Seruni.id – Apa saja sih ciri-ciri jahitan kering pasca melahirkan normal? Pertanyaan ini kerap kali muncul ketika seorang ibu baru saja melahirkan bayinya secara normal, tetapi mendapatkan jahitan akibat robekan pada bagian vagina. Nah, untuk tahu seperti apa tanda atau ciri-ciri jahitan kering pasca melahirkan normal, simak ulasannya berikut ini.
Saat proses persalinan normal berlangsung, ibu hamil akan mengenjan kuat untuk membuka jalan lahir bagi bayi. Ketika mengenjan dan mendorong bayi keluar dari rahim, miss v dan perineumnya akan mengalami tekanan yang sangat kuat. Hal ini memungkinkan terjadinya luka robek pada vagina dan perineum yang dapat menyebabkan perdarahan pasca persalinan normal. Oleh karena itu, untuk memperbaiki bagian tersebut, dokter atau bidan akan melakukan penjahitan.
Selain robekan alami akibat proses mengenjan, jahitan pasca melahirkannormal juga dilakukan jika ibu menjalani prosedur episitomi, yaitu sayatan yang dibuat di perineum dan miss v ibu untuk mempermudah proses kelahiran bayi. Biasanya, prosedur tersebut dilakukan pada ibu dengan kondisi tertentu, seperti menderita penyakit serius, misalnya penyakit jantung, persalinan lama, dan bayi sungsang.
Sebelum membahas bagaimana ciri-ciri jahitan kering pasca melahirkan normal, ketahui dulu apa yang dimaksud dengan jahitan episiotomi berikut ini:
Apa yang Dimaksud dengan Jahitan Episiotomi?
Biasanya dokter atau bidan akan melakukan sebuah prosedur yang bernama episiotomi, yang bertujuan untuk mencegah terjadi robekan vagina yang lebih besar saat menjalani persalinan normal. Jika episiotomi selesai dilakukan, kemudian luka di area perineum akan diperbaiki hingga tetutup. Jahitan tersebut biasaya akan berwarna hitam, tapi ada pula yang berwarna lain atau bening. Untuk dapat melihat bagaimana bentuk jahitan tersebut, maka kamu dapat memeriksanya pada area di antara vulva dan anus.
Perlu diketahui, bahwa jahitan episiotomi dapat larut dan terserap oleh kulit. Sehingga kamu tidak perlu datang lagi ke rumah sakit untuk melepasnya. Biasanya, jahitan akan larut hanya dalam waktu beberapa hari saja dan akan hilang dengan sendirinya kurang lebih selama 2 sampai 4 minggu. Jahitan episiotomi jarang menimbulkan komplikasi akibat penggunaannya. Mungkin kamu hanya akan menemukan sisa benang jahitan episiotomi yang berupa noda berwarna hitam saat menyeka area kemaluan dengan tisu.
Manfaat Melakukan Episiotomi
Prosedur espisiotomi memiliki sejumlah manfaat, di antaranya:
- Mempercepat jalan keluar bayi, meminimalisir keluarnya darah, sehingga dapat mencegah infeksi pasca melahirkan normal.
- Irisan halus dalam episiotomi lebih mudah diperbaiki daripada robekan yang tidak beraturan.
- Menghindari luka otot vagina dan parineum.
- Menghindarkan risiko kepala bayi menabrak perineum.
- Dapat memperpendek durasi mengenjan dan mendorong bayi keluar.
Berapa Lama Luka Pasca Jahitan Akan Sembuh?
Ada beberapa alasan mengama prosedur episiotomi dilakukan saat persalinan normal. Entah karena kelahiran bayi pertama, posisi bayi yang sungsang, bayi terlahir lebih dari 4 kilogram, atau karena bayi lahir dengan alat bantu forceps. Untuk menyembuhkan luka jahitan, dibutuhkan waktu sekitar 2 sampai 4 minggu.
Meski demikian, biasanya setiap orang memiliki waktu yang berbeda-beda penyembuhannya, tergantung seberapa besar jahitannya. Jahitan episiotomi biasanya akan sembuh pada bulan pertama atau lebih setelah kelahiran si kecil, tetapi bersiaplah untuk kemungkinan terjadinya memar dan bengka, dimana hal itu tersebut secara alami.
Bagaimana Ciri-ciri Jahitan Kering Pasca Melahirkan Normal?
Bagi para ibu yang baru saja melakukan persalinan secara normal, sepertinya kamu perlu mengetahui bagaimana tanda atau ciri-ciri jahitan kering pasca melahirkan normal. Agar nantinya kamu tidak bingung untuk melakukan perawatan usia melahirkan secara normal. Adapun ciri-ciri jahitan kering pasca melahirkan normal adalah sebagai berikut:
Sebenarnya untuk mengetahui ciri-ciri jahitan kering pasca melahirkan normal sangatlah mudah. Kamu bisa mencari tahunya sendiri, yaitu dengan menggunakan cermin yang dihadapkan pada area vagina. Kamu bisa mengecek apakah luka pada perineum kondisinya sudah semakin membaik atau belum sepenuhnya pulih.
Ciri utama yang menjadi indikasi bahwa jahitan sudah kering adalah berkurangnya rasa nyeri di area jahitan. Namun, untuk mengetahui secara pasti tentang ciri-ciri jahitan kering pasca melahirkan normal, ada baiknya kamu mendatangi dokter kandungan untuk sekaligus melakukan kontrol.
Waspadai Jahitan Lepas Pasca Melahirkan
Selain mengetahui ciri-ciri jahitan kering pasca melahirkan, penting juga untuk mewaspadai tanda-tanda jahitan lepas. Meski hal ini jarang terjadi, tapi bukan tidak mungkin untuk bisa terjadi. Biasanya, lepasnya jahitan pasca melahirkan normal terjadi akibat adanya infeksi atau tekanan pada jahitan. Ketika jahitan lepas maka akan meninggalkan luka terbuka. Apa saja cirinya?
- Mengalami rasa sakit di area jahitan.
- Keluarnya darah dari vagina.
- Adanya cairan yang tampak seperti keputihan atau nanah.
- Pembengkakan yang tidak wajar di area vagina.
- Demam karena infeksi.
Jika merasakan ciri-ciri di atas, segeralah melakukan konsultasi pada dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Tips Menjaga Jahitan Pasca Melahirkan Agar Cepat Kering
Agar jahitan lebih cepat kering, ada beberapa hal yang perlu dilakukan, di antaranya:
- Selalu jaga kondisi miss v agar tetap bersih, dengan mandi paling tidak sehari sekali.
- Gunakan sanitary pad dan ganti secara berkala, agar area perineum tetap kering dan bersih.
- Mengonsumsi makanan bergizi, sebagai contoh makanan tinggi serat yang bisa mencegah risiko konstipasi. Jika terjadi sembelit, dikhawatirkan akan membuatmu mengenjan keras saat BAB, sehingga akan memperlambat proses penyembuhan.
- Hindari berhubungan seks, sampai kondisi benar-benar pulih.
Baca Juga:
- 8 Manfaat USG yang Wajib Diketahui oleh Ibu Hamil
- Mengenal Metode ERACS yang Dilakukan Aurel Hermansyah Saat Melahirkan
Demikilah ciri-ciri jahitan kering pasca melahirkan normal yang perlu kamu ketahui. Jika menjumpai masalah dalam proses pemulihan, seperti rasa nyeri yang tidak berkurang, adanya perdarahan, vagina mengeluarkan flek, berbau tidak sedap, hingga membuat demam, jangan menunda untuk segera memeriksakan diri ke dokter. Hal ini guna mendapatkan penanganan yang lebih tepat. Semoga bermanfaat.