Seruni.id – Alam begitu indah dan mempesona sehingga tidak cukup hanya dinikmati dan dikagumi dengan mata dan kata. Namun orang yang mencintai sastra seringkali mengungkapkan kekagumannya dalam bentuk tulisan salah satunya adalah puisi. Puisi tentang alam selalu mempunyai kesan tersendiri. Baik kekaguman penyair terhadap alam itu sendiri maupun perasaan takut ketika alam sedang marah.
Puisi merupakan karya sastra yang sangat menarik untuk dipelajari. Karena puisi memungkinkan seseorang untuk menjelaskan ide-ide imajiner. Mungkin sudah banyak yang mengetahui sosok Chairil Anwar. Ya, dia merupakan salah satu penyair Indonesia yang menginspirasi banyak orang dengan karya-karyanya.
Pada artikel sebelumnya, Seruni telah membagikan Cara Membuat Puisi yang Baik dan Benar Bagi Pemula yang bisa kamu coba. Jika kamu belum percaya diri dalam menciptakan karya sastra, yuk kita mulai dengan melihat beberapa contoh puisi tentang alam beserta pengarangnya. Ini akan membantu kamu membaca dan memahami makna yang terkandung dalam setiap bait. Selamat menikmati karya sastra puisi
Puisi Tentang Alam Pegunungan
1. Keindahan Alam Ini
Betapa indahnya alam ini
Laut berombak-ombak
Awan berarak-arak
Udara segar betiup-tiup
Aku berdiri di atas gunung
Berdiri di bawah langit
Untuk melihat keindahan alam ini
Keindahan dunia
Aku mempertaruhkan nyawa
Bertahan diri di atas gunung
Demi melihat keindahan alam
Keindahan ciptaan Tuhan
Oleh: eibroo.com
2. Puisi Tentang Pegunungan
Menjulang tinggi, hijau dan kaku
Dan kabut selalu membungkusmu
Serta awan selalu menyelimutimu
Itulah kamu, oh gunungku
Tak ada satupun yang membatasimu
Termasuk hijan yang tidak sekalipun menggerusmu
Tetap kokoh dan membisu
Itulah kamu, oh gunungku
Kala burung bernyanyi menyambut pagi
Embun pagi berkilau tersirat sang mentari
Pohon-pohon bergoyang seakan menari
Memberi harapan dan impian yang tinggi
Ini adalah puisi gunung
Puisi tentang pegunungan
Pegunungan yang hijau dan indah
Oleh: Poltak. B
3. Keindahan Alam Indonesia
Saat aku membuka mataku
Ku tak percaya bahwa itu nyata
Aku masih berpikir bahwa aku masih bermimpi
Tetapi aku sadar bahwa keindahan itu benar-benar ada di depanku
Sungguh indah kepulauan ini
Ribuan pulau-pulau berjajar
Membentuk gugusan pulau yang indah
Gunung-gunung berbaris dari ujung barat ke ujung timur
Samudera luas membentang
Dengan air yang biru
Dan berisi keindahan di bawahnya
Aku bangga menjadi anak Indonesia
Aku berjanji aku akan menjagamu
4. Sejauh Mata Memandang
Sejauh mata memandang
Gunung kokoh abadi terpancang
Diselimuti kerumunan awan-awan
Ingin rasanya duduk dari ketinggan
Melihat keindahan alam sejauh mata memandang
Lewati hamparan hijau ladang-ladang
Panorama alam sungguh menyenangkan
Hilang semua kepenatan dalam kehidupan
Murnikan diri menyatu dengan sang alam
Angin berdesir lembur di sekitar
Sejuk jernihkan setiap pemikiran
Bersama gemercik air tak berkesudahan
Hadirkan simfoni alam dalam kemurnian
Hutan cemara turut serta menyambut
Dalam rimba belantara ku menemukan sebuah arti
Kesunyian yang bermakna tanpa tersakiti
Panorama keindahan alam hadirkan sejuta pesona
Sejauh mata memandang ku merasakan kebahagiaan
