Seruni.id – Istilah baby blues mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kita. Kondisi ini kerap kali dialami oleh para wanita setelah mereka melahirkan. Sebenarnya, apa sih baby blues itu, seperti apa gejala dan cara mengatasinya? Mari temukan jawabannya di bawah ini:
Pengertian Baby Blues
Baby blues adalah kondisi di mana emosional seseorang sedang tidak stabil. Seperti yang telah disinggung sebelumnya, kondisi ini biasanya dialami oleh ibu yang baru melahirkan. Gejalanya pun beragam dan bisa muncul dalam beberapa hari pasca melahirkan dan berlangsung selama beberapa minggu.
Gejala Baby Blues
Setiap wanita yang mengalami baby blues pasca melahirkan, biasanya gejala yang muncul adalah sebagai berikut:
1. Perasaan Sedih Hingga Menangis Tanpa Alasan
Ibu mungkin merasa sedih secara tiba-tiba atau menangis tanpa alasan yang jelas. Ini bisa terjadi dalam situasi yang seharusnya menyenangkan atau bahagia.
2. Sensitif dan Mudah Tersinggung
Mereka yang mengalami baby blues, cenderung lebih sensitif dan mudah tersinggung daripada biasanya. Hal-hal kecil atau komentar yang tidak berarti saja, bisa memicu reaksi emosional yang berlebihan.
3. Perasaan Lelah yang Berlebihan
Pasca melahirkan, ibu sering mengalami kelelahan fisik karena perubahan hormonal, kurangnya waktu tidur, dan tuntutan merawat bayi yang baru lahir. Kelelahan tersebut bisa menyebabkan perasaan kewalahan dan emosi yang tidak stabil.
4. Gangguan Tidur
Gangguan tidur umum terjadi pada ibu dengan baby blues. Ibu mungkin mengalami kesulitan tidur, sulit untuk tidur nyenyak, atau terbangun terlalu sering di malam hari, meskipun bayi tidur.
5. Kurang Nafsu Makan
Beberapa ibu dengan kondisi tersebut mungkin mengalami perubahan pada nafsu makan. Ini bisa berarti hilangnya nafsu makan dan penurunan berat badan, atau sebaliknya, peningkatan nafsu makan dan makan berlebihan sebagai respons emosional.
6. Perasaan Cemas yang Berlebihan
Ibu dengan baby blues mungkin merasa cemas, khawatir, atau takut yang berlebihan tentang kemampuannya dalam merawat bayi, kesehatan bayi, atau perubahan dalam kehidupan mereka.
7. Perasaan Tidak Berdaya
Gejala baby blues berikutnya yaitu perasaan tidak berdaya, kehilangan minat pada kegiatan yang biasa dinikmati, atau kehilangan minat pada diri sendiri.
Cara Mengatasi Baby Blues
Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan guna mengatasi kondisi tersebut, di antaranya:
1. Pentingnya Dukungan Sosial
Ketika seorang ibu yang baru melahirkan mengalami baby blues, penting sekali untuk diberikan dukungan. Misalnya, dukungan dari keluarga terutama suami, teman, atau komunitas ibu lainnya. Berbicaralah dengan orang-orang terdekat dan jangan ragu untuk meminta bantuan apabila membutuhkan.
2. Mendapatkan Istirahat yang Cukup
Cobalah untuk mendapatkan istirahat yang cukup ketika bayi tidur. Jika mungkin, mintalah bantuan dari pasangan, keluarga, atau teman untuk membantu menjaga bayi sehingga kamu dapat beristirahat.
3. Melakukan Perawatan Diri
Meski kamu harus fokus mengurus si kecil, tetapi jangan lupa juga untuk merawat dirimu sendiri, ya. Luangkanlah waktu untuk melakukan hal-hal yang kamu nikmati. Seperti membaca, berjalan-jalan singkat, atau sekadar melakukan aktivitas relaksasi. Dan yang terpenting jagalah pola makan yang sehat dan pastikan kamu mendapatkan cukup air minum.
4. Olahraga dan Aktivitas Fisik
Olahraga ringan atau melakukan aktivitas fisik yang disukai dapat membantu meningkatkan suasana hati dan energi. Konsultasikan dengan dokter mengenai jenis olahraga yang aman untuk kamu lakukan setelah melahirkan.
5. Mintalah Bantuan
Jika gejala yang berlanjut atau semakin memburuk, jangan ragu untuk mencari bantuan medis. Dokter atau profesional kesehatan mental dapat memberikan saran dan dukungan yang tepat.
Baca Juga: Ciri-ciri Jahitan Kering Pasca Melahirkan Normal, Seperti Apa?
Penting untuk diingat bahwa kondisi tersebut umum terjadi dan cenderung membaik seiring waktu. Namun, jika gejala yang kamu alami berlanjut atau mengganggu kehidupan sehari-hari, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk mendapatkan evaluasi lebih lanjut dan mungkin diagnosis yang tepat serta pengelolaan yang diperlukan.