Seruni.id – Gunung Bromo, yang ada di Jawa Timur, begitu terkenal dengan pesona alamnya yang menakjubkan. Bahkan, lokasi tersebut kerap dijadikan sebagai tempat untuk foto prewedding. Bukit Teletubbies, menjadi salah satu lokasi yang paling ikonik di Bromo. Dengan perbukitan hijau, menjadi latar yang sempurna untuk mengabadikan momen indah tersebut.
Namun, tempat yang sebelumnya penuh dengan keindahan, kini habis dilahap si jago merah. Kebakan yang terjadi di Bukit Teletubbies kawasan Gunung Bromo itu, terjadi bukan karena faktor alam, tetapi dari ulah pengunjung yang menyalakan flare untuk kepentingan foto prewedding. Berikut Seruni telah mengulas sejumlah fakta-fakta kebakaran yang terjadi di Bukit Teletubbies:
1. Kebakaran Terjadi Akibat Pengunjung yang Menyalakan Flare
Peristiwa kebakaran yang terjadi pada Rabu (6/9/2023) itu, terjadi lantaran kelalaian pengunjung. Di mana, pengunjung tersebut menggunakan flare atau suar untuk melakukan sesi foto prewedding di Bukit Teletubbies.
Ini merupakan kejadian kebakaran hutan dan lahan ketiga dalam delapan hari yang terjadi di kawasan wisata andalan Jawa Timur tersebut. Sebab sebelumnya, kebakaran hutan juga terjadi di kawasan Gunung Bromo pada Kamis (31/8/2023) dan Jumat (1/9/2023).
2. Terekam oleh Kamera Ponsel Warga Sekitar
Insiden kebakaran Bukit Teletubbies, sempat terekam oleh karema ponsel warga sekitar. Kemudian video berdurasi 41 deitk itu menjadi viral di media sosial. Dari video tersebut tampak memperlihatkan beberapa pria dan wanita sedang membawa peralatan untuk pemotretan, seperti kamera dan tripod.
Sementara di belakang mereka, terlihat kobaran api yang semakin membesar, tepatnya di sekitar Padang Savana. Namun, mereka terlihat begitu santai. Ada pula video lain yang viral, di mana video tersebut menampilkan api besar menjalar hingga ke Bukit Teletubbies.
3. Enam Orang Diamankan
Polres Probolinggo, Jawa Timur, mengumumkan bahwa ada enam individu yang diduga terlibat dalam memicu kebakaran di Bukit Teletubbies di Gunung Bromo. Keenam orang tersebut adalah pengunjung yang menyalakan flare saat sesi foto prewedding, yang sayangnya berujung pada terjadinya kebakaran.
“Benar ada enam orang yang daiamkankan dan sempat dibawa ke Polsek Sukapura. Sekarang masih dalam perjalanan menuju polres. Informasi sementara, kebakaran dikarenakan enam pengunjung ini menyalakan blue fire.” kata Kapolres Probolinggo AKBP Wisnu Wardana melalui Kanit Pidum Satreskrim Polres Probolinggo Aipda Eko Apriyanto.
4. Manajer Wedding Organizer Jadi Tersangka
Dari enam orang yang telah diamankan, satu orang telah ditetapkan sebagai tersangka, yaitu AW (41) yang merupakan manajer atau penanggung jawab Wedding Organizer (WO) asal Kabupaten Lumajang.
AW telah memenuhi dua alat bukti. Sementara pengunjung lainnya masih berstatus saksi, tapi tidak menutup kemungkinan naik menjadi tersangka. Adapun barang bukti yang diamankan dari tersangka berupa korek, flare, kamera, dan baju pengantin.
AW menawarkan jasa WO yang disewa oleh pasangan pengantin asal Surabaya yang hendak melakukan prewedding atau pra pernikahan. Sedangkan 3 orang lain tim WO berasal dari Sidoarjo dan Kota Surabaya.
Usai dilakukan pemeriksaan, ditemukan satu fakta baru, rupanya AW tidak memiliki Simaksi (Surat Ijin Masuk Kawasan Konservasi). Alhasil, akibat kelalaiannya tersebut, AW terancam hukuman penjara paling dalam lima tahun dan denda paling banyak Rp1,5 miliar.
AW dijerat dengan pasal 50 ayat 3 huruf D Juncto pasal 78 ayat 4 UU nomor 41 tahun 1999 tentang Kehutanan sebagaimana diubah dalam pasal 50 ayat 2 huruf b Juncto pasal 78 ayat 5 UU nomor 6 tahun 2023 tentang Penetapan PP pengganti UU RI 2/2022 tentang Cipta Kerja menjadi UU dan atau pasal 188 KUHP.
5. Gunung Bromo Ditutup Sementara
Seorang relawan sekaligus warga Tengger bernama Sismiko, peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (6/9) sore sekitar pukul 17.00 WIB. Untuk kepentingan foto prewedding, kelompok pengunjung sengaja menyalakan flare hingga meledak dan percikan apinya mengenai rumput kering.
“Jadi mereka menyalakan flare itu terus meledak, sehingga otomatis percikan api itu mengenai rumput. Banyak video yang beredar, yang saya lihat mereka ketika api itu masih kecil tidak ada reaksi pemadaman. Mereka membiarkan itu,” ujar Sismiko kepada wartawan, Kamis (7/9).
Akibat kejadian ini, wisata Gunung Bromo dan sekitarnya ditutup sementara. Petugas saat ini sedang melakukan proses pemadaman.
Pesan Penting untuk Para Pengunjung yang Ingin Melakukan Foto Prewedding di Alam
Keindahan alam adalah latar yang sempurna untuk mengabadikan momen-momen berharga, seperti sesi foto prewedding yang romantis. Namun, kita harus selalu ingat bahwa alam adalah tempat yang rentan terhadap kerusakan jika tidak dikelola dengan bijak.
Kejadian tragis di Bukit Teletubbies di Bromo harus menjadi pelajaran berharga bagi kita semua, agar hal tersebut tidak terulang kembali. Berikut adalah pesan penting yang harus diingat oleh para pengunjung yang ingin melakukan foto prewedding di alam:
1. Kemanan Menjadi Prioritas Utama
Jangan pernah mengorbankan keamanan alam demi satu momen foto. Tindakan seperti menyalakan flare atau lilin di lingkungan yang rentan terhadap kebakaran adalah sangat berbahaya. Keamananmu, pasangan, dan lingkungan alam harus selalu menjadi prioritas utama.
2. Memahami Peraturan Lokal
Sebelum melakukan sesi foto prewedding di alam, pastikan kamu telah memahami peraturan dan larangan yang berlaku di lokasi tersebut. Ikuti petunjuk dan aturan yang ditetapkan oleh pihak berwenang.
3. Membawa Alat Pemadam Api
Selalu siapkan alat pemadam api yang sesuai, seperti pemadam api ringan atau ember air, saat berada di alam terbuka. Hal ini dapat membantu kamu mengatasi kebakaran yang mungkin terjadi secara cepat dan efektif.
4. Jangan Merusak Lingkungan
Selalu menjaga kebersihan dan keindahan alam adalah tanggung jawab bersama. Jangan membuang sampah sembarangan, dan jangan merusak tumbuhan atau ekosistem alam.
5. Gunakan Alternatif Aman
Untuk menciptakan efek cahaya yang indah dalam foto preweddingmu, pertimbangkan untuk menggunakan alat-alat kreatif yang aman, seperti lampu tahan air atau lampu LED. Ini dapat menciptakan efek visual yang menarik tanpa membahayakan lingkungan.
6. Edukasi Diri Sendiri
Pelajari lebih lanjut tentang bagaimana kita dapat menjaga alam dengan lebih baik. Edukasi adalah kunci untuk mencegah kerusakan alam yang tidak perlu.
Baca Juga: Kalau Disuruh Pilih, dari 5 Tema Foto Prewedding Artis ini, Kalian Suka yang Mana?
Dengan mengikuti pedoman ini, kita dapat memastikan bahwa kita tidak hanya menciptakan momen berharga dalam foto prewedding kita, tetapi juga ikut serta dalam menjaga keindahan alam untuk generasi mendatang. Jangan biarkan momen indah menjadi bencana yang dapat dihindari.