Seruni.id. Stress dan depresi bukan hanya bisa menyerang orangn dewasa. Pada awal penelitian tentang depresi pada anak, banyak ilmuwan menyebut gejala depresi muncul dalam perilaku seperti kemarahan atau yang terbuka diperlihatkan anak.
Depresi merupakan penyakit mental yang mampu mempengaruhi emosional dan fisik. Orang yang depresi akan menghabiskan energinya karena merasakan sedih berkepanjangan dan merasa tidak mampu melihat kesenangan seperti yang sebelumnya dan kehilangan harapan. Itulah sebabnya energy mereka akan habis untuk melawan dirinya sendiri.
Gejala Depresi yang bisa muncul pada anak adalah : mudah marah, lebih sensitive atau menolak kedekatan dari orang lain, suka berteriak atau menangis, memiliki keluhan fisik seperti sakit perut, sakit kepala yang tidak bisa merespon pengobatan, merasa tidak berguna atau selalu merasa bersalah, sulit konsentrasi dan berpikir, mudah lelah dan tidak bertenaga, kehilaangan minat pada hobi yang tadinya digemari bahkan sampai mulai berpikir untuk bunuh diri.
Untuk mengatasi depresi pada anak maka orangtua harus memberikan dukungan yang positif agar anak dapat lebih menghargai dirinya sendiri, berkomunikasi dan menjadi tempat berbagi cerita untuk mereka jika depresi yang dialami parah maka harus segera menunjungi dokter untuk melakukan konsultasi.
Tidak ada tes khusus baik medis ataupun psikologis yang dapat menunjukkan depresi pada anak dengan jelas namun mereka tetap akan melakukan psikoterapi (konseling) dan pengobatan. Studi terbaik sampai saat ini menunjukkan bahwa kombinasi antara psikoterapi dan pengobatan adalah cara yang paling efektif untuk mengobati depresi pada anak.
-dari berbagai sumber-