Seruni.id – Pernahkah kamu merasa tidak nyaman saat di jalan karena teriakan atau sapaan eksplisit dari orang asing? Tindakan tersebut, yang dikenal sebagai catcalling, merupakan fenomena berbahaya yang sering dialami banyak orang, terutama perempuan.
Catcalling tidak hanya sebatas teriakan atau sapaan, tetapi juga termasuk komentar tentang penampilan, siulan, peluit, klakson mobil, dan gestur provokatif. Tindakan ini dapat membuat korban merasa terancam, malu, dan takut. Lantas, apa itu sebenarnya catcalling?
Pengertian Catcalling
Catcalling sering kali dianggap sepele oleh kebanyakan orang, terutama oleh pelaku. Padahal, catcalling merupakan salah satu bentuk pelecehan seksual secara verbal maupun non verbal yang kerap terjadi di ruang publik. Tindakan ini bisa berupa komentar atau ucapan yang tidak pantas tentang penampilan fisik atau pakaian seseorang, siulan, peluit, klakson mobil, dan gestur provokatif.
Tindakan tersebut bisa menyebabkan rasa tidak nyaman atau penderitaan yang besar bagi para korbannya, yang sebagian besar adalah wanita. Ketika catcalling terjadi, pelaku sering kali berkeinginan untuk menarik perempuan tersebut dan merendahkannya.
Memberi perhatian pada tubuh seolah-olah itu hanya sebuah objek estetika atau kualitas seksual, berarti merendahkan seseorang. Hal ini kemudian memosisikan harga diri pelaku seolah lebih tinggi.
Contoh Tindakan Catcalling
Bagi para wanita, kita mesti berhati-hati dan selalu waspada dengan hal tersebut. Selain itu, kita juga perlu mengetahui contoh tindakan catcalling yang sering terjadi. Tindakan pelecehan ini terbagi menjadi dua jenis, yakni secara verbal dan non verbal. Adapun contoh tindakannya adalah sebagai berikut:
Verbal
- Pelaku melontarkan kata-kata yang tidak sopan terkait penampilan fisik atau pakaian.
- Pelaku menggunakan gestur fisik untuk memberikan penilaian terhadap penampilan korban.
- Memberikan pujian yang tidak diinginkan dan membuat korbannya merasa tidak nyaman.
- Tindakan yang berupa siulan, peluit, dan klakson mobil.
- Ajakan untuk berkencan.
- Atau bisa dengan melontarkan kata-kata kasar dan kotor.
Non Verbal
- Tatapan yang tidak senonoh. Misalnya, menatap tubuh korban dengan cara yang tidak pantas.
- Gestur yang provokatif. Seperti mencolek, melambaikan tangan, mejilat bibir, atau menunjukkan gestur seksual.
- Kadang-kadang, mereka juga mengikuti tarfetnya saat mereka berjalan atau bepergian seorang diri.
Dampak Catcalling pada Kesehatan Mental
Banyak yang menganggap, bahwa catcalling adalah masalah sepele atau sebuah candaan yang bisa cepat dilupakan oleh pelaku maupun korbannya. Padahal, masalah ini tidak sesederhana itu. Tanpa disadari oleh pelaku, tindakan tersebut bisa menyisakan trauma yang mendalam hingga berpengaruh terhadap kesehatan mental. Ada beberapa dampak akibat catcalling pada kesehatan mental korban, yaitu:
- Selalu merasa tidak aman dan nyaman.
- Pergerakan di ruang publik menjadi terbatas.
- Merasa malu dan tidak percaya diri.
- Serta menganggu kesehatan mental lainnya.
Cara Menghindari Catcalling
Berikut ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk menghindari atau melawan pelaku catcalling:
Hindari Jalanan di Mana Ada Gerombolan Laki-laki
Siapapun bisa menjadi pelaku, tetapi kebanyakan pelakunya adalah laki-laki. Oleh karena itu, sebisa mungkin hindarilah jalanan di mana ada gerombolan laki-laki. Ketika mereka berkumpul, mereka merasa lebih percaya diri untuk mengganggu perempuan yang lewat di sekitarnya. Mereka akan membuat perempuan ini terlihat malu. Tindakan seperti itu justru akan membuat perempuan merasa tidak aman.
Jalan Terus dan Abaikan
Namun, kalau kamu tidak bisa menghindari gerombolan laki-laki tersebut. Maka yang bisa kamu lakukan adalah tetap berjalan dan abaikan mereka. Berjalanlah seorang kamu tidak mempedulikan apapun yang mereka lakukan. Tak masalah jika kamu dibilang “sombong” atau ditertawakan.
Beri Tatapan Marah
Sebagai perempuan, kita harus memiliki sikap yang berani agar tidak mudah disepelekan oleh orang lain. Jadi, ketika kamu menjadi korban catcalling, beranikan diri unutk mentap mereka dengan tatapan marah. Walaupun hal tersebut tidak lantas membuat mereka berhenti melakukan catcalling pada wanita lain, tetapi kamu bisa membuatnya berhenti catcalling pada dirimu. Nyali mereka akan ciut untuk melakukan hal serupa padamu. Mereka justru kaget karena tidak menyangka kamu akan memberi reaksi tersebut.
Tegur dengan Rasa Percaya Diri
Melawan catcalling secara langsung memang berisiko. Tapi, kamu bisa menegurnya saat di-catcalling. Pastikan kamu percaya diri dan berani saat menegur. Tunjukkan bahwa kamu tidak menyukai perbuatan tersebut.
Jangan Menggunakan Perhiasan Berlebihan
Catcalling bisa berujung pada tindakan kriminal. Oleh karena itu, usahakan untuk tidak menggunakan perhiasan berlebihan ketika melewati gerombolan laki-laki tersebut.
Baca Juga: Najwa Shihab Jadi Korban Pelecehan Verbal Oleh Komika Felix Seda
Demikianlah ulasan Seruni mengenai catcalling. Mulai dari pengertian, contoh tindakan, dampak, hingga cara mencegah atau melawan. Dengan bersama-sama melawan catcalling, kita dapat menciptakan ruang publik yang aman dan nyaman bagi semua orang. Semoga bermanfaat!