8 Cara Efektif Mengajarkan Toleransi pada Anak

muslimsincalgary.ca

Seruni.id – Ada banyak hal yang bisa ibu ajarkan pada anak sejak dini, termasuk mengajarkan toleransi. Tujuannya adalah mempersiapkan anak untuk hidup, belajar, dan bekerja dalam komunitas yang beragam. Mengapa orangtua harus tahu cara efektif mengajarkan toleransi pada anak? Karena, dengan sikap toleransi yang baik, anak bisa tumbuh menjadi orang yang berwawasan luas dan terbuka, sehingga punya kesempatan luas dalam dunia pendidikan, karier, dan aspek kehidupan lainnya. Lantas, bagaimana cara efektif mengajarkan toleransi pada anak? Yuk, ikut Seruni mengupas tuntas!

Related image
theconversation.com

Beri Contoh

Hal pertama yang bisa dilakukan sebagai cara efektif mengajarkan toleransi pada anak adalah dengan memberi contoh yang baik. Contoh, kita bisa membiasakan diri untuk menghargai orang lain, termasuk orang yang berbeda latar belakang.

Seperti tidak mengejek atau memberi komentar negatif pada orang lain di depan atau belakang buah hati kita. Tunjukkanlah sikap saling menghargai, mengasihi, dan menyayangi pada siapa saja tanpa melihat perbedaan yang ada. Jadi, anak pun merasa punya teladan yang bisa dicontoh.

Hapus Stereotipe

Percakapan sehari-hari dalam keluarga atau lingkungan sekitar juga bisa memicu sikap intoleransi pada anak. Seperti, “Wajar dia nakal, kan dia anak (menyebut golongan tertentu)”.

Agar cara efektif mengajarkan toleransi pada anak berhasil, lebih baik hindari percakapan semacam itu, karena bisa menciptakan pandangan negatif anak pada golongan itu. Kalaupun anak mendengar ucapan tersebut dari mulut orang lain, kita bisa mengingatkan dengan,

“Tidak seperti itu kok, Nak. Tidak semua anak dari daerah sana memiliki sifat seperti itu, sayang. Setiap orang berbeda, tidak boleh dinilai buruk semuanya, karena segala hal tergantung pada pribadi kita masing-masing”.

Ajak Diskusi

Cara efektif mengajarkan toleransi pada anak ini penting dilakukan untuk mencari tahu sikap buah hati kita dalam menghadapi perbedaan di lingkungan sekitar. Dan, dengan cara ini, kita bisa meluruskan kesalahpahaman anak, serta menjelaskan tentang makna dan pentingnya bersikap toleran.

Dekatkan dengan Perbedaan

Maksudnya, cara efektif mengajarkan toleransi pada anak ini kita bisa mengajaknya masuk pada lingkungan yang beragam. Contoh, tempat yang didatangi banyak orang dari berbagai suku dan agama. Karena, dengan begitu anak pun bisa melihat kerukunan antar suku pun antar agama, dan belajar untuk menghargai perbedaan dari pengalaman yang ia lihat langsung.

Sebab, salah satu cara terbaik untuk membuatnya bisa bersikap toleran adalah dengan mengalaminya sendiri. Pengalaman bertemu, berkenalan, dan bersosialisasi dengan orang dari beragam latar belakang bisa membantunya menghargai dan menghormati perbedaan yang ia temui.

Seleksi Media

Meski sudah bersusah payah, tidak jarang cara efektif mengajarkan toleransi pada anak gagal karena paparan media yang ditonton, dibaca, dan didengar anak memengaruhi sikap tolerannya.

Baca Juga: Noted! 7 Langkah Permudah Orangtua Awasi Anak dari Penggunaan Internet

Jadi, tugas kita sebagai orangtua adalah jeli dalam memantau dan membimbing anak dalam menggunakan media sosial (jika dia sudah menggunakannya, jika belum, lebih baik ditunda hingga ia menemukan jati dirinya, ya). Memang tak mudah, apalagi saat ini, penggunaan media sosial sulit dikendalikan.

Namun, hal yang bisa dilakukan kita sebagai orangtua adalah memberikan batasan dan bekal saat anak menggunakan media tertentu. Kita juga bisa membantu meluruskan kesalahpahaman yang ia tonton, baca, atau dengar. Itu sebabnya, diskusi antara orangtua dan anak sangat penting dalam mengajarkan sikap toleran.

Tunjukkan Cinta

Tunjukkan pada anak bahwa cinta adalah rasa yang tidak bersyarat. Tunjukkan rasa cinta dan hormat kita, bahkan pada orang-orang yang berbeda suku dan agama. Tunjukkan rasa cinta juga pada diri kita sendiri, contohnya dengan tidak terus menerus berkomentar tentang fisikmu sendiri, sedang gendut, rambut keriting yang jelek, atau keluhan lainnya. Biarkan anak-anak melihat bahwa kita tidak menghakimi siapapun. Karena kita mampu memanusiakan manusia dengan baik.

Bangun Harga Dirinya

Anak yang memandang positif pada dirinya, cenderung memandang positif pada orang lain. Mereka tidak mudah merasa terancam jika orang lain berbeda dengannya. Anak yang bahagia, gembira, dan diperlakukan penuh hormat, juga cenderung memperlakukan orang lain dengan hormat. Anak-anak yang merasa nyaman dengan dirinya juga lebih senang bereksplorasi dan tidak ragu berdebat dengan cara dan akal yang sehat.

Tidak Menilai Pihak Lain

Kita hidup dalam dunia yang tidak sempurna. Tidak ada manusia yang sempurna. Siapapun, dari suku manapun, dan dari agama apa pun, bisa melakukan kesalahan sekaligus kebaikan yang tidak ternilai harganya.

Maka, tahan diri untuk tidak berkomentar menyangkut perbedaan (ras, suku, agama), karena jika salah sedikit saja, anak pun akan belajar dari apa yang kita lakukan. Maka, dengan begini anak akan belajar untuk selalu memaafkan dan menghargai perbedaan.

Related image
muslimvillage.com

Mudah-mudahan anak-anak kita menjadi manusia yang penuh cinta dan kasih, di manapun dia berada. Aamiin.