Yzerman, menemukan kaki tersembunyi. Penemuan itu lantas membuat pemerintah Hindia Belanda menjaga kelestarian candi. Tiga orang ahli dipilih untuk meneliti Candi Borobudur. Di anataranya yakni, Breandres seorang sejarawan seni, Theodoor van Erp insinyur sekaligus anggota tentara Belanda, dan Van der Kamer. Namun sayang, keterbatarasan anggaran membuat pemugaran tidak berjalan sesuai rencana.

Pemugaran hanya memusatkan perhatian pada merawat patung dan batu. Sebelumnya ada usaha untuk memperbaiki tata letak batu, stupa, dan drainase. Rekonstruksi chattra juga sempat dilakukan, tapi hanya menggunakan sedikit batu asli. Akibatnya, chattra tidak dapat dipertanggungjawabkan keasliannya. Hal tersebut pun membuat Van Erp membongkarnya. Bagian tidak sempurna tersebut disimpan di Museum Karmawibhangga Borobudur. Demi menyelamatkan tempat tersebut, akhirnya pemerintah Indonesia mengajukan pemugaran kepada masyarakat internasional.

Rencana tersebut membuahkan hasil, sehingga UNESCO tergerak untuk membantu memulihkan Borobudur. Kemudian pada tahun 1973, Pemugaran Candi Borobudur diresmikan Presiden RI ke-2, Soeharto. Pemugaran yang menghabiskan dana US$6,9 juta tersebut selesai pada 1984. Alhasil, UNESCO mendaftarkan Candi Borobudur sebagai salah satu Situs Warisan Dunia pada 1991.

 

7. Sempat Rusak Akibat Bencana Alam

Pada tanggal 21 Januari 1985 silam, sedikitnya ada sembilan stupa rusak parah akibat bom. Di mana, serangan tersebut dikomandoi oleh seorang muslim beraliran eskrem, yakni Husein Ali Al Habsyie. Karena hal tersebut, ia pun harus menerima hukuman penjara seumur hidup. Kemudian, kerusakan kembali terjadi yang diakibatkan oleh gempa berkekuatan 6,2 Skala Rithcter di Jawa Tengah. Kejadian nahas tersebut mengakibatkan banyak korban jiwa dan kerusakan ringan di Borobudur.

Baca Juga: 7 Daftar Tempat Wisata Magelang, Indah dan Menyenangkan!

Demikianlah tujuh fakta menarik tentang Candi Borobudur yang harus kita ketahui. Lalu, apakah kamu sudah pernah menapakkan kaki ke sana? Jika sudah, bagaimana pengalamanmu ketika berada di tempat tersebut? Boleh share pengalamanmu di kolom komentar, ya.