Kaki terus melangkah dalam penasaran
Lelah dalam dakian demi mencapai tujuan
Semuanya terbalas ketika sampai pada ketinggian
Panorama alam terhampar luas bangkitkan imaji
Dan sejauh mata memandang, kutemukan kedamaian
Suatu pemberian Tuhan yang tak boleh disia-siakan
Oleh: seuntaipuisi.blogspot.com
5. Kenangan Abadi Alam Pegunungan
Gunung terdiam dalam lamunan
Tawarkan kesunyian
Mengusir segala kepenatan
Semilir angin siap obati rasa rindu
Ketika kita pertama kali bertemu
Alam pegunungan menjadi saksi
Pengucapan dua janji suci
Yang kekal abadi sampai mati
Selalu ada kenangan dalam pegunungan
Kita melangkah bersama arungi kehidupan
Tanpa terasa sang waktu sudah memanggil
Memisahkan dua insan yang sedang kasmaran
Bukan tentang penyesalan hanya sebtas renungan
Takdir tak dapat dilawan atau disingkirkan
Perpisahan pasti terjadi tak usah larut menyesali
Alam pegunungan hadirkan lagi sebuah kenangan
Akan sebuah pertemuan dalam suatu ikatan
Sang kekasih abadi selalu tersimpan dalam hati
Kekal abadi bersama panorama alam kehidupan
Oleh: seuntaipuisi.blogspot.com
Puisi Tentang Alam Pedesaan
6. Inilah Desaku
Beradu pada kisah perkotaan
Nuansa biru menjadi dominasi penduduk yang damai
Hijaunya pepohonan mengalirkan rasa sejuk di setiap tetes keringat yang mengucur deras
Inilah aku…
Sebuah tempat kecil yang dihuni oleh sebagian kaum bawah
Namun, aku tak menangis
Bahwa aku mampu membawa mereka pada alamku
Alam desa yang hadir untuk perdamaian
Desa yang memberikan kekuatan pada bumi pertiwi
Airku selalu terasa segar
Tak ada polusi, tak ada pencemaran, dan tak ada keramaian pemberontakan
Inilah aku…
Desa yang penuh kedamaian
Desa yang memiliki topik kerinduan
Desa yang memiliki segala hal dari arti yang dalam tentang alam yang terasa damai
7. Puisi Panorama
Pemandangan yang indah suasana disebuah desa
Mengugah tatapan mata yang memandangi
Terpana akan pesona alam yang memukau
Hadirmu membuat semua berarti
Sebagai bukti anugerah sang pencipta
Alam semesta, bawalah bait rindu
Diperaduan malamku, ingin ku tatapimu
Dikalau terjadi membuka jendela
dan menatap sang surya
Karya: Siti Hartinah
8. Permainya Desaku
Sawah mulai menguning
Mentari menyambut datangnya pagi
Ayam berkokok bersahutan
Petani bersiap hendak ke sawah
Padi yang hijau
Siap untuk dipanen
Petani bersuka ria
Beramai-ramai memotong padi
Gemericik air sungai
Begitu beningnya
Bagaikan zambrud khatulistiwa
Itulah alam desaku yang permai
9. Hamparan Hijau Sawahku
Pagi ini, matahari belum menampakkan sinarnya
Munkin karena ini masih terlalu pagi
Tapi, hamparan hijau sawahku
Telah membuat mata ini menikmatinya
Betapa indahnya karunia Sang Pencipta
Begitu besar dan tak terhingga
Hamparan hijau sawahku
Adalah bukti indah karunia-Mu
Kini, matahari mulai menampakkan wajahnya
Sinarnya menyeruak disela-sela daun
Menambah cerahnya suasana alam desaku
Hamparan hijau sawahku adalah anugerah-Mu
Oleh: Dendi Lesmana
10. Alam Pedesaan
Sungai-sungai berdawai
Menuang kemercik jernih
Jauh dari debu perkotaan
Bocah bebas terjemahkan alam
Menyapa tanpa gemerlap maya
Merekalah pelukis dunia dengan tangan
Berdamai dengan biru langit
Menyatu dengan hijaunya padi
Dan keluguan menukil indah
Berpandu pada kata saling
Adalah masa kecil yang sering terindu
Dalam pedesaan aku ditemui
Sederhana yang mewah
Tanpa kemahalan ramah tamah
Oleh: Lika Alvionita
Puisi Tentang Pantai
11. Pantai
Saat di tepi pantai
Kucoba memejamkan mata
Melepas semua lelah dan beban yang kurasa
Tergeletak di hampran luasnya pasir
Serta dihiadi dengan cangkang-cangkang karang yang indah
Gulungan ombak yang menerjang pasir sangat elok dilihat
Neyalan yang menjala ikan, menambah indah pemandangan pantai kala itu
12. Puisi Pantai
Kubiarkan ombak mengusap
Kedua kakiku seperti menari-nari
Dalam buaian keriaan kalbumu
Kupandang jauh
Jauh di ufuk kebiruan berpadu
Yang menyatukan langit dan laut
Namun, waktupun sekejap berlalu
Beranjak dari pesona
Dengan hampran pasir putihmu
Debur ombak yang berdebar
Dan keceriaan anak-anak tertawa
Tersenyum serta lesung pipimu bak pasir jemari-jemari lentik
Yang sesekali gelombang menyapa
Waktu yang tak pernah kembali
Berjalan bahkan berlari
Inzinkanlah kutemui
Bukan sekedar utaian mimpi
Kan kubasih kakiku di pantaimu
Oleh: Panca Empri
13. Lautan yang Indah dan Tenang
Lautan yang indah dan tenang
Terlihat ikan yang sedang berhurau riang
Di balik terumbu karang yang tampak kokoh
Bersama tanaman laut yang bergerak indah
Manusia yang melihat itu sangat terpesona
Ikan ikan berenang dengan ceria
Air laut tampak tenang dan tidak bergelombang
Suasana lautan sangat dan dan tenang
Oleh: Rini Sita
14. Lukisan Membiru
Terpaan angin yang berhembus
Hampran pasir yang selalu dikunjungi deburan ombak
Kilatan cahaya ikut serta di sana
Alami yang penuh imaji dan siratan keindahan semesta
Kemegahan karang yang berdiri kokoh
Keluasan langit yang membiru
Warna yang berpendar oleh angin
Lukisan biru telah tercipta
Pesona pantai
Keabadian karya Sang Esa
Manusia bringas mulai berikut camput
Lukiran itu terobek
Kemarahan alam, musibah dari laut
Siapa salah? Manusia
Lukisan ini, kelestarian dan kealamian ini
Kini cucuku tak dapat menikmati
Oleh: Jagad.id
15. Laut yang Kaya
Karang ditampar ombak
Gelombang terbentuk oleh hembusan angin
Di tepi pantai angin bergemuruh
Sedih pun sirna menjadi senang
Lautku begitu indah
Luas dan biru terbentang di sana
Mahkluk hidup menjadikan habitatnya
Di balik terumbu mereka bersemayam
Kekayaan lautku
Limpahannya menjadi sumber hidup
Macam-maca kehidupan
Sumber daya alam pun menjadi
Indah dan kayalah lautku
Bermanfaat bagi insan
Indonesia memiliki anugerah
Dari Sang Khalik
Oleh: Jagad.id
Puisi Tentang Alam yang Rusak
16. Kemana Perginya Alamku yang Lestari?
Sering kumelihat hamparan hijau sawah yang beratapkan birunya langit
Namun, itu dulu
Sebelah kiri dan kanan sawah membentang luas
Namun, itu dulu
Sekarang? Ke manakah mereka?
Lapisan tanah senantiasa becek dan berwarna coklat setiap hujan reda
Tanahku sekarang telah menjadi abu
Tak kutemukan lagi sawah-sawah yang membentang
Burung-burung pun kehilangan rumahnya
Mahoni dan jati ditebang tanpa sisa
Cemara-cemara tak sehijau dahulu kala
Sekarang yang ada, adalah longsor dan bajir
Gempa bumi dan tsunami
Kekeringan terjadi tiada henti
Oh alamku yang lestari, ke manakah kamu pergi?
17. Renungan Alam
Manusia tidak juga sadar
Bahwa alam sudah mulai pudar
Karena ulah sang makhluk sempurna
Alam pun kena dampaknya
Pabrik melepaskan gas berbahaya
Manusia diam di atas kecerobohan
Apa yang terjadi saat ini
Hanyalah keserakahan otoritas
Kendaraan terus meningkat
Jumlah ruang semakin tersikat
Jutaan karbon terhidup tanpa sekat
Tingkat polusi pun meningkat pesat
Teknologi manjalan manusia
Tetapi turut hancurkan simfoni alam dunia
Semua terlibat dalam polusi ini
Alam rusak hidup tak nikmat
Mari sadar akan pentingnya alam
Kurangi berkendara agar selamatan dari kemacetan
Konsumsi apa yang dihasilkan oleh alam
Bukan hasil-hasil bahan olahan
Selamatkan alam dan kurangi kerusakan
Alam sudah menderita sengsara
Para pemuda mengutuk para orang tua
Sampai kapan ini terus berlanjut
Mari kita berjanji untuk tidak merusak alam
Tanamlah pohon, agar harmonisasi terjaga
Kurangi polusi agar alam kembali menjadi murni
Mulailah hari ini, untuk esok yang lebih baik lagi
Oleh: bluepenninsula.blogspot.com
18. Derita Alam
Peradaban kian tak terkendali
Ledakan populasi sudah terjadi
Polusi kian bertambah tanpa henti
Penyakit baru datang tak terobati
Gunung-gunung berubah menjadi tempat sampah
Kemacetan hiasi hidup tanpa penuh berkah
Alam benar-benar menderita
Karena ulah manusia tak tahu diri
Pabrik-pabrik dibangun untuk meracuni alam
Kepulan asap membumbung tinggi
Putihnya awan berubah menjadi hitam pekat
Berkah alam mulai sirna, kiamat sudah semakin dekat
Alam sudah memberi banyak keuntungan bagi kita
Polusi yang dihasilkan tidak sebanding dengan apa yang didapat
Pelan tapi pasti alam akan semakin tergerus
Hanya kesadarnlah yang bisa selamatkan alam ini
Jangan biarkan alam murka
Karena hanya akan membawa derita
Tawa dan canda hiasi keuntungan usaha
Tidak peduli dengan alam, hanya kantong pribadi semata
Bencana datang melanda, diikuti tangis oilu sang anak manusia
Apa yang kita tanam itulah yang akan kita tuai
Jagalah alam agar hidup aman dan tentram
Mulailah dari diri sendiri untuk berubahan bumi pertiwi
Oleh: bluepennisula.blogspot.com
19. Bencana Melandaku
Lewat suara gemuruh diiringi debu bangunan yang runtuh
Tempatku nan asli terlindas habis
Rumah dan harta benda serta nyawa manusia lenyap
Kau lalap habis aku kehilangan segalanya
Mata dunia terpengarah menatap heran
Memang kejadian begitu dahsyat
Bantuan dan pertolongan mengalir
Hati manusia punya nurani
Tuhan…
Mengapa semua ini terjadi
Mungkin kami telah banyak mengingkari-Mu
Mungkin kami terlalu bangga dengan salah dan dosa-disa
Ya Tuhan, ampunilah kami dalam segala dosa
Oleh: bangkudepan.com
20. Alamku Telah Rusak
Dulu jernih sungaiku
Kini kotor sudah
Dulu tinggi pohon-pohonanku
Kini habis sudah
Dulu cantik karangku
Kini buruk sudah
Kini sudah rusak alamku
Karena tangan manusia
Karena nafkah, lupa akan alam
Bagaimana dengan cucuku?
Egous merenggut kita semua
Maafkan kami, Tuhan
Damainya alam yang kau titipkan
Kini rusak
Oleh: Jagad.id
21. Keramahan Alam Hilang
Tandus..
Tandus alamku
Hijau dan lestarinya hanya belaka
Punah dan mati menggantikan
Tak lagi ramah alamku
Keindahannya hanya fiksi
Menjajah dan menjarah mulai populer
Ketentraman..
Ketentraman sudah tiasa
Tangan-tangan serakah merusak
Alam terajam hilang, lenyap, punah sudah
Tanpa iba
Entah siapa?
Kenapa?
Perang dimulai
Makian dan cacian adalah tradisi
Kebencian merajalela
Pembunuhan, pertumpahan darah, mulai membanjiri
Celaan sungguh
Bukan salah alam
Bukan salah bumi
Lalu, siapa yang salah?
Kemakmuran alam yang seharusnya dijaga
Kebaikan sudah tak tertebar
Habis sudah dibabat
Kekejaman pun berlingsatan
Kejam sungguh
Tak mampu melawan
Tak mampu dendam
Tak mampu berontak
Mereka hanya diam
Menunggu murka Tuhan
Tangan-tangan serakah perusak bumiku
Oleh: Jagad.id
Baca Juga: Cara Membuat Puisi yang Baik dan Benar Bagi Pemula
Itulah contoh puisi tentang alam. Dengan adanya puisi di atas, semoga kita tetap menjadi orang-orang yang cinta dan peduli dengan alam sekitar. Maka, apapun rasa dapat terlukis secara perlahan dari goresan pena yang mengalur menjadi diksi bermakna. Puisi tentang alam tentunya mengingatkan kita untuk selalu peduli terhadap alam sekitar kita.