Ingin Ta’aruf Aman Lewat Media Online? Terapkan 5 Tips Ini!

Ingin Taaruf Aman Lewat Media Online? Terapkan 5 Tips Ini!

Seruni.id – Ingin ta’aruf aman lewat media online? Bisa kok, yang terpenting kamu sudah tahu tips-tips khusus agar kedepannya kamu tidak kecewa. Sebab, melakukan proses ta’aruf melalui media online berbeda dengan ta’aruf pada umumnya.

Terlebih, tak sedikit orang yang justru menjadi korban dari oknum kenalannya di dunia maya, entah dalam bentuk penipuan, pelecehan, hingga menjadi korban penculikan.

Ingin Ta’aruf Aman Lewat Media Online? Terapkan 5 Tips Ini!

Kendati demikian, bukan berarti kamu tidak bisa. Buktinya saja sederet artis Indonesia berhasil menjalani ta’aruf, bahkan sampai mereka menikah. Berikut ini Seruni akan memberikan tips aman ta’aruf lewat media online:

1. Libatkan Orang Ketiga

Melibatkan orang ketiga dalam proses ta’aruf menjadi salah satu syarat yang harus dipenuhi. Orang ketiga alias mediator tersebut berperan sebagai pendamping sepanjang prosesnya, termasuk dalam ta’aruf aman lewat media online ini. Sebab, kebanyakan korban dari oknum dunia maya kerapkali komunikasi berduaan tanpa adanya mediator, sehingga langkah pertama yang perlu diambil adalah memilih mediator untuk mendampingi kedunya.

Jika perlu, hapus pertemanan dan blokir kontaknya untuk menghindari interaksi yang tidak dibutuhkan, hingga kelak proses ta’aruf masuk ke tahap yang lebih serius. Insya Allah dengan adanya pendampingan orang ketiga ini tindakan yang tidak baik atau interaksi yang membuai dari kenalan dari dunia maya tersebut bisa dihindari karena ada mediator yang selalu memantau proses yang dijalani.

2. Penggunaan CV/Biodata Ta’aruf

Mungkin saja orang dari dunia maya tersebut baru baru kenal dalam hitungan hari, pekan, atau bulan. Informasi mengenai dirinya pun hanya sebatas disampaikan di media sosialnya saja, sehingga tidak banyak informasi yang kamu ketahui. Maka dari itu, pentingnya saling bertukar CV atau biodata ta’aruf antar kedunya. CV tersebut berfungsi sebagai sarana perkenalan awal kedua belah pihak.

Lantas, kepada siapakah CV tersebut dikirim? Ada baiknya pertukaran CV tersebut dilakukan melalui email mediator yang mendapingi proses ta’aruf. Bisa pihak laki-laki dulu yang mempertimbangkan, pihak perempuan dulu, atau bersamaan. Namun, biasanya yang lebih sering dipilih adalah dari pihak laki-laki dulu yang mempertimbangkan biodata pihak perempuan.

Jika dari pertimbangan biodata tersebut ternyata menemui banyak ketidak cocokan, maka proses ta’aruf boleh dihentikan, dan keduanya bisa ikhtiar dengan yang lainnya. Bagi kalian yang ingin memulai ta’aruf aman lewat media online dan masih bingung apa saja isi biodata tersebut, yakni berupa data diri, data keluarga, riwayat pendidikan, riwayat pekerjaan, gambaran aktivitas, kebiasaan sehari-hari, kriteria pasangan, visi dan misi, serta rencana atau harapan pasca pernikahan.

3. Verifikasi Data Diri

Tips ta’aruf aman lewat media online berikutnya adalah dengan memverifikasi data diri. Biasanya, kecenderungan oknum iseng dunia maya adalah berusaha menutupi jati diri yang sebenarnya. Sebagaimana halnya perampok yang kerap memakai penutup kepala dalam melakukan aksinya. Oleh karena itu, verifikasi data diti sangat penting sekali, agar bisa memastikan kebenaran data tersebut. Sebagai awalan, cukup melakukan verifikasi terkait domisili kenalan tersebut.

KTP perlu ditambahkan sebagai pelengkap CV/biodata ta’aruf. Jepretan KTP berfungsi sebagai bukti valid, bahwa sosok yang ada di dunia maya terdaftar sebagai Warga Negara Indonesia (WNI), yang memang ada di dunia nyata, bukan hanya sekadar profil fiktif.

Namun, apabila salah satu dari mereka tidak berkenan memberikan foto KTP, karena khawatir disalahgunakan, kamu bisa meminta yang bersangkutan untuk menutup bagian nomornya, foto, dan tanda tangan. Sehingga yang terlihat hanyalah bagian nama, tempat tanggal lahir, alamat, agama, serta status pernikahan.

Proses verifikasi ini bisa dilakukan secara lasngung atau melalui perantara yang berdekatan dengan domisili kenalan tersebut untuk melakukan pengecekan. Apakah yang bersangkutan benar-benar ada sesuai alamt domisili atau tidak.

4. Tanya Jawab Melalui Email Mediator

Kenalan di dunia maya tersebut bisa saja domisilinya berjauhan, entah itu lintas propinsi, lintas pulau, bahkan bisa saja lintas negara. Tanya jawab dengan perantara email mediator bisa digunakan sebagai sarana memantapkan hati kedua pihak sebelum berlanjut ke proses berikutnya agar proses ta’aruf berjalan efektif dan efisien.

Sampaikan pertanyaan-pertanyaan yang sekiranya jawabannya nanti sangat menentukan pertimbangan lanjut tidaknya proses ke depan. Dari pengalaman mediasi ta’aruf, ternyata cukup banyak proses yang terhenti di tahap ini karena ketidak cocokan pandangan kedua pihak mengenai hal-hal tertentu.

Berikut ini gambaran sesi tanya jawab yang bisa dijalani lewat perantara email mediator :

  • Mediator akan memberikan kesempatan pihak perempuan untuk menyampaikan lima pertanyaan terlebih dulu ke pihak laki-laki.
  • Mediator menerima pertanyaan yang diajukan pihak perempuan, dan meneruskan pertanyaan tersebut ke pihak laki-laki.
  • Pihak laki-laki menyampaikan jawaban atas pertanyaan pihak perempuan, sekaligus menyampaikan lima pertanyaan ke pihak perempuan lewat mediator.
  • Mediator menyampaikan balasan pihak laki-laki atas pertanyaan pihak perempuan, sekaligus menyampaikan pertanyaan pihak laki-laki ke pihak perempuan.
  • Pihak perempuan menyampaikan balasan atas pertanyaan pihak laki-laki, sekaligus menyampaikan tambahan pertanyaan untuk pihak laki-laki.
  • Seperti itulah seterusnya, hingga keduanya merasa yakin untuk melanjutkan ke proses selanjutnya.

Namun, agar tidak terlalu lama dalam sesi Tanya jawab, pihak perempuan bisa membatasi sebanyak 4 sesi pertanyaan. Sedangkan pihak laki-laki hanya 3 sesi, masing-masing sesi pun terbatas, maksimal hanya 5 pertanyaan. Jikalau dari sesi tanya jawab ini kedua pihak sama-sama berkenan untuk lanjut proses maka bisa diagendakan pertemuan secara langsung dengan pendampingan mediator di tahap berikutnya.

5. Ta’aruf Secara Langsung

Ta’aruf lewat media online hanyalah awalan dari proses ta’aruf yang sesungguhnya. Anjuran Nabi Muhammad adalah dengan melihat sosok yang akan dinikahi/menikahi secara langsung, tidak sekedar lewat beberapa halaman CV/biodata saja atau profil di dunia maya yang bisa saja kondisinya berbeda dengan kondisi sebenarnya.

Maka dari itu, jika ingin lanjut ke tahap berikutnya, renanakan pertemuan secara langsung dengan jadwak dan tempat sesuai kesepatakan bersama. Tentunya harus ada pendampingan dari mediator. Lokasi pertemuan bisa di rumah orangtua pihak perempuan langsung, atau di lokasi lain apabila kedua pihak keberatan karena baru pertemuan awal.

Alternatif lokasi pertemuan dipilih yang dekat dengan domisili pihak perempuan, karena kepantasan seorang laki-laki adalah dengan ‘mendatangi’ perempuan, bukan malah yang ‘didatangi’ perempuan. Masjid agung atau masjid raya sesuai domisili pihak perempuan bisa dimanfaatkan sebagai lokasi pertemuan, karena lokasinya yang biasanya strategis dan mudah dijangkau dari luar daerah.

Pertemuan tersebut bisa kamu maanfaatkan untuk lebih mengenali profil dan cara pandang keduanya sebagai pertimbangan lebih lanjut. Segala hal yang tercantum dalam biodata bisa ditanyakan pada sesi tanya jawab melalui email, atau bisa menanyakannya kembali saat pertemuan berlangsung agar bisa memantapkan hati.

Di akhir sesi pertemuan mediator bisa menyampaikan pesan ke kedua pihak untuk istikharah dan mempertimbangkan kembali selama 1-2 pekan ke depan, apakah akan tetap berlanjut prosesnya atau tidak. Jika kedua pihak sama-sama berkenan lanjut proses, maka bisa merencanakan ta’aruf langsung ke keluarga dan ta’aruf ke rekan-rekan terdekat calon pasangan sebagai sarana penggalian informasi lebih jauh kedua pihak.

Ta’aruf ke keluarga bisa dijalani untuk mengetahui kebiasannya sehari-hari di rumah, ta’aruf ke tetangga dekat untuk mengetahui kebiasaannya di lingkungan sekitar, ta’aruf ke rekan kerja untuk mengetahui kebiasaannya di lingkungan kerja, dan ta’aruf ke rekan satu organisasi atau komunitas untuk mengetahui kebiasaannya di lingkungan organisasi. Apabila hasilnya positif, maka bisa diagendakan ta’aruf antar kedua keluarga, dan apabila kedua keluarga cocok bisa diagendakan lamaran keluarga sekaligus untuk menentukan hari pernikahan.

Baca Juga: Tips Menentukan Tamu Undangan di Acara Pernikahan

Itulah beberapa tips aman ta’aruf aman lewat media online. Proses ta’aruf yang diawali secara baik lewat dunia maya, semoga berujung pada pernikahan yang bahagia di dunia nyata. Semoga bermanfaat dan memberikan pencerahan. Wallahua’lam bishshawwab.