Apa yang Harus Kita Lakukan Ketika Orang Terdekat Mengalami Trauma?

Apa yang Harus Kita Lakukan Ketika Orang Terdekat Mengalami Trauma?
haibunda.com

Seruni.id – Apa yang harus kita lakukan ketika orang terdekat mengalami trauma? Perlu diketahui, trauma merupakan respons emosional terhadap perisitwa mengeringan yang dialami oleh seseorang. Entah itu kecelakaan, mengalami kekerasan, atau bencana alam. Trauma dapat memicu reaksi jangka panjang seperti emosi yang tidak terduga, selalu mengingat momen yang mengerikan tersebut, hubungan yang tegang, bahkan bisa menyebabkan gejala fisik seperti sakit kepala atau mual.

Apa yang Harus Kita Lakukan Ketika Orang Terdekat Mengalami Trauma?
lifestyle.kompas.com

Reaksi tersebut adalah hal yang normal usai mengalami peristiwa yang mengerikan. Namun, tak jarang, reaksi tersebut juga bisa membuat mereka sulit untuk melanjutkan hidup. Penyembuhan trauma memang membutuhkan bantuan dari profesional. Namun, sebagai orang terdekat kita bisa memberikan dukungan kepada mereka. Lalu, apa sih yang bisa kita lakukan? Berikut Seruni telah merangkumnya:

 

1. Memberikan Dukungan Sosial

Ketika orang terdekat kita mengalami trauma akibat sebuah peristiwa yang mengerikan, kita bisa memberikan dukungan sosial kepada mereka. Pasalnya, seseorang yang mengalami hal tersebut, kerap kali menarik diri dari lingkungan sosial, mereka memilih untuk menyendiri sambil mengingat momen mengerikan yang dialaminya.

Maka dari itu, jika kamu mendapati orang terdekat mengalami trauma, sebaiknya berikanlah dukungan sosial terhadapnya. Misalnya, dengan tidak mengungkit kembali kejadian yang mereka alami, selalu mendampingi, ajak untuk membicarakan topik yang menyenangkan, melakukan aktivitas yang menyenangkan, atau jika perlu kamu bisa mengajaknya untuk konsultasi ke ahli kesehatan mental. Dengan begitu, mereka akan merasa dicintai dan diperhatikan, yang tentunya hal tersebut lebih dibutuhkan oleh mereka.

 

2. Jadilah Pendengar yang Baik

Selain memberikan dukungan sosial, kita juga bisa menjadi pendengar yang baik bagi mereka yang mengalami trauma. Sebab, meereka yang mengalami hal tersebut, sebenarnya sangat membutuhkan teman bercerita. Sehingga ketika mereka mengalami trauma dan menceritakannya padamu, maka dengarkan saja keluh kesahnya dengan baik.

Hindari memotong pembicaraannya, apalagi sampai menghakimi. Karena kedua hal tersebut hanya akan membuat kondisi mental mereka menjadi lebih buruk, bahkan membuat traumanya lebih lama untuk pulih. Maka penting sekali untuk menjadi pendengar yang baik bagi mereka.

 

3. Menghindari Hal-hal yang Bisa Menjadi Pemicu

Langkah berikutnya adalah memahami apa saja yang bisa memicu trauma pada seseronag. Bisa berupa situasi tertentu, suara, bau, cuaca, atau berbagai kondisi lainnya. Untuk mengetahui hal ini, kamu bisa menanyakan pada mereka secara hati-hati tentang hal-hal yang memicu trauma. Namun, jika tidak memungkinkan untuk bertanya, kamu bisa kok mengamati reaksi mereka terhadap situasi tertentu.

Kalau kamu sudah tahu pemicunya, cobalah sebisa mungkin untuk menghindarinya. Jika tidak memungkinkan untuk menghindari sepenuhnya, solusinya adalah dengan membuat rencana untuk mengatasinya. Contohnya, jika suara tertentu menjadi pemicunya, kamu bisa membawa headphone peredam bising saat bepergian bersama mereka.

Buatlah lingkungan yang aman dan nyaman di sekitar mereka. Pastikan mereka merasa tenang dan terlindungi di rumah atau saat bersamamu. Hindari membicarakan topik yang sensitif atau memicu trauma, dan ciptakan suasana yang positif dan suportif.

 

4. Membangun Rasa Percaya Diri

Trauma bisa merenggut rasa percaya seseorang, termasuk kepercayaannya terhadap orang-orang terdekat. Maka dari itu, kita bisa membantunya dengan cara membangun kembali rasa percayanya. Ini merupakan salah satu kunci penting dalam proses pemulihan trauma yang mereka alami.

Bagaimana caranya untuk membangun rasa percaya diri kembali? Pertama, tepatilah janji yang telah kamu buat dan bersikap jujur, kemudian dengarkan mereka dengan penuh perhatian, menghormati batasan, jangan mengungkit masa lalu, dan bantu mereka untuk mencari bantuan profesional. Terkahir, lakukan secara sabar dan konsisten. Sebab, membangun kepercayaan diri seseorang bukanlah hal yang mudah dan membutuhkan waktu.

 

5. Membantu Mengatasi Amarah

Trauma dapat memicu berbagai emosi negatif, termasuk amarah. Bagi kamu yang ingin membantu orang terdekat yang mengalami trauma, membantu mereka mengelola amarah menjadi langkah penting dalam proses pemulihan.

Langkahnya bisa dimulai dengan cara menciptakan ruang yang aman, berikana ruang bagi mereka untuk menenangkan diri dan mengungkapkan amarah mereka dengan cara aman dan sehat. Atau kamu juga bisa mengajarkan mereka untuk melakukan teknik relaksasi. Seperti pernapasan dalam, meditasi, atau yoga, untuk membantu mereka menenangkan diri saat merasa marah.

Baca Juga: Cara Menyikapi Pengalaman Buruk Masa Lalu Menurut Psikiater

Trauma memang meninggalkan luka mendalam. Namun, dengan pengetahuan, kepekaan, dan dukungan dari orang-orang terdekat, mereka dapat melangkah menuju pemulihan dan masa depan yang lebih cerah.