Sejarah Rumah Sakit Indonesia di Gaza

Sejarah Rumah Sakit Indonesia di Gaza
news.okezone.com

Seruni.id – Nama Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Gaza, Palestina, sedang ramai diperbincangkan usai menjadi salah satu bangunan yang menjadi sasaran penyerangan Israel. Rumah sakit ini juga menjadi saksi betapa banyaknya tumpah darah orang-orang yang menjadi korban atas kekejian para Zionis Israel. Sebab, Israel terus melakukan serangan bebas di berbagai tempat, termasuk di area rumah sakit ini.

Al Jazeera melaporkan adanya serangan dalam satu hari ke daerah Taliza’tar, yang lokasinya sangat dekat dengan Rumah Sakit Indonesia, pada Kamis 10 November 2023.

“Rumah Sakit Indonesia mengalami kerusakan fisik. Indonesia sekali lagi mengutuk serangan-serangan biadab terhadap warga dan obyek sipil, khususnya fasilitas-fasilitas kemanusiaan di Gaza,” ungkap juru bicara Kemlu RI, Lalu Muhammad Iqbal dalam rilis resmi, Jumat 10 November 2023.

Berbicara tentang Rumah Sakit Indonesia di Gaza, banyak yang belum tahu bahwa rumah sakit ini dibangun atas dasar solidaritas dan kepedulian rakyat Indonesia. Untuk lebih jelasnya, Seruni akan mengulas sejarahnya berikut ini:

 

Sejarah Rumah Sakit Indonesia di Gaza

Sejarah Rumah Sakit Indonesia di Gaza
mer-c.org

Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Gaza, Palestina, dibangun atas dasar solidaritas dan kepedulian rakyat Indonesia terhadap rakyat Palestina. Pembangunan rumah sakit ini, merupakan inisiatif dari Medical Emergency Rescue Committee atau yang kita kenal dengan sebutan MER-C Indonesia. MER-C sendiri merupakan sebuah organisasi kemanusiaan yang telah lama aktif memberikan bantuan kemanusiaan terhadap Palestina.

Pembangunan RSI di Gaza ini, mulai dibangun sejak Mei 2011 silam dan diresmikan oleh mantan Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla, pada 2015. Tahukah kalian? Rupanya, dana yang digunakan untuk membangun RSI ini, murni dari sumbangan rakyat Indonesia, tanpa ada campur tangan dari pemerintah Indonesia. Adapun total dana yang terkumpul untuk pembangunan tersebut yakni mencapai Rp126 miliar. Jumlahnya yang fantastis membuktikan, bahwa rakyat Indonesia memiliki empati dan rasa peduli yang tinggi terhadap Palestina.

Rumah Sakit Indonesia di Gaza ini, terletak di kota Bayt Lahiya, Jalur Gaza, Palestina. Rumah sakit yang teridir dari tiga lantai ini berdiri di atas lahan seluas 16.261 meter persegi. RSI Gaza memiliki kapasitas 100 tempat tidur rawat inap, empat ruang operasi, dan 10 tempat tidur Intensive Care Unit (ICU).

RSI Gaza telah menjadi salah satu fasilitas kesehatan terpenting di Jalur Gaza. Rumah sakit ini memberikan pelayanan kesehatan kepada seluruh masyarakat Gaza, tanpa memandang latar belakang agama, suku, atau bangsa. RSI Gaza juga menjadi salah satu pusat rujukan bagi rumah sakit-rumah sakit lain di Jalur Gaza.

RSI Gaza menyediakan berbagai macam pelayanan kesehatan, termasuk:

  • Pelayanan rawat inap
  • Pelayanan rawat jalan
  • Pelayanan operasi
  • Pelayanan Intensive Care Unit (ICU)
  • Pelayanan laboratorium
  • Pelayanan radiologi
  • Pelayanan farmasi

Dalam sejarahnya, RSI Gaza telah beberapa kali terdampak oleh serangan Israel. Pada tahun 2014, RSI Gaza mengalami kerusakan parah akibat serangan Israel. Namun, rumah sakit ini berhasil diperbaiki dan kembali beroperasi.

Pada tahun 2021, RSI Gaza kembali menjadi sasaran serangan Israel selama. Serangan ini mengakibatkan beberapa fasilitas di RSI Gaza mengalami kerusakan, termasuk ruang operasi dan ICU. Namun, RSI Gaza tetap memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Gaza, bahkan di tengah kondisi yang sulit.

Baca Juga: 4 Jurnalis Perempuan Palestina: Tangguh dan Pemberani di Tengah Teror

RSI Gaza merupakan simbol solidaritas dan kepedulian rakyat Indonesia terhadap rakyat Palestina. Rumah sakit ini telah memberikan dampak yang signifikan bagi kehidupan masyarakat Gaza, baik dari segi kesehatan maupun kemanusiaan. RSI Gaza merupakan bukti nyata bahwa solidaritas dan kepedulian dapat mengubah dunia